Delapan

22 4 0
                                    


Biasakan vote sebelum baca
Kurang seru kalau belum komen

Happy reading 🙌

Setelah kejadian kemarin ifly benar-benar menghindar dari nanta. Nanta pun begitu, ia tidak menatap ifly ataupun bersapa dengan ifly. Yanti yang menyadari akan hal itu langsung menatap nanta seolah meminta jawaban.

"Kenapa kalian? Berantem?" Tanya yanti namun keduanya terdiam tanpa menjawab pertanyaan ifly. Lalu ifly bangkit dan menyalami yanti.

"Aku udah di jemput. Assalamualaikum." Nanta sebenarnya ingin tahu siapa yang menjemput ifly namun ia benar-benar gengsi akan itu.

"Sam-" ucapan yanti terpotong oleh nanta.

"Cowok kemarin."

So tai banget lo, sialan! Batin ifly ia benar-benar tidak mood. Padahal tadi ia berusaha menjaga moodnya.

"Ohh. Bagus deh." Ujar yanti senang, ifly langsung pergi. Ia sebenarnya tidak di jemput melainkan hanya alasan agar yanti tidak bertanya akan peristiwa kemarin.

Saat ini ia tengah berjalan menuju halte, jika di pikir-pikir sebenarnya ia bisa saja menggunakan mobil. Namun, jika ia menggunakan mobil maka ia akan ketahuan. Saat beberapa langkah menuju halte, seorang pengendara motor berhenti di sampingnya. Ia membuka helmnya dan ternyata ia regar.

Sumpah! Nambah mood ancur!!  Batin ifly berteriak kencang. Seolah cenayang menjawab batin ifly dengan benar.

"Yaudah gue pergi. Tadinya gue kasian liat lo jalan sendiri. Tapi kalau gue nambah mood lo ancur gue pergi ." Regar langsung memakai helmnya kembali dan menyalakan motor nya.

"Gue nebeng!" Sentak ifly membuat regar mematikan mesin motornya dan menatap ifly remeh.

"Yakin?"

"Buruan nanti telat!" Regar langsung mengulurkan tangannya dan ifly langsung menggapai nya lalu menaiki motor sport regar. Dengan cepat ia melajukan motornya. Saat di perjalanan regar menepikan motornya sebentar di penjual bubur.

"Gue makan dulu ya." Ucap regar pelan lalu memesan bubur spesialnya. Ifly hanya diam sambil memainkan ponselnya.

"Mau gak?" Tawar regar, ifly hanya menggeleng. Regar tanpa bicara lagi menghabiskan buburnya dan membayarnya.

"Buruan naik dan pegangan." Ucap Regar lalu memakai helmnya diikuti ifly yang mulai berpegangan pada bahu regar.

"Gue bukan ojek!" Regar menarik lengan ifly dan melingkarkan di pinggang nya. Ifly terkejut namun, ia hanya bisa diam. Mood nya malas untuk berdebat. Setelahnya regar melajukan motornya full membuat ifly benar-benar ketakutan.

"PELAN-PELAN WOY!!" Teriak ifly namun regar tetaplah regar ia tetap melakukan motonya cepat dan saat itu juga mereka sampai di sekolah. Deru motor regar terdengar kencang membuat para murid melirik seketika, ifly hanya menunduk dan meremas roknya.

"Turun!" Ifly dengan cepat menuruti perintah regar dan berjalan mendahului regar.

"Iflykuuuu!" Teriak teman kampretnya itu. Siapa lagi kalau bukan putri.

"Apaan?!" Sentak ifly membuat putri mengelus dada.

"Gue jadian sama aldi." Langkah ifly berhenti, benar-benar sahabat terkampret. Ia tidak tahu masalah ini, sialan.

BENUA BIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang