Hai hai reades 😋
Balik lagi sama eke😶
Jadi ini aku ambil waktu luang buat nulis cepet cepet. Kalau rada aneh maklumi aja lah. Soalnya w juga lagi ujian.
Sebelum baca jangan lupa vote dan comment
______________________________________Abun pun mengangkat kepalanya ke atas lalu kaget ternyata itu Zara dia pikir Dannia. Abun menarik nafas lega.
"Apaan?" Tanya Abun datar.
"Lo apain Dannia tadi" tanya Zara culas.
"Bun.... Lo apain anak orang Bun..." Tanya Junior kepada Abun.
Sontak abuk memukul jidat Junior.
"Diam sat!" Bentak Abun kepada Junior.
"Heiiiii Abun Sungkar!!!! Gw lagi ngomong sama Lo!" Teriak Zara.
"Bisa ngak sih ngomongnya santai. Ngak usah teriak teriak kita juga ngak tuli" tiba tiba Angga bersuara, dingin,datar,namun menusuk.
Zara terdiam sementara. Orang yang dia anggap mungkin akan menyelamatkan dia saat ini malah membuat dia semakin terpojok.
"Tau aja bodo!" Ucap Zara dengan nada tinggi lalu pergi meninggalkan Abun dkk.
Yoriko dan Dannia selesai mengambil pesanan mereka 2 bakso telur dan 1 bakso biasa dibawa Dannia dan tidak lupa 3 air mineral serta 3 gelas es batu kosong yang dibawa Yoriko.
"Lah sih Zara kemana?" Tanya Dannia kepada Yoriko sambil menaruh nampan berisi makanan tersebut.
"Noh lu liat lagi jalan ngambek disana" ucap Yoriko sambil menunjuk ke arah Zara yang sedang berjalan ke arah mereka. Namun, dengan raut wajah yang tidak baik.
"Nape loh Zar muka udah kayak baju belum disetrika" ucap Dannia pada Zara.
"Nih pesanan Lo. Makan dulu abis itu baru cerita atau terserah lo deh."ucap Yoriko sambil memberikan makanan dan minuman kepada Zara.
"Ihhhh sebel sebel sebel" ucap Zara dengan nada manja.
Dannia tertawa yang sontak membuat Yoriko juga tertawa. Bagaimana tidak raut wajah Zara sangatlah lucu.
"Udah ah udahhhhhhh." Ucap Zara. Dannia dan Yoriko pun langsung diam.
"Jadi tu gini......" Zara menceritakan semua kejadian yang terjadi.
Yoriko berpikir sejenak mencoba mencerna semua yang Zara ceritakan karena menurutnya lebih banyak dia nge-alay daripada dia bercerita .
Berbeda dengan Dannia raut wajahnya berubah menjadi seperti orang yang kebingungan.
"Dan ok" tanya Yoriko. Dia tau ada masalah dengan iparnya itu.
"Gw duluan yah ke kelas." Ucap Dannia tiba tiba belum sempat dijawab oleh Yoriko dan Zara cewek itu sudah menghilang duluan
"Lah tuh cewek. Kejar yuk Yor" ajak Zara kepada Yoriko
"Ngak usah biarin aja mungkin dia butuh waktu sendiri. Ya penting selalu ingat" ucap Yoriko sambil menaikkan sebelah alisnya
"Perpustakaan" ucap kedua sahabatnya itu kemudian kembali melanjutkan proses makan dan minum.
Dannia POV
Dannia bingung benar benar bingung dengan Abun. Mau nya dia tu apa si ni cowok. Cowok aneh. Brengsek! Nggak tanggung jawab! Udah bikin baper anak orang juga.
Dia berpikir kembali dalam hati
Kalau saja Iqbaal tahu mungkin Abun sudah mati di tangan Iqbaal. Mending dia menjauh supaya masalah ini selesai. Putus DanniaBruk!
Sebuah hantaman keras melayang di hidung Dannia. Dannia sekarang berada di dada bidang seorang lelaki yang dia tidak tahu itu siapa. Namun dia mengenalnya setelah mencium parfum Givenchy. Dia tahu ini.... Dannia pun memundurkan langkahnya sedikit.
"Sorry gue ngak liat", ucap Dannia lalu segera berjalan pergi.
Namun sebuah tangan menahan pergelangan tangannya
"Gw mau ngomong" ucap orang itu.
Dannia melepas pegangannya itu dan memundurkan langkahnya sekarang dia sedang berhadapan dengan musuhnya. Abun."Mau ngomong apa? Gw rasa nggak ada yang perlu diomongin" jawab Dannia culas.
"Gw mau minta maaf. Mungkin omongan gw terlalu kasar tadi buat lo." Ucap Abun dengan nada rendah.
"Seenak jidat lo ngomong. Lo pikir dengan begitu gw maafin, nggak Bun, nggak akan. Sampe sekarang aja gw masih mikir kenapa tiba tiba Lo marah nggak jelas. Tapi tanpa gw tanya pun gw udah bisa menyimpulkan. Bahwa sebenarnya lo hanya pengen naik jabatan di basket kan??! Kan abis ini ka Iqbaal lulus itu berarti Devano yang akan naik jadi ketua basket. Lah tapi ternyata lo yang hanya anggota biasa mau maunya. HAHAHAHA ingat diri jadi cowok!" Ucap Dannia lalu segera pergi meninggalkan Abun.
Abun mematung ditempatnya dia saja tidak kepikiran sampai di situ tapi kenapa Dannia berpikir jauh sekali.
Dannia berlari menuju perpustakaan dia tidak tahu mau buat apa. Namun tiba tiba setetes air mata jatuh membasahi pipinya berbeda dengan biasanya Dannia membiarkan air mata itu terus mengalir. Dia semakin bingung ada apa dengan semua ini. Kenapa dia juga sudah salah menaruh harapan lebih pada orang yang dulu sangat dia benci.
______________________________________
Semakin memanas kan guys?😂
Jangan lupa vote,comment,dan follow yak❣️
Luv
RaGaZZa ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Sulit?
Teen FictionBe A Smart Readers Not A Silent Readers😊 _________________________________________ Menceritakan Kisah Remaja Yang Memiliki Kepribadian Yang Sangat Berbeda Dan Berbanding Terbalik. Keduanya sering sekali bertengkar karena hal sepele. Namun siapa san...