21 - Special cake from Kirana

30 8 0
                                    

Tidak terasa enam hari telah terlewati dengan cepat dan menakutkan bagi para siswa sejenis Bastian dan Dino. Seluruh siswa berhamburan keluar dari lab kecuali Alex yang seperti biasa keluar lab lebih awal dari siswa lainnya.

Seluruh siswa tampak bersorak gembira tanpa ada wajah sedih lagi, tetapi tidak dengan Alex, ia terlihat biasa saja dengan wajah datarnya.

​Nana kembali menghampiri Alex, semenjak ujian hari pertama Nana selalu berusaha memberikannya kue. Gadis ini selalu berusaha menunjukkan perhatiannya kepada Alex, ia tetap mencoba memberikan Alex kue bermacam-macam rasa tetapi Alex hanya menanggapinya seperti biasa dengan sikap cueknya.

​"Alex, kue yang Nana kasih kemarin gimana? Udah nggak biasa kan? Udah enak kan Alex?" ucap Nana dengan senyum manisnya kepada pria dingin di hadapannya ini.

​Alex sepertinya sudah membiasakan diri dengan perlakuan Nana kepadanya ini, semakin ia cuek dengan Nana semakin liar gangguan Nana kepadanya. Baru pertama kali ada gadis yang kuat menghadapi sikap dirinya ini.

​"Ngapain lo terus bawain gue kue?" tanya Alex dingin.

​Nana meremas roknya, ia kesulitan mencari alasan akan menjawab apa kepada Alex, ia tidak mungkin jujur mengatakan kalau ia menyukai Alex.

​Tatapan Alex membuat Nana semakin grogi, ia menggigit bibir bawahnya dan salah tingkah di hadapan Alex.

​"Nana cuma mau Alex bilang kue Nana udah enak," jawab Nana polos.

​"Oh."

​Alex kembali mengalihkan pandangannya, kenapa bisa gadis menyebalkan ini tetap bertahan di hadapannya. Alex sudah berusaha sangat cuek kepada Nana tetapi Nana tetap tahan berlama-lama di hadapan Alex.

​"Alex," ucap Nana pelan.

​Alex tidak bisa cuek akan panggilan Nana itu, ia berusaha menoleh Nana namun masih dengan tatapan datar. Nana sangat sabar menghadapinya, terlihat dari senyum manis yang tetap dutunjukkan Nana.

​"Lo nggak kesal sama gue? Lo nggak marah sama gue? Dulu lo sering kesal sama gue kan," sahut Alex dengan tatapan tajam.

​Nana dibuat terdiam lagi dengan perkataan yang keluar dari mulut Alex, ia tidak menyangka Alex mengatakan itu kepadanya.

​"Nana nggak kesal, Nana nggak marah sama Alex, Nana nggak...."

​"Karena lo suka sama gue?" potong Alex cepat.

​Nana terdiam, ia hanya menatap Alex yang sudah berdiri di hadapannya, ia tidak tahu akan menjawab apa saat ini. Otaknya berpikir keras, kenapa Alex seketika bertanya seperti itu.

​Alex mengetahui dirinya banyak disukai perempuan di sekolah ini, sikap Nana yang seperti berusaha mendekatinya membuat Alex mengeluarkan pertanyaan itu kepada Nana.

​"Nggak capek lo ngasih Alex kue? Mending buat gue aja," suara Bastian memecah keheningan di antara Alex dan Nana.

​Bastian datang dengan rasa bahagianya, tampaknya beban di pikirannya sudah hilang setelah mengerjakan soal terakhir ujiannya.

​"Lex, nanti lo ke rumah gue. Gue mau ngalahin lo main PS," ucap Bastian masih dengan senyum cerianya.

​"Gue sibuk," balas Alex singkat.

​Seperti biasanya, Alex tidak ingin meladeni Bastian apalagi ditambah dengan Nana, ia langsung berjalan menuju kelasnya tanpa memedulikan kedua manusia di hadapannya ini.

​"Lex, cewek lo ketinggalan," teriak Bastian kencang. Alex tidak menghiraukannya, ia cepat hilang dari pandangan Bastian dan Nana.

​Nana tidak dapat mencegah Alex, ia masih terdiam seribu bahasa setelah mendengar ucapan Alex yang membuat jantungnya berdegup tak beraturan.

CERITAKU CERITAMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang