Kitten.. Thirty Five

1.4K 246 60
                                    

"A-Achel cucu B-Byaaaaannn .. ma-mau cucuuuu.." rengek si manis sembari menggigiti ujung bathrobe yang dikenakannya, sementara ekor panjangnya nampak meliuk-liuk di belakang tubuh dengan amat gemulai, pun telinga besar yang bergerak lucu ke kanan atau ke kiri sesekali.

Baru habis mandi!

"Iya, iya, ini Byan bawain susunya," jawab si tuan dengan sebotol susu, serta beberapa potong pakaian yang akan dikenakan oleh kucing besarnya. Tak lama kemudian ia sudah duduk di tepian kasur, di belakang hybridnya sebelum membantu memakaikan pakaian yang ia bawa.

"Nih," ucapnya sembari memberikan botol susu tersebut. Dan tentu saja disambut pekikan girang setelahnya. "Tapi pake baju dulu," titahnya kemudian.

Tak ada penolakan, Achel mengangguk patuh saat Brian memasukan kepalanya sweater berwarna merah jambu itu ke dalam lubang, pun begitu dengan pakaian dalam serta celana panjangnya kemudian. Kucing manis berbulu hitam mengkilat tersebut hanya menjawab anggukan kepala saja setiap kali diajak bicara.

Tapi tak berapa lama kemudian si manis mulai bersuara, "M-mbim yayo.. to-toton A-Achel, Yan?" tanyanya pada sang majikan. Ia bertanya sambil menghisap susu dari botolnya.

"Gak ada, Chel. Malem ini Tayo gak tayang," jawab Brian sembari membalurkan minyak kayu putih ke ekornya dan sesekali menaburkan bedak bayi pada beberapa bagian tubuh lain; tengkuk, punggung, ketiak, serta perut setelahnya.

"Uuughhhh.. A-Achel mau to-toton," gerutunya, manja sekali dari nada yang terdengar.

"Iya nanti kalo udah ada lagi ya," sahut yang dewasa sembari menautkan lengannya di pinggul ramping si manis, lalu menumpukan dagunya di bahu ringkih tersebut dan memberikan kecupan-kecupan kecil pada sisi pipinya. Achel tentu terkikik geli karena tingkah tuannya itu, namun ia juga tak menolak sama sekali dan malah memutarkan kepalanya untuk bisa melihat wajah tampan Brian.

"Iiihh.. Y-Yan cu-cucum.. A-Achel.. geuwi," cekikiknya mengatakan geli karena dicium barusan.

"Abis Achel lucu sih," satu kecupan singkat diberikan oleh yang dewasa lagi ke pipi chubby tersebut, dan disambut dengan tawa manja.

Satu tangan besar si tuan terlihat mengusap kepala kucingnya, sedang sebelahnya lagi justru mengeratkan rengkuhan di pinggul sempit itu. Si manis terlihat tersenyum jenaka di balik dot susu yang masih dihisapnya, sesekali taring runcing itu nampak menyembul dari balik bibir ranumnya, beriringan dengan manik bulat yang membentuk bulan sabit. Menggemaskan sekali.

"Achel cantik," puji Brian.

"Hng?" Achel justru merespon dengan kepala dimiringkan.

"Achel cantik! Kayak boneka," ulangi yang dewasa.

"Hng!?" tapi si manis belum mengerti dengan kalimatnya. Tak lagi menjawab, Brian justru memeluk hybrid itu dengan erat, membagi rasa hangat dari tubuhnya sendiri.

"Cu-cucu na m-mau.." yang muda mengangkat botol susunya yang sudah kosong, berniat meminta lagi pada tuannya. Tapi kepala bersurai ikal itu malah memberikan gelengan, menolaknya.

"Gak boleh minum susu banyak-banyak, nanti Achel bisa diare," katanya. Tentu saja suara merengek akan terdengar dari si kucing.

Cup!

Achel sedikit tersentak tatkala bibir tipis tuannya mendadak melumat miliknya, memberikan hisapan-hisapan kecil pada belahan kenyal tersebut sembari menekan tengkuknya agar terasa semakin intens. Tangan kecil si manis yang semula memegang botol itu terlepas, berganti menjadi cengkeraman pada baju kemeja si pria dan membuat suara khas benda jatuh terdengar tatkala dot susunya menggelinding ke lantai.

My Little Kitten ✓ [Banginho]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang