Happy reading 😊
🍁🍁🍁🍁
Brak!
Suara pintu yang dibuka sedikit kasar membuat sang empunya kamar berjengit. Taeyong yang sedang fokus pada pekerjaannya mau tidak mau berpaling pada Jisoo yang masuk ke kamarnya tanpa izin. Wajah gadis itu terlihat menahan umpatan sebelum membanting diri ke ranjang milik Taeyong.
"Kau bilang tiga hari, kenapa rumor itu belum dikonfirmasi juga?!" Keluhnya tanpa menatap Taeyong yang duduk di sudut kamar.
"Kenapa?"
"Keluargaku selalu menelponku dan menanyakan hal itu terus-menerus. Ibuku tidak mau anaknya diselingkuhi. Rose juga selalu mengomel tentang skandalmu itu."
"Aku juga tidak tahu kenapa mereka mengulur waktu."
"Kenapa kau tidak bertindak tegas?"
"Aku selalu menepati kata-kataku." Timpal Taeyong sembari beranjak mendekati Jisoo. "Jika aku memberi mereka tiga hari, ya tiga hari." Imbuhnya memberikan ponsel pada Jisoo.
"Cih, aku belum mendengar kabar apa pun."
"Baru kuunggah." Jelas Taeyong yang seketika membuat Jisoo menatap ponsel pria itu.
Ini Lee Taeyong, terima kasih banyak atas antusiasme kalian terhadap filmku. Aku di sini ingin meluruskan kabar tentang rumor yang akhir-akhir ini terdengar. Kami tidak memiliki hubungan apa pun kecuali sebagai rekan kerja. Mengunggah foto bersama bukan berarti memiliki hubungan. Aku berharap kalian dapat mengerti dan berhenti membesar-besarkan hal yang tidak benar. Karena ada perasaan seseorang yang harus kujaga di sini. Terima kasih atas pengertian kalian.
"Apa kata-kata seperti ini akan berhasil?" Tanya Jisoo sangsi.
"Ini untuk malam ini. Kita tunggu besok. Jika tidak berhasil mari lakukan live bersama." Ajak Taeyong dengan senyuman lebar.
"Live? Untuk apa?"
"Memamerkan istri. Seumur hidupku aku tidak pernah memamerkan sesuatu. Sekarang karena aku sudah memiliki istri, aku bisa pamer."
Wajah Jisoo berubah datar seketika, "Kau bercanda?"
"Tidak, aku serius."
"Kau kira aku akan percaya?"
"Memang kapan kau pernah percaya padaku?" Timpal Taeyong dengan seringaian samar.
"Terserah!" Balas Jisoo sembari beranjak untuk kembali ke kamarnya.
Tak lama kemudian ponsel Taeyong berdering. Sahabatnya meneleponnya dan itu sudah Taeyong tebak sebelumnya. Jelas saja dia sudah persiapan.
---
Pagi harinya, lebih tepatnya pukul sembilan pagi, tiba-tiba Taeyong menyuruh Jisoo untuk ke kamar pria itu. Jisoo yang baru selesai mandi jelas memilih menyelesaikan urusannya dulu sebelum ke kamar Taeyong.
"Kenapa menyuruhku kemari?" Tanyanya setelah masuk ke kamar Taeyong.
"Kemari!" Perintah pria itu yang sudah duduk di karpet dekat jendela. Jisoo yang tidak tahu apa pun hanya bisa mendekat dengan raut penuh tanya.
"Kau bisa menyusun lego? Bantu aku membuat pesawat." Pintanya sembari memberikan lego sekaligus petunjuk membuatnya.
"Kukira hal yang penting. Kenapa kau sangat hobi mengganggu pagiku di hari Minggu?" Keluh Jisoo tetapi dengan tangan yang mulai menyusun lego.
"Kau tau akun sosial mediaku?" Tanya Taeyong tiba-tiba.
"Tidak. Kenapa memang?"
"Sungguh kau tidak tahu? Bukankah aku sudah mengikutimu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Producer ::✓::
Fanfiction‼️ BELUM DIEDIT ‼️ Pandangan terhadap perjodohan: "Menurutku akan berakhir sama saat aku mencari sendiri dan dicarikan. Akan sama-sama diawali dengan perkenalan, kemudian pendekatan, saling memahami, dan berakhir bersama." -Lee Taeyong Pandangan ter...