29

4.5K 707 46
                                    

BIASAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA WAHAI PARA READERS KESAYANGAN AUTHOR 😌







































Jisoo berjalan santai menghampiri Chaeyoung yang tengah sibuk dengan ponselnya di bangku taman.

"Cheong-ah.. Tolong kau isi absenku dan Jennie. Hari ini aku dan Jennie akan kerumah sakit menjenguk Lisa Eonnie yang sekarat. Kau memblokir nomor telponku jadi aku terpaksa datang menemuimu." Ujar Jisoo.

Chaeyoung mengangkat wajahnya dari layar ponsel dan menatap Jisoo dengan mengerjapkan matanya berkali-kali seolah tengah mencerna kata-kata Jisoo.

"Lisa Eonnie sekarat?" Tanya Chaeyoung yang seakan tercekat saat mengatakannya.

"Nde. Semalam Lisa Eonnie di pukuli oleh 4 orang badut. Jinjja! Sungguh pengecut sekali orang yang melakukan itu! Lisa Eonnie seorang wanita bagaimana pun, dan 4 orang pria memukulinya secara brutal. Kalau Liam Oppa tidak menyelamatkannya, mungkin Lisa Eonnie.." Jisoo tidak melanjutkan ucapannya, dia malah menghela nafas panjang dan memasang wajah sedih. "Cheong-ah.. Aku tahu kau sangat membenci Lisa Eonnie karena berpacaran dengan sahabat kita. Tapi, sungguh.. Aku sangat tidak tega melihat kondisinya.." Jisoo menangis tersedu-sedu. "Wajahnya sangat rusak.. Kaki dan tangannya patah. Kau tahu?! Jennie bahkan pingsan karena tidak sanggup melihat kondisi Lisa Eonnie." Jisoo semakin kencang menangis dan memeluk Chaeyoung dari samping.

Chaeyoung tertegun mendengar ucapan Jisoo. Namun sebisa mungkin dia bersikap tenang dan mencoba menenangkan Jisoo yang menangis di pelukannya. Tapi dia tidak bisa mengatakan sepatah kata pun karena lidahnya tercekat.

"Cheong-ah.. Aku tidak ingin kehilangan Lisa Eonnie.. Jennie bisa mati kalau hal itu terjadi.." Jisoo masih meneruskan akting menangisnya sambil tangannya menyelipkan benda kecil di balik tas Chaeyoung.

"Jisooya.. Jangan berkata seperti itu."

Hanya itu yang mampu dikatakan oleh Chaeyoung.

"Aku akan menghajar siapa pun pelakunya! Benar-benar pengecut!" Jisoo melepas pelukannya lalu menyeka air matanya.

"Lalu.. Bagaimana keadaan Lisa Eonnie?" Tanya Chaeyoung.

"Entahlah. Mungkin dia hanya akan sadar kalau pelakunya sudah tertangkap." Jawab Jisoo.

"Kalian.. melaporkan pada polisi?" Tanya Chaeyoung yang mencoba bersikap tenang.

"Oppa ku sudah mengurusnya. Kau tidak lupa, bukan, kalau Oppa ku seorang polisi?!"

"Aniya. Aku tidak lupa." Chaeyoung tertawa nervous.

"Baiklah, Cheong-ah.. Aku akan pergi sekarang. Kasihan Jennie menungguku."

Jisoo pun beranjak pergi meninggalkan Chaeyoung dengan tersenyum penuh kemenangan. Dan Chaeyoung hanya diam tertegun menatap kepergian Jisoo.

.
.
.
.
.

Irene masuk kedalam kamar Lisa dengan membawa sarapan. Bersamaan dengan itu, Lisa bangun membuka matanya dan mencoba bangun bersandar di headboard. Irene dengan cepat meletakan makanan yang dia bawa ke meja dan dengan sigap membantu Lisa untuk bersandar.

"Gomawo, Imo." Ujar Lisa.

"Bagaimana keadaanmu, Lisa?" Tanya Irene.

"Better." Jawab Lisa lalu membelai rambut Jennie yang masih terlelap disampingnya. "Bagaimana keadaan Mommy? Apa sudah berhenti menangis?" Tanyanya.

Stay With Me ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang