안녕:)
-
-
-Sudah dua hari berlalu sejak kejadian malam itu. Gyuri dan Jungkook tidak banyak bicara, mungkin karena sibuk. Dan lebih parahnya lagi, Taehyung tidak masuk kelas sehabis malam itu.
Saeron dan Mark malam itu pulang bersama, tapi mendadak baru beberapa menit mereka berjalan, Saeron meminta agar Mark pulang lebih dulu. Awalnya Mark tidak ingin membiarkan sahabatnya sendirian, tapi Saeron memaksa.
Malam itu benar-benar mempunyai makna bagi masing-masing dari mereka.
Ingat bukan? Gyuri berbaur dengan Saeron dan Mark hingga pulang bersama Jaehyun si anak pindahan. Lalu, Jungkook yang mendapat pelukan yang sangat nyaman ketika ia merasakan penyesalannya datang meski dari orang yang tidak ia kenal. Dan Taehyung? Ia bertemu dengan gadis—ah tidak, maksud ku noona-nya yang telah lama pergi darinya.
"Sunbae" Panggil Mark.
"Hah?"
"Malam itu, aku dan Saeron pulang lebih dulu"
"Ah iya, akan aku traktir dikantin kalian ber— Saeron mana?"
"Dia tidak sekolah sejak dua hari lalu"
"Benarkah? Kenapa?"
"Dia bilang sakit. Oh ya, lain kali saja traktirnya. Aku sedikit sibuk, dan Saeron belum tentu masuk kapan"
"Oh iya"
Di koridor yang sama, Jungkook ternyata tengah memerhatikan mereka sejak beberapa menit yang lalu. Bukan tidak suka, hanya saja kenapa Gyuri tampak akrab dengan lelaki satu angkatan dibawahnya. Padahal ia selalu tahu Gyuri dekat dengan siapa saja, apa sekarang ia mulai sibuk? Ah tidak. Mungkin karena mimpi buruk sejak beberapa bulan lalu membuat ia banyak menghabiskan waktunya sendirian.
"Ri"
"Hah?"
"Siapa barusan?"
"Oh itu, Mark"
"Mark siapa?"
"Siapa apanya?"
"Tumben sekali punya kenalan"
"Kami bertemu di perpustakaan, dia teman gadis waktu di bis hari senin"
"Oh, temannya si gadis tidak punya sopan santun?"
"Bukan begitu, Kook"
"Hmm"
"Taehyung kenapa lama sekali sakitnya, aku kan rindu"
"Apa? Lama sekali apanya? Ini baru dua hari"
"Tapi Taehyung hanya berkata dia sakit. Kalau sakit kan biasanya dia akan manja dan minta diurus"
"Benar" Jungkook seketika merenung.
"Besok kita ke rumah Taehyung, Ri"
"Oke" Gyuri begitu antusias.
-
-
-Taehyung POV.
Sejak kejadian itu, aku memang lebih banyak melamun. Memikirkan noona-ku, yang bahkan tidak menjelaskan apapun. Bahkan aku tidak sempat meminta nomor ponselnya atau sekedar bertanya tentang keadaannya. Aku bodoh. Aku terlalu hanyut dalam pikiranku terhadap yang aku lihat malam itu. Kenapa tidak mencari akun SNS nya? Tidak. Aku yakin dia tidak menggunakan akun seperti itu, karena benar adanya bahwa ia tidak memiliki aku seperti itu ketika aku mencoba mencarinya sejak beberapa tahun lalu.
Aku sangat menyayangi nya, sebagaimana ia menyayangi ku dulu. Aku memang dingin dan tidak suka banyak bicara pada orang-orang. Tapi untuk orang tua, sahabat, dan noona-ku maka aku akan berbeda. Sungguh.