Enjoy~
Ruang kelas yang ramai karena jam menunjukan waktu istirahat. Tidak seperti yang lain, seorang siswa yang duduk di pojok ruangan tengah terdiam dengan pemikirannya sendiri. Sedangkan di sisi lain, terdapat sekelompok siswa yang sedang mengamati sambil membuat lelucon.
"Hei, kalian lihat. Uh kasihan sekali tidak ada teman, seperti tidak terlihat haha" ucapan salah satu dari sekelompok pria tersebut mengundang tawa teman temannya.
"Hei, tentu saja tak terlihat. Tinggi badannya saja seperti adikku yang berumur sepuluh tahun! Hahaha" balas salah satu dari kelompok itu.Ya, disini kita sedang membicarakan seorang siswa yang bernama Yeo Hwanwoong. Siswa tingkat dua di Senior High School. Seorang introvert yang tidak bisa menyuarakan pemikirannya. Seorang introvert yang tidak memiliki banyak teman. Seorang introvert yang Selalu ditindas. Hwanwoong ditindas karena ia bersekolah di sebuah sekolah elit dengan beasiswa. karna memang Hwanwoong berasal dari keluarga yang kurang berkecukupan.
"Huh, sampai kapan aku terus begini" Hwanwoong bertanya pada dirinya sendiri
"Haha, jangan harapkan kebebasan disini Woong-ah. Kau bahkan tak pantas berada di lingkaran ini" Monolognya lagi.Ting
Telepon genggam milik Hwanwoong berbunyi menandakan pesan masuk
To Hwanwoong
Hey manusia kecil! Di atap, 5 menit. Waktu adalah emas, sayang.
Kira kira seperti itu pesan yang masuk. Dengan langkah berat, Hwanwoong berjalan cepat kearah atap sekolah seperti yang diperintahkan. Ia bahkan tidak tahu apa yang diinginkan oleh mereka.
Cklek
Suara pintu yang dibuka oleh Hwanwoong membuat semua orang yang di atap itu menoleh pada objek yang membuat suara.
"Wow, tepat waktu huh? Baiklah kuhargai kedisiplinanmu" salah satu dari orang otang tersebut mendekat pada Hwanwoong yang -mungkin- sudah tau apa yang akan terjadi.
Bukk
"Hahaha. Lihatlah! si bodoh ini terlempar hanya dengan usapan pelan hahaha" tawa lelaki yang memukul Hwanwoong diikuti tawa teman temannya.
"Sebenarnya apa maumu, Giwook-ssi? Aku sudah datang kemari" Hwanwoong berucap setelah berhasil meredakan keterkejutannya.
"Mauku? Umm... kehancuranmu mungkin? Hahaha" jawab Giwook -pelaku pemukulan- kepada Hwanwoong."Hey Giwook-ah! Bawa tamu kita kemari!" Ucap salah satu dari teman Giwook, Kanghyun.
"Kau dengar, huh? Datanglah ke majikanmu anjing kecil" ucap Giwook dengan aksen mengejek pada Hwanwoong.Hwanwoong dengan berat hati berjalan perlahan kearah Kanghyun yang sedang duduk di meja yang tak terpakai.
"Kau tau? Kau bahkan tidak pantas memakai seragam ini" ucap Kanghtun seketika Hwanwoong sampai didepannya.
"Aku tau" jawab Hwanwoong menundukkan kepalanya.
"Jika kau tau, mengapa kau masih disini?" Tanya Kanghyun
"A-aku hanya tidak memiliki pilihan lain" jawab Hwanwoong gugup.Hei, manusia mana yang tidak gugup ketika di intimidasi bung. Hwanwoong hanyalah sekedar manusia malang yang hidupnya dikelilingi oleh hewan buas. Malang sekali nasipmu Woong!
"Kau kosong kan setelah sekolah?" Tanya salah satu dari mereka, Harin.
"A-aku bekerja" jawab Hwanwoong masih menundikkan kepala.
"Oh kau bekerja? Uhh malang sekali nasibmu. Dimana orang tuamu? Ayahmu? Ibumu? Oh mereka kan tidak mampu hanya untuk membeli sesuap nasi. Hahaha" ejek Harin diikuti oleh tawa yang lain.
"Sudah selesai kan? Baiklah aku pergi. Kelas selanjutnya akan dimulai" Sela Hwanwoong ditengah tertawaan para pembully? Penindas? Ya bisa dibilang seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't You See Me?
Ficción GeneralOh, what are you Why are you hitting me? I'm strangling you who have no power I want to escape now