PD: 7

4.5K 689 39
                                    

Happy reading 😊

🍁🍁🍁🍁

Jisoo dibuat bingung melihat Taeyong yang pulang-pulang dengan raut aneh. Pria itu entah kenapa tidak berhenti bersiul sejak tadi. Bahkan, keanehannya bertambah parah saat tiba-tiba mengajak Jisoo berdansa. Setelah memutar tubuh Jisoo cukup cepat, pria itu langsung kabur ke kamarnya. Jisoo yang ditinggalkan begitu saja dalam keadaan pusing jelas langsung menggerutu tidak karuan.

"Pria itu kerasukan!" Desisnya menatap tajam pintu kamar Taeyong. Sebelum setelahnya gadis itu tergagap karena Taeyong yang tiba-tiba kembali keluar.

"Sudah melihat berita?" Tanyanya dengan raut berbinar.

"Belum. Kenapa?"

"Kalau begitu ayo lihat." Ajaknya sembari menarik Jisoo menuju televisi.

"Kau ingin mengajakku menonton Frozen?" Sindir Jisoo saat tayangan yang pertama muncul adalah film Disney tersebut.

"Bukan itu."

"Lalu? Skandalmu? Bagaimana hasilnya? Tidak usah menonton tv!" Sergah Jisoo langsung merebut remot dari tangan Taeyong dan mematikannya. "Katakan saja tidak usah bertele-tele." Imbuhnya dengan raut tidak sabar.

Taeyong bergumam pelan, "Sukses."

"Sukses? Apa maksudmu?!"

"Mereka membantah rumor itu."

"Kau yakin?! Sejak kemarin saja tidak dilakukan." Sangsi Jisoo.

"Yakin. Sebentar lagi pasti kau akan mendapat telepon dari keluargamu."

"Kau cenayang?!" Seru Jisoo saat ponsel ditangannya bergetar tertera nama sang ibu menelepon.

"Jawablah." Timpal Taeyong dengan senyum samar.

Setelahnya Jisoo langsung tenggelam dengan percakapan dengan ibunya. Bahkan, Taeyong yang sejak tadi duduk di samping Jisoo tidak dihiraukan sama sekali. Pria itu diam memperhatikan sang istri yang terkadang mengeluh, mengomel, dan tertawa. Perasaan bersalah tiba-tiba melingkupi Taeyong. Ternyata selama ini Jisoo sangat sabar memberikan pengertian kepada keluarga gadis itu atas rumor yang menimpa Taeyong. Ya, sabar ke keluarganya mengeluhnya ke Taeyong.

"Bagaimana bisa artikelnya dirilis dengan cepat?" Tanya Jisoo setelah menyudahi aksi teleponnya dengan sang ibu.

"Bisa dikatakan karena sedikit desakkan atau ancaman mungkin?" Jelas Taeyong ambigu.

"Kau mengancam mereka?"

"Hmm, sedikit."

"Dengan apa?"

"Jalur hukum."

"Apa alasan mereka mengulur waktu?" Tanya Jisoo lagi dengan raut sangat penasaran.

"Kau sedang mewawancaraiku?" Selidik Taeyong dengan mata menyipit.

"Jawab saja!" Sergah Jisoo galak.

"Tidak tahu." Jawab Taeyong akhirnya.

"Kudengar kabarnya Jennie itu menyukaimu?"

"Tidak usah bergosip."

"Sungguh. Aku mendengar hal itu!"

"Tidak usah dibahas lagi. Akhir pekan besok kau mau ikut tidak?"

"Ke mana?"

"Ke salah satu resort mewah."

"Resort? Acara apa?"

"Hadiah karena film kami sukses."

"Huh? Memang aku boleh ikut?"

"Tentu saja. Persiapkan dari sekarang. Tidak usah membawa baju renang, aku yakin kau tidak bisa berenang." Ejek Taeyong sebelum bangkit.

Producer ::✓::Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang