now

21 5 0
                                    

(a/n)

biasa ya, nyalain video di media for extra something.

gapapa ya wa jebi lagi? tadinya mau bikin jinyoung tapi belum ada feelnya. ini lanjutan yearn btw, so read it if you haven't already supaya paham ceritanya. but anw semoga suka yaa. enjoy xx

"Minum wine di Paris rasanya beda, ya,"

"I know right? I told you this is the best place to have a drink."

"Aku pingin tinggal di sini kapan-kapan."

"Aku pingin tinggal di mana pun kamu mau tinggal."

---

"Hyung, faster! Gue takut banget, detak jantungnya tambah lambat!"

"Iya, ini gue usahain sengebut mungkin. Lo siap-siap CPR just in case, Seun!"

"Should we call Hana later di rumah sakit?"

"Jangan dulu, kalau udah urgent aja. Kita nggak mau ganggu dia."

---

Aku baru saja pulang dari bakery ketika mendapati dua panggilan tidak terjawab dari Jackson.

Did something happen to Jaebeom?

Sudah lima bulan berlalu sejak aku mengakhiri hubungan dengan Jaebeom, dan tak lama setelahnya, ia seakan menghilang. Tak ada sedikit pun update di Instagram-nya, pun tak ada berita apapun tentang dia. Like he's drowned to the Atlantis or something.

Yes, I do still care about him. Lima tahun bukan waktu yang sebentar. Lima tahun aku menjalin hubungan dan bahagia dengannya. He scored his mark in my heart, of course I will always care about him. Sekecewa-kecewanya aku dengan sikap Jaebeom, hatiku akan tetap hancur jika sesuatu terjadi padanya. Seasing-asingnya kami sekarang, dahulu dia denganku sedekat nadi.

"Jackson? Ada apa?" tanyaku khawatir ketika Jackson mengangkat telfon.

"Hei. Maaf gue ganggu, we tried not to call you tapi kami butuh lo sekarang. Lo ada di mana?"

"Gue di Paris, Seun. What happened?"

"Duh," I can hear the frustration in his voice, "Lo kapan pulang?"

"Just tell me what happened, oke?"

"JB-hyung udah seminggu di RS, and he hasn't talk at all."

---

I was with Jaebeom the first time I went to Paris. Ia ingin membuktikan padaku bahwa Paris adalah tempat terbaik untuk minum wine, dan biar kuberitahu, teorinya 100% benar.

I immediately fell in love with the city. Atau lebih tepatnya, ia membuatku jatuh cinta pada kota itu. Membuatku seketika berkhayal tinggal di sana bersamanya. Pergi ke bakery every other day membeli persediaan roti dan kue untuk di rumah, having a wine sesh di tengah kota setiap beberapa waktu sekali, jalan-jalan di sekitar Place de la Concorde pada malam Minggu. Berburu foto dan barang-barang bagus di flea market, sekadar duduk membaca buku dan menikmati secangkir kopi di Les Deux Magots. Waking up to the love of my life in my favorite city, every morning for the rest of my life.

Kedua kalinya kami pergi ke Paris dua tahun yang lalu, aku dan Jaebeom memutuskan untuk membeli sebuah apartemen di sana, tak jauh dari pusat kota. Satu bulan kami tak pulang ke Seoul, mengurus administrasi dan perlahan mengisi apartemen kami sampai tampak layak huni. It was super fun, considering our similar taste in everything including interior design. Namun di atas itu semua, ada kebahagiaan tersendiri yang memenuhi palungku, mengetahui bahwa aku dan Jaebeom telah melangkah lebih jauh dan memiliki tempat yang kami beli untuk tinggali bersama suatu saat nanti.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

piecesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang