New Series part 3

96 11 0
                                    

Enjoy!

"Selamat datang, tuan muda"

-Part 3-

"Wow, sambutan yang sangat hangat, hm?" Ujar Giwook dengan smirknya yang mengembang juga.

"Aku tak yakin kau sendirian, tuan muda" ujar sang ketua pada Giwook.

"Dan seperti yang kau kira, aku memang tak sendirian. Dan anggotaku tak akan bergerak 1 milimeter pun jika aku tak merasa diriku, dan sampahku terancam" ujar Giwook melirik Hwanwoong sebentar.

"Jika kau tak memakai kekerasan, akupun tak akan membalasnya. Tapi jika kau memilih kekerasan, aku tak mempunyai pilihan lain" ujar Giwook sambil mengutak-atik handphone-nya.

"Aku tau kau sangat mencintai istri dan anakmu, kan?" Ujar Giwook sembari menunjukkan sebuah foto yang menunjukkan 2 manusia yang terikat disebuah kursi.

"Kau!" Teriak sang ketua geram karna mengetahui istri dan anak tersyangnya berada dikandang Giwook.

"Mengapa? Tenang saja, ia masih belum tergores kok. Karna sampahku juga terlihat belum tergores" ujar Giwook santai dengan masih melirik Hwanwoong dan Gunhak.

"Kita masih bisa mengobrol dengan santai. Maka dari itu, tak akan ada yang terluka. Bagaimana?" Ujar Giwook santai tetapi membuat sang ketua terdiam geram.

"Jika kau ingin tau, mereka berdua tak akan mati bahkan jika kau melemparnya dari gedung perusahaan ayahku. Dan jika kau ingin tau, yang kau sebut sampah itu bahkan lebih pintar dari yang kau kira. Jangan terkejut jika saat kau berbaik, ikatan mereka susah terlepas" ujar Giwook yang membuat sang ketua dan anggotanya langsung berbalik badan.

"B-bagaimana bisa?" Gumam sang ketua.

"Kan aku sudah bilang, kau terlalu bodoh untuk jadi ketua" ujar Gunhak menambah emosi ketua yang sudah terbakar.

"Jika kau mengibarkan bendera perang, maka aku tak punya pilihan lain untuk tetap menahan bahkan menyembunyikan anak istrimu didalam tanah" ujar Giwook makin menambah amatah sang ketua.

"Yang telah kupelajari adalah, violence cannot be justified by violence. Jadi tenang saja, aku tak akan melukai mereka. Tapi jika kau memaksa, aku akan menyerahkannya pada ayahku" ujar Giwook yang terbilang santai untuk situasi seperti itu.

"Dan kau pikir, aku takut dengan ancaman seorang anak kecil?" Ujar ketua tersebut berusaha menggertak kembali. Meskipun didalam hatinya sedang gelisah karna 2 orang tersayangnya yang berada ditangan Giwook.

"Mengapa kau harus takut? Lagipula aku hanya memberikan pilihan. Kalau kau ingin menyiksa mereka, silahkan saja. Toh, aku juga akan menyerahkan semuanya pada ayahku. Dan jika kau menyerahkan mereka baik baik, kuanggap ini selesai, aku dan ayah aku tak ada urusan lagi denganmu" jelas Giwook menatap langsung mata ketua yang bersembunyi dibalik topeng.

"Ck ck ck, aku tak menyangka akan melakukan negoisasi dengan anak kecil. Bawa dia dan ikat sekalian dengan kedua teman sampahnya ini" perintah si ketua yang langsung dilaksanakan oleh anak buahnya.

Giwook tidak terlihat ada niat untuk melawan. Tapi ia memberi sinyal pada Kanghyun san anggotanya untuk bersiap siaga, belum memberi sinyal untuk menyerang.

Dan sejak kejadian Gunmin dan Hwanwoong dilarikan ke rumah sakit, Giwook memilih untuk menjauhi segala hal yang berbau kekerasan. Tentu saja anggota onewe lain juga ikut menjauhi kekerasan. Dan mereka memilih untuk meminta maaf serta berbaikan dengan Hwanwoong, Gunmin, dan Youngjo.

Dengan tak disangka-sangka, salah satu musuh perusahaan milik ayah Giwook membuat ulah dan membuat Giwook harus ikut turun tangan. Tetap saja ia akan memberi pilihan berdamai atau urusannya kembali pada ayahnya yang terkenal kejam.

Can't You See Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang