Astzila 2

76 24 16
                                    

WARNING‼ TYPO BERTEBARAN!

SEMANGAT BERPUASA BAGI YANG MENJALANKAN IBADAH PUASA!

HAPPY READING! JANGAN LUPA VOTE KOMENNYA!

/-/-/-/

Zila berjalan masuk kerumahnya dengan perasaan tak dapat diartikan. Setelah meletakkan makanan yang tadi ia beli di supermarket, ia langsung naik ke kamarnya.

Zaile keluar dari kamarnya tak sengaja melihat wajah adiknya yang kusut dan ditekuk.

"Kenapa muka lo? Kayak baju belom disetrika aja, kusut dan jelek! " Zaile sengaja menekan kata jelek, untuk menggoda adiknya. Heran, disaat Zaile tau jika Zila sedang tidak baik-baik saja, masih sempat dia membuatnya tambah marah.

"Diem lo! Kucing garong! " what? Kucing garong? Adek sialan Zila ini.

"Dasar cewek! Pms mulu! " gumam Zaile dan masuk kembali ke dalam kamarnya.

Zila tak henti menyumpah serapahi cowok tadi.

Flashback on

"Lo! "

"Zila gila! "

Teriak Zila dan orang yang mengagetkannya beberapa detik lalu.

"Astagaaa! " Zila merutuki dirinya sendiri. Lebih baik dia dilanda gabut daripada harus bertemu manusia tengil seperti didepannya ini.

"Hai cantik, waah kayaknya kita jodoh ya," ucapnya sambil mengedipkan sebelah matanya. Ganteng sih, tapi tengil.

"Gila ya lo! Kalo gue jantungan gimana?! " teriak Zila frustasi.

"Kalo lo jantungan, terus mati, tantangan gue gimana dong? " Zila tak habis pikir dengan jalan pikiran manusia didepannya ini.

Zila tetap melanjutkan aktivitasnya mencari makanan yang cocok dan ia sukai. Bodoamat sama makhluk yang ada disampingnya sekarang. Yang terpenting Zila bisa cepat-cepat keluar dari tempat ini.

Setelah selesai, Zila langsung menuju kssir untuk membayar totalnya. Bagaimana  dengan makhluk tadi? Dia membuntuti Zila kemanapun dia jalan.

Sesampainya Zila didepan supermarket, dia harus segera mencari taxi agar terhindar dari makhluk sialan yang sedari tadi mengekorinya.

"Woy! Zila gila! " teriak orang itu.

Kalian pasti sudah menebak, siapa yang sedari tadi mengekori Zila. Yap! Astha, cowok tengil yang sedang berusaha membuat Zila jatuh cinta.

"Lo ngapain sih ngikutin gue terus! Gak ada kerjaan! Atau lo mau jadi babu gue!" rentetan pertanyaan ketus keluar dari mulut Zila.

Astha hanya terkekeh, tak lupa dengan lesung pipit tipisnya yang membuat semua orang gemas.

"Udah malem, taxi pun udah langka, gue anter balik ya? " lembut, sungguh lembut ucapan Astha. Apa Zila akan luluh begitu saja? Tentu tidak! Zila adalah gadis keras kepala yang tak mudah ditaklukan.

"Gak! " ketusnya. Zila tetap berjalan tanpa memedulikan Astha yang terus memanggilnya.

"Gue tau dia pasti lagi cari cara agar gue bisa suka sama dia. Dasar dugong! " dia bergumam sendiri.

Tiba tiba dari belakang ada yang memegang bahunya, lagi.

"Apalagi sih! Gue udah bilang, gue gak mau balik sama lo! " Zila berbalik.

Deg!

"Nona cantik, galak bener, ntar cepet keriput loh," ucap lelaki itu dengan senyum seringainya.

"M-mau apa lo! Gue gak pernah buat masalah sama lo! " Demi apapun Zila ketakutan, keringat dingin mengucur di dahinya.

"Tapi gue pengin main main sama lo gadis cantik, " tubuh pria itu mendekat, Zila melangkahkan kakinya mundur, hingga ia menabrak tiang listrik yang cukup lebar dan tinggi dibelakangnya.

Sial! Ni tiang ngapain sih di dibelakang gue! Gak ada tempat lain apa buat berdiri! , umpatnya dalam hati.

Pria itu kian mendekat!

Terus mendekat!

Makin mendekat!

Bugh!

Suara bogeman nyaris membuat mata Zila terbelalak. Ya! Cowok itu menolongnya. Pria yang mengganggunya tak henti dipukuli habis-habisan oleh cowok itu dan dia berhasil kabur.

"Gue udah bilang kan, ini udah malem, gak baik buat calon pacar gue yang cantik ini, " Siapa lagi? Kalo bukan cowok tengil yang sedang membuat Zila jatuh cinta padanya.

/-/-/-/

GAES SEBENARNYA FLASHBACKNYA BELOM SELESE TUH...TAPI AKU RASA UDAH KEPANJANGAN HEHE

TBC! SEE YOU NEXT PART!

JANGAN LUPA VOTE KOMEN

AstzilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang