Aku bukan seseorang yang menolak cinta mentah-mentah. Karena aku tau, untuk mendapatkan cinta itu, sulit.
-Clarissa Delbar***
"Maaf Andi, gue belum bisa jawab. Maaf juga ya, Bagas, ntar gue ada acara keluarga. Gue nggak bisa ikut ajakan lo buat ke mall." Risa menolak ajakan Andi untuk berpacaran dan juga ajakan Bagas untuk ikut dengannya.
Risa menolak ajakan mereka dengan sopan. Toh, jika Risa tidak mau, ia tidak perlu marah-marah.
Andi menatap Risa lesu. "Yah ... kok, gitu sih, Sa? Udah 12 kali lo nolak cinta gue."
"Gue nggak mau jadi cewek munafik, Ndi. Gue gak mau pacaran tanpa rasa cinta," jelas Risa. "Gue gak mau hal itu terjadi."
"Oke gue ngerti. Gue bukan pria idaman lo, 'kan, Sa?" Risa tersenyum.
"Kalo gitu gue pergi dulu." Andi meninggalkan Risa dan juga Bagas.
Risa beralih menatap Bagas. "Lo nggak marah kan?" tanya Risa memastikan. Ia takut Bagas marah karena ia menolak ajakan Bagas.
"Enggak lah, yakali gue marah. Gue mah sadar diri kali, Sa. Gue bukan orang yang lo pinginin."
"Sekali lagi, maaf ya, Gas." Bagas mengangguk.
"Kalo gitu gue ke kantin duluan." Bagas meninggalkan Risa sendiri di depan kelasnya.
Risa masuk ke kelas untuk mengambil buku diary miliknya.
Setelah itu, ia memutuskan untuk menuju ke taman belakang sekolah.
***
Rambut Risa yang panjang, kini diterpa oleh angin-angin. Berada di taman, membuatnya sedikit tenang. Ia pergi ke taman untuk menghindar dari para murid laki-laki yang terus membututinnya saat jam istirahat.
Risa sempat diajak oleh Fena, sahabatnya untuk pergi ke kantin. Namun, Risa menolaknya secara halus dengan alasan yang sudah terbiasa didengar oleh Fena.
Risa membuka buku diary miliknya.
Ia kembali menatap sendu tulisan di dalamnya. Tulisan yang berisi daftar karakter pria yang ia impikan selama ini.Risa hampir berhenti untuk terus mengimpikan hal itu. Namun ia punya satu kalimat dari Rezo Delbar, Papanya.
'Jika kamu ingin menggapai sesuatu, jangan berhenti berjuang sebelum tercapai.' Kalimat itu lah yang menjadi penyemangatnya.
Banyak pria yang terus mengejarnya, untuk mendapatkan hati Risa. Risa yang cantik dan pintar itu, menjabat sebagai most wanted girl di sekolahnya.
Ia juga tidak ingin dikejar pria seperti ini. Ia tidak pernah menolak siapapun yang mengungkapkan isi hatinya kepada Risa. Risa hanya bilang, "Gue belum bisa jawab." Dan Risa rasa, kata-kata itu tak akan menyakiti orang-orang tersebut. Namun, sepertinya memberi harapan.
Pada dasarnya, semua siswa SMA Jupiter juga tau, jika Risa itu punya pria idamanya sendiri.
"Woi!" Risa menoleh ke belakang. Ternyata, Fena datang dengan membawa snack dan 2 botol minuman dingin yang ia bawa dari kantin.
Risa tertawa renyah. "Ngapain lo kesini? Pake bawain kaya gituan lagi," ucapnya kepada Fena. Sedangkan Fena hanya memasang wajah datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARANDO(Sudah Terbit)
Fiksi RemajaFOLLOW SEBELUM MEMBACA, FOLLOW ITU GRATIS;) Dia Risa. Gadis penuh impian. Namun, impiannya hanya tentang pria. Aneh, bukan? Tuhan memang baik. Semua impian Risa terpenuhi. Ia bertemu dengan pria yang ia inginkan itu. Bahkan, dua sekaligus! Risa kira...