❝Dich Heiraten❞

2.2K 188 27
                                    

"Ma, Hyunjin bilang kan mau di temenin sama orang yang bisa diajak bertukar pikiran gitu, atau nggak yang bisa diajak minum pokoknya gitu. Ini kenapa Hyunjin malah ditemenin sama bocah coba? Yang ada bukannya tenang, Hyunjin makin pusing. Hyunjin kayak momong bayi." Hyunjin mengeluarkan semua uneg-uneg nya. Setelah semua pekerjaan kantornya selesai. Hyunjin dari kantor langsung mengunjungi rumah Mama nya.

"Yaudah gakpapa sih, lagian anaknya tante Yang juga lucu. Emang anaknya manja banget, maklum aja dia anak tunggal jadi dimanja banget sama tante Yang." Ucap Mama Hwang santai sambil menyeruput teh nya.

Hyunjin menghela nafasnya lelah, "tapi Ma-"

"Udah deh yang penting Jeongin nya kamu jagain yang bener, Mama nggak enak soalnya tante Yang udah nitipin anaknya."

"Baru sehari Hyunjin udah pusing Ma sama Jeongin. Coba Mama bayangin, kemarin dia manja banget nggak mau ditinggal dengan alasan takut, alhasil Hyunjin bawa semua kerjaan Hyunjin ke kamar dia sekalian nemenin dia tidur."

Mama Hwang tertawa kecil melihat betapa frustrasi anaknya ini.

"Gemesin banget ya Jeongin.. kayaknya cocok deh sama kamu." Goda Mama Hwang.

Hyunjin mengangkat satu alisnya, "nggak usah macem-macem ya Ma."

Mama Hwang tertawa lebar.

"Udah kamu jalanin aja dulu, lagian nggak lama lagi tante Yang pulang. Abis tante Yang pulang, Jeongin juga bakal diambil lagi." Jelas Mama Hwang seraya mengusak pelan rambut Hyunjin.

Hyunjin hanya diam. Pikirannya entah kemana.

"Kamu udah makan malam belum?" Tanya Mama Hwang lembut seraya bangkit dari sofa.

Hyunjin menggeleng, "belum." Hyunjin menyenderkan tubuhnya pada sofa, ia juga melepaskan dasi yang terasa mencekik lehernya seharian ini.

Mama Hwang melirik kearah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 20.00 Wib.

"Dari kantor kamu langsung kesini?"

Hyunjin mengangguk, "iya Ma." Hyunjin mengeluarkan ponselnya, mengecek email yang baru saja dikirim sekretarisnya.

"Jadi kamu sama sekali belum pulang ke apartemen kamu?" Tanya Mama Hwang dengan sedikit melebarkan matanya.

Hyunjin mengangguk santai.

"Kamu ini gimana sih? Jeongin kan ada disana, kenapa kamu nggak pulang kesana dulu? Hyun, Jeongin itu nggak bisa sendirian apalagi ini udah malam begini. Udah sana kamu pulang aja, kasihan Jeongin sendirian di apartemen." Oceh Mama Hwang.

Hyunjin menghembuskan nafasnya pelan, "iya tenang aja nanti Hyunjin pulang, tapi sekarang Hyunjin mau disini dulu sebentar aja."

"Nggak. Cepat pulang ke apartemen kamu sana, kasihan Jeongin kalau kamu lama-lama disini. Lagian kamu enak-enak disini, emangnya Jeongin udah kamu kasih makan?"

Hyunjin memutar bola matanya, "yaampun Ma, dia udah besar nggak perlu Hyunjin kasih makan pasti kalau laper dia bakal makan sendiri."

Mama Hwang menggeleng dengan sikap Hyunjin.

"Pokoknya kamu pulang sekarang. Ingat ya, langsung pulang ke apartemen, jangan mampir kemana-mana lagi!"

Hyunjin bangkit dari sofa dengan lesu menuruti perkataan Mama nya untuk pulang ke apartemen.

🍁🍁🍁

Hyunjin memasuki apartemennya dengan keadaan lelah. Lelah fisik, lelah pikiran, Hyunjin lelah dengan semuanya. Pekerjaannya sebagai seorang CEO muda sungguh melelahkan.

HyunJeong Story Collections✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang