Sulit_Sepuluh

1.2K 70 5
                                    

Hola My Readers ❤️
Uwhh ngak kerasa udah yang kesepuluh aja nih.
Makin nyesek loh sekarang.
Jangan lupa buat selalu ninggalin jejak kalian ❣️
______________________________________

"besok gw jemput. Ngak ada penolakan. Makasih" ucap Abun dari seberang telepon dengan nada dingin.

Tutttttt

Telpon dimatikan sebelah pihak oleh Abun.

"Dan... Lo ngak papa?" Tanya Yoriko pada Dannia karena melihat raut wajah Dannia seperti orang bingung.

"Ngak papa kok Yor" jawab Dannia
Yoriko hanya mengangguk paham.

Setelah itu keheningan terjadi di antara kedua ipar itu. Mereka berdua sibuk dengan dunia mereka masing masing yaaa apalagi kalau bukan media sosial. Namun tiba tiba kesibukan mereka terhenti karena pelayanan datang untuk mengantarkan makanan.

"Permisi" ucap sang pelayan.

"Owh iya mari mbak" jawab Yoriko sopan.

"Ini Tuna Pizza dan Chicken Oriental" ucap pelayan sambil menaruh makanan tersebut di meja makan.

"Minumannya tadi Jus Naga dan Lemon Tea ya" tanya pelayan itu sambil memberikan kedua minuman tersebut.

"Iyah mbak terimakasih" ucap Dannia
Pelayan itupun keluar dari ruangan tersebut.

Dannia dan Yoriko langsung menyantap makanan dan minuman masing masing.

Sambil menelan makanannya Dannia teringat Abun.

"Aneh banget tu cowok, kadang baik,kadang ngeselin, kadang bawel. Tapi kok lucu sih" ucap Dannia dalam hati

"Akh apaan sih Dan" teriak Dannia tiba tiba. Sontak membuat Yoriko bertanya tanya.

"Dan ok?" Tanya Yoriko memastikan sahabatnya eh ralat iparnya baik baik saja.

"Tenang Yor aman kok tadi hanya kepikiran yang aneh aneh" jawab Dannia dan dijawab anggukan oleh Yoriko.

Kedua ipar itu pun sudah selesai makan. Dan tidak terasa semua acara Iqbaal dan Eritha telah selesai. Kedua keluarga itu pun memutuskan untuk pulang karna waktu sudah menunjukkan pukul setengah sebelas malam.

Skipppp

Dannia POV

Sesampainya di kamar. Dannia langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur king size nya. Dia benar benar merindukan kasurnya yang sedari tadi menjadi magnet bagi dirinya.

Dannia hampir saja dibawa ke alam mimpi. Namun, suara notifikasi chat berbunyi membuat Dannia terbangun dengan kesal.

"Astagaaaaaaaaa, pen gw tampol. Siapa sih???" Ucap Dannia berdecak kesal.

Pada saat membuka room chatnya ternyata itu dari si bawel

AbunBawel 🙄

Besok gw jemput jam setengah tujuh. Ngak ada terlambat. Makasih.

Good Night✨

Iyaaaaaaaa😑
Too 😶

Dannia langsung menonaktifkan handphonenya. Dia tidak ingin lagi diganggu. Dia sudah benar benar lelah. Akhirnya Dannia pun tertidur walau dengan dress lengkapnya. Karena dia sedari tadi belum menggantinya.

✨✨

"Dannia bangun nak, udah telat kamu" teriak mamah Dannia dari bawah.

Dannia pun membuka matanya. Sambil menarik badannya. Dia langsung melihat ke arah jam bekernya dan ternyata sekarang sudah setengah tujuh! Itu berarti Abun sudah ada di bawah.

"Astaga, mati gw" ucal Dannia
Dannia sedikit lari menuju balkon dan mendapati Abun sedang menunggunya di bawah sambil memainkan handphonenya.

Dannia pun berlari bergegas dengan cepat ia tidak ingin ada masalah dengan si bawel dan membuat beban pikiran.

Dannia pun turun ke bawah

"Pagi mah, mah kok nggak kasitahu ada temen Dannia di bawah" ucap Dannia sambil menuruni anak tangga.

"Tadinya mama pengen kasitahu kamu, tapi kata dia ngak usah" jawab mamah Dannia.

"Owh yaudah mah aku duluan. Aku ngak sarapan yaaa" ucap Dannia sambil menyalami tangan mamahhya.

"Yaudah tapi sampai sekolah harus makan ya" ingat mama Dannia lalu dibalas anggukan oleh sang putri.

"Maaf Bun telat" ucal Dannia kepada Abun dengan kepala ditundukkan dan dengan nada rendah.

"Ayuk naik. Nanti udah telat makin telat" jawab Abun dingin. Yang membuat Dannia semakin merasa bersalah.

Seperti biasa kalau sedang ada di atas motor, dua insan tersebut hanya diam. Kali ini Dannia lebih banyak diam. Walaupun sebenarnya ia ingin teriak. Karena Abun melajukan motornya dengan sangat cepat.

Ditambah lagi Dannia enggan memeluk Abun. Namun tiba tiba Abun rem mendadak dikarenakan lampu merah. Sontak Dannia pun langsung memeluk Abun dengan kuat.
Abun menyadari itu namun dia bersikap seolah biasa saja.

"Eh Bun maaf" ucap Dannia sambil menarik tangannya kembali.

Abun tidak menjawab sepatah katapun yang keluar dari mulut Dannia.

Sampe akhirnya lampu lalu lintas berubah menjadi hijau. Abun kembali melajukan motornya. Untungnya kedua insan tersebut tiba di sekolah tidak terlambat. Karena waktu sekarang menunjukkan pukul 06.58 itu berarti 2 menit lagi bel berbunyi.

"Makasih Bun" jawab Dannia dengan suara rendah. Dia masih merasa sangat bersalah. Dannia pun langsung jalan meninggalkan Abun.

Namun,Abun memanggilnya
"Dan helm" teriak Abun.

Dannia pun tersadar bahwa helm masih berada di atas kepalanya.

"Ini, makasih Bun" ucap Dannia sambil memberikan helm itu.

Bukannya menerima Abun malah bangkit dari motornya lalu berjalan pergi meninggalkan Dannia di situ sendirian.

Dannia pun melihat punggung Abun yang terus menjauh namun lama kelamaan bayangannya pudar penglihatannya mulai gelap dan

Bruk!
______________________________________
Hai my readers.
Makasih buat kalian yang udah baca, vote,dan juga comment.
Luvyou3000!❤️

Sulit?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang