SELAMAT MEMBACA ULANG KISAH JANUARI, DARI PANA UNTUK KALIAN<333
"Harus bayar berapa biar aku bisa masuk hati kamu?"
-Eleanor Zora Damares-
***
Baru saja kembali dari kantin, meja lelaki berbadan tinggi itu sudah penuh dengan beberapa surat, bunga, dan coklat. Dengan sekali hempasan semua yang ada di atas meja itu kini berserakan di bawah lantai bagaikan sampah. Beberapa teman Januari memungutnya.
"Sayang banget coklatnya gak salah malah dibuang, mending gue makan," ujar Jous dengan coklat yang sudah penuh dalam genggamannya.
Max menimpali. "Emang dasarnya lo culametan aja."
"Wih dapet bunga nih, pertanda kalo gue bakal cepet ketemu jodoh!" ujar Jous tak peduli komentar Max barusan. Lelaki itu malah sibuk memungitu apa yang dia lihat.
"Emang ada yang mau sama lo?" tanya Max menohok.
"Lo kalo ngomong sekate-kate, banyak cewek yang ngantri mau sama gue," jawab Jous dengan menepuk dadanya bangga, padahal dalam realitanya tak ada yang mengantri mengejar cinta Jous.
"Mbak Titi maksud lo? Bisalah, soalnya pandangannya ke lo tuh beda. Terus dia suka ngasih bonus dua biji bakso lagi sama lo." Timpal Ronan sambil tertawa.
"Haha iya Mpok Titi suka sama lo kayaknya. Finally di Kencana ada juga yang naksir sama lo!" Orion tertawa meledek Jous.
"Banyak bacot lo pada!" kesal Jous, fakta sih lelaki itu tidak ada yang suka, padahal mukanya tidak terlalu buruk rupa, standar ganteng dan tajir juga. Tapi entah tidak ada satupun perempuan di Kencana yang nyantol. Padahal dia juga anak geng motor.
Orion mengedarkan pandangannya ke arah Januari yang sedang mendengarkan musik lewat earphone-nya. Lelaki itu tak minat mendengarkan ocehan dari teman-temannya itu. Januari manusia paling tidak tertarik dengan urusan yang menurutnya tidak penting.
"Surat dari ayang mbeb nggak di baca nih?" tanya Orion sambil melirik amplop yang terselip di bagian depan tas Januari. Surat itu memang unik dan mencolok, berwarna pink dan di depannya terdapat foto sang pengirim.
Orion mengambil surat pink itu, seperti biasa dia akan membacakannya di depan Januari sesuai permintaan si pengirim padanya. Karena bila tidak Januari tidak akan membacanya bahkan menyentuh surat itu.
"Ini surat ke 397 yang aku kirim. Pesan hari ini untuk Leo kesayangan Elea, jangan lupa makan dan cepet buat sayang sama Elea. Love, calon pacar Ketua Geng Forneos, Januari Bintang Leo." Setelah membacakan surat itu semuanya tertawa. Surat dari gadis itu memang menjadi pembuka komedi di pagi hari bagi mereka.
"Si Elea bego itu, malu gue sebagai sepupu dia," ujar Max.
Jous mengambil surat itu lalu membacanya kembali lalu ia lipat dan dimasukan ke dalam saku seragamnya. "Kapan ya ada cewek kepincut ke gue kayak gini."
"Aneh gue, kenapa juga sih cewek sepopuler Elea mau mau aja ngejar Janu yang jelas ogah sama dia. Padahal dia tinggal nunjuk cowok yang mau sama dia kan ngantri, gue aja mau kalo dia mau sama gue," ucap Ronan, yang langsung dilempari bunga mawar oleh Orion.
"Ye, emang dasarnya lu doyan cewek aja, siapapun lo embat," timpal Orion.
"Kebanyakan duit jadi bego," sahut Max.
"Emang bego," sahut Januari yang kini earphonenya sudah terlepas entah dari kapan itu.
"Kok bisa sifatnya jauh beda sama Bang Farren, ya?" ucap Orion, Farren adalah Kakak Elea, sifat mereka memang jauh berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Januari
Teen FictionJanuari, laki-laki dengan rahang tegas berslayer hitam terikat lengan kirinya. Januari Bintang Leo, laki-laki berzodiak Leo yang bernama Januari. Januari, ketua geng Forneos yang sudah berdiri empat tahun sejak masa kejayaannya. Ini tentang Januari...