Annyeong!Teruntuk kalian yang tidak menyukai cast maupun alur ceritanya, sebaiknya jangan dilanjutkan. Dari pada membuat kalian kesal padaku, aku lebih senang kalian tidak mambaca imajinasiku.
Aku menyukainya. Mungkin memang seperti fans pada idolanya, tapi terkadang ego datang untuk berharap dapat memiliki tanpa aku tahu diri. Jadi semangat pengen belajar bahasa Inggris, HAHAHAHAHA. Agar setidaknya obrolan kami dalam imajinasiku menjadi sejalan dengan kenyamanannya^^
_authorcurhat-
-
-19.25
Senin malam, tidak ada kata larut untuk para pelajar yang mengejar prestasi. Tapi juga tak luput karena keinginan yang ambisius orang tua mereka. Ah-sudahlah kita hanya akan tersulut emosi jika membicarakan ini.
Taehyung dan Jungkook sedang di parkiran, parkiran guru-guru. Suasana sekolah malam ini sedikit berbeda karena masih banyak guru rapat, jadi masih cukup ramai.
"Kenapa dia tidak datang juga?" Tanya Jungkook heran.
"Apa kau memberitahu dia dimana kita akan bertemu?" Taehyung balik bertanya.
"Tidak"
"Yak! Kau ini sampai musim semi ini berakhir pun dia tidak akan datang kesini jika kau tidak memberitahu nya"
"Aku lupa. Sudahlah kita pulang saja, tidak khawatir dengan Gyuri?"
"Lagi pula Gyuri kan di Perpustakaan, tidak jauh"
"Apa yang Gyuri lakukan di perpustakaan?"
"Mungkin dia belajar. Ahh sudahlah, aku akan ke toilet"
"Cepatlah".
-
-
-Perpustakaan malam ini sangat ramai, ah-tentu saja orang-orang pintar. Sebenarnya Gyuri bukan belajar, tapi membaca novel romansa remaja.
"Permisi. Kupikir kursi ini kosong, sunbaenim?"
"Hah? Ahh iya, silakan"
Gyuri kembali fokus membaca meskipun masih terngiang-ngiang kata sunbaenim dalam kepalanya.
"Mark"
Panggil seorang gadis berambut panjang.
"Here" Jawab lelaki disebelah Gyuri.
"Ryujin pulang lebih dulu, Mark. Sepertinya dia tidak dalam keadaan baik"
Gyuri yang tadinya acuh, menjadi sedikit merasa aneh dengan nama yang disebut gadis itu.
"Aku akan bicara dengannya" Jawab lelaki disebelahnya lagi.
Gyuri menengok ke sebelahnya, dan melirik gadis yang berbicara dengan lelaki disebelahnya itu. Gyuri sedikit kaget, ternyata gadis itu teman seseorang yang menabrak nya pagi tadi. Dan gadis itu pun menyadari bahwa Gyuri sedang memerhatikan nya.