🐈PROLOG 🐈

10.2K 741 270
                                    

Tangan kokoh itu mengusap perlahan bulu halus si manis yang terasa lembut seperti boneka. Warnanya terlihat mengkilap di bawah sinar lampu. Sedangkan ekornya yang panjang nampak bergoyang-goyang seperti tengah menunjukkan jika ia tengah merasa senang saat ini.

Kucing kecil dengan belang putih-abu-hitam itu menggeliat dalam gendongan si pria, sebelum manik bulat indahnya terlihat mengerjap beberapa kali lalu bersuara kecil nan manja.

'miaaww' bunyinya.

Brian tersenyum teduh, mengusap lembut tubuh si manis dalam rengkuhannya. Sesekali ia mengecup pucuk kepala kucing kecil tersebut dengan penuh rasa kasih sayang dan yang akan selalu berbalaskan sebuah jilatan dari si hewan pada pipinya.

Hewan berbulu lebat itu terdengar mengeluarkan suara dengkuran halus, kedua manik indahnya kian tertutup dengan tubuh semakin melesak ke dalam pelukan hingga membuat pemiliknya, Brian amat yakin jika Achel tengah merasa nyaman digendongnya saat ini.

'purrr, purrr, purrr'

Suara dengkuran halus jelas ditangkap oleh rungu pria dua puluh tiga tahunan itu. Sudah seperti itu sejak beberapa minggu yang lalu. Dan sudah ia yakini apa yang akan terjadi setelah...

Teng!

Teng!

Teng!

Terdengar suara dentingan jam lonceng di rumahnya berbunyi sebanyak dua belas kali, menjelaskan jika sudah tiba jam dua belas malam. Dan seiring dengan dentingan bunyi lonceng dari sang waktu juga, Brian mulai merasakan beban dalam pelukannya semakin bertambah berat.

Perlahan namun pasti, kaki-kaki kucing yang bulat mungil itu kian berubah memanjang dengan jemari yang semakin melentik. Bulu-bulu di sekujur tubuhnya seolah terhisap ke dalam daging dan berganti menjadi kulit putih bersih nan halus. Kumis kucingnya menghilang, terserap seluruhnya, pun dengan hidung bundar itu yang kian meruncing dengan begitu bangir. Bibirnya nampak merekah indah. Manik kecil bulat itu pun sempurna melebar dengan bulu mata yang sungguh lentik serta alis yang menegas.

Bruk!

Brian jatuh terduduk ke atas sofa setelah merasa beban gendongannya sudah tak lagi sanggup dia tahan.

Yang tersisa dari si kucing hanyalah ekor dan telinganya saja saat ini, selain itu semuanya berubah. Berganti menjadi sesosok remaja delapan belas tahunan dengan senyuman manis memikat hati.

"Achel.." sebut sang pria dalam nada yang lembut.

"Hng.. By-Byaaann.." sahut si kucing dengan begitu manja diiringi ekor yang terlihat mengibas-ngibas ke udara.

Aahh.. andai saja Achel bisa berubah menjadi manusia lebih dari enam jam, ingin sekali Brian membawanya berjalan-jalan di taman dan mengajarkan banyak hal yang sewajarnya orang normal lakukan. Bukan hanya tau cara mencakari sofa dengan kukunya atau juga mengejar tikus dengan tubuh manusianya.

























Keajaiban itu akan selalu ada, selagi kita masih mempercayai keberadaannyaBrian





















🐈 Meet the characters 🐈

🐈 Meet the characters 🐈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Little Kitten ✓ [Banginho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang