Astzila 7

37 11 2
                                    

WARNING!! TYPO BERTEBARAN!!

JANGAN LUPA VOTE KOMEN YA!

HAPPY READING!!

/-/-/-/

"Gue harus semangat! Gue gak boleh jadi orang lemah! Gue harus buktiin kalo gue bisa jadi orang sukses! "

-Azzalea Griezila Scarleet

------------

Zila pergi ke taman depan kompleknya. Hatinya sakit, benar-benar hancur. Di satu sisi Zila bahagia karena Anna pulang. Sisi lain, Zila juga sedih. Anna selalu membangdingkan dirinya dengan Zelle, adiknya.

Terkadang, justru perkataan orang tua yang membuat anaknya putus asa. Perkataan yang seharusnya tak diucapkan.

Kita sudah berusaha, kita juga ingin yang terbaik untuk kedua orang tua kita. Kata 'terima kasih' pun bisa membuat sang anak tersenyum, bahagia.

Zila sudah berusaha yang terbaik untuk Anna. Namun, Anna selalu merendahkan usaha Zila. Zelle, tumbuh menjadi gadis cantik berkulit putih bersih. Zelle adalah pelajar dan terpilih di dunia modelling.

Zila menunduk, bahunya bergetar, "Gue tau kalo gue bodoh, tapi gak gini juga. Gue cuman butuh kasih sayang dari mamih dan papih, " Zila mengeluarkan air matanya, "Zila kangen papih, dulu papih selalu dukung Zila. Papih selalu kasih Zila semangat." lanjutnya.

Zila mengangkat kepalanya, "Gue harus semangat! Gue gak boleh jadi orang lemah! Gue harus buktiin kalo gue bisa jadi orang sukses! " Zila bertekad dan yakin jika suatu saat, dia juga akan dibangga-banggakan oleh Anna.

Tak sadar, seseorang mendengarkan curahan hati Zila ditaman. Ia tak menyangka, gadis galak nan jutek ini ternyata menyimpan luka yang orang tuanya buat.

'Lo udah terluka, apa gue juga bakal nyakitin lo? ' batinnya sendu. Lalu orang itu pergi dari tempat persembunyiannya.

Hari mulai larut, Zila tak ada keinginan untuk pulang kerumah. Ia hanya ingin sendiri sekarang. Toh, kakaknya pasti belum pulang. Namun, Zila bukan gadis yang suka keluyuran malam-malam. Akhirnya ia memutuskan untuk beranjak dan pulang kerumahnya.

--------------

Pagi-pagi Zila sudah bangun dan bersiap pergi ke sekolah. Dia turun dan mendapati Anna dan Zelle sedang sarapan bersama. Terbesit rasa iri dihati Zila. Namun dia juga sadar, dia belum bisa membuat Anna bangga padanya.

Zaile baru saja keluar dari kamarnya. Dia melihat adiknya menatap dua orang perempuan yang sedang sarapan bersama sesekali tertawa ringan. Zaile mengerti, karena sebelumnya pun hal ini sudah dirasakan adiknya itu.

"Ayo kita berangkat, nanti kita sarapan diluar saja, " Zaile menarik lengan Zila keluat rumah.

"T-tapi bang, gue belum pamit sama mamih, " Zaile melepas lengan Zila dan membiarkan adiknya berpamitan dengan Anna.

Zaile sudah geram adiknya selalu diperlakukan berbeda dengan Zelle. Padahal mereka lahir di rahim yang sama. Selama mereka dirumah, Zaile pun selalu menjadi orang yang diam dan dingin. Dia tak mengerti, orang tuanya hanya mementingkan uang, harta, dan kekayaan.

Zila sudah sampai disekolahhnya dengan selamat. Selama diperjalanan tadi, tak ada yang membuka suara. Zila mengerti keadaan Zaile jika dia sudah diam. Tak ada yang berani mengusiknya.

Zila masuk ke dalam sekolahnya. Masih pagi, tapi sudah cukup banyak siswa yang datang. Ada yang kurang, tapi entahlah. Zila merasa tak ada yang menganggunya pagi ini.

Zila berniat ke kelasnya, tetapi dia ingin bertemu seseorang. Akhirnya dia naik ke lantai tiga. Ya, sekolah ini memiliki tiga lantai. Lantai satu untuk kelas 10, lantai dua untuk kelas 11, dan lantai tiga untuk kelas 12.

Zila mencari keberadaan orang itu, "Bego! Gue kan gak tau dia kelas berapa, " guman Zila.

"Mau kemana? Nyariin gue? " seseorang mengagetkannya dari belakang. Zila terlonjat kaget dan hampir saja berteriak.

/-/-/-/

SEKIAN DULU YAA
BUAT YANG SUKA CERITA AKU ALHAMDULILLAH, KALO ENGGAK JUGA GAK PAPA KARENA SELERA ORANG KAN BERBEDA-BEDA.

TAKE CARE OF HEALTH AND STAY AT HOME YA KAWAN😊 SEMOGA KITA SEMUA TETAP DALAM LINDUNGAN TUHAN.. AAMIIN

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN POKOKNYA SEE YOU NEXT PART.

FOLLOW
@yrmiakhrnnsaaa_
@ditaaherawati_21
SALAM HANGAT.

AstzilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang