Biasakan vote sebelum baca
Belum seru kalau belum komenHappy reading 🙌
Hari demi hari sudah ifly lewati, ia benar-benar terganggu akan adanya regar. Entah mau apa ia bertemu ifly, padahal ifly sudah menghindar sebisa mungkin tetap saja ia bertemu regar. Ayolah, ifly benar-benar kesal akan seseorang datang ke dalam kehidupannya.
Hari ini ifly tengah bersantai di cafe bersama teman-temannya, mereka bercanda gurau hingga tak terasa menghabiskan waktu weekend mereka.
"Kemarin Aldi minta nomor gue." Ceplos putri membuat semua orang tersedak makanannya dan melotot seolah meminta jawaban yang detail
"Kemarin gak sengaja gue ketemu dia di perpustakaan, eh gak taunya ngajak jalan. Yaudah gue mau aja hehe, lumayan kan ganteng mana baik lagi uhh idaman." Ifly menatap tajam putri membuat putri tertawa pelan
"Awas pakbencong!" Ledek caramel dengan wajah nyeleneh
"Whaha pakbencong, dia bukan pakbencong tapi dia pakjin whaha." Ucap Angga sambil tertawa meledek ke arah putri membuat putri ikut tertawa diikuti Hanna dan ifly
"Terus-terus Lo kasih?" Tanya ifly lalu meminum jus yang sedari tadi ia pesan. Putri mengangguk membalas ucapan ifly
"Saran gue, jual mahal dikit lah." Hanna memberi saran dengan tepat, bukan ia so atau apapun itu tetapi ia pernah merasakan hal itu. Meminta nomor, nyaman, lalu tinggal
"Gue sebenernya gamau cuman dia bilang 'gak bakal aneh-aneh' yaudah gue kasih." Jujur putri membuat semua mengerti
"Fy kemarin regar minta nomor lo ke gue." Ucapan putri membuat ifly menyemburkan minumannya ke wajah Angga
"Anying!!" Umpat Angga sambil mengusap wajahnya lalu kemudian tersenyum manis bukan ia terima tapi senyum tak terima yang di dalamnya mengandung makna. Hanna dan yang lainnya malah tertawa terbahak-bahak melihat wajah Angga yang basah benar-benar teman 'bangsat'
"Eh maap ga maaf. Sengaja eh enggak maksudnya." Ucap ifly dengan cepat Angga tersenyum tanpa mengucap sepatah katapun lalu ia pergi ke toilet untuk membersihkan sisa minuman yang ada di bajunya
"Terus Lo kasih!!" Ifly benar-benar menatap tajam putri membuat putri bergidik ngeri
"E-eng-enggak iya enggak gue kasih kok! Tenang aja." Setelah putri mengatakan itu ifly langsung menetralkan emosi nya
"Kalau Lo coba kasih dia! Awas lo." Ifly mengarahkan jari telunjuknya ke leher seakan memberi kode 'lo mati' tentu saja putri langsung menggeleng cepat
"Eh gue udah di suruh pulang sama bokap. Gapapa gue duluan? Maaf ya, bokap gue posesif padahal g___" ucapannya terpotong oleh ifly dengan cepat
"Heem. Sana pulang buruan! Gausah banyak bacot. Hati-hati." Setelah itu caramel dengan gesit meninggalkan mereka yang masih berada di cafe
"Handek pulang kuy." Ajak Angga entahlah ada apa di rumahnya, lalu dengan cepat Hanna mengangguk cepat
"Kita pulang duluan ya, ada acara kumpul keluarga. So! Kalian hati-hati di jalan." Ifly dan putri mengangguk lalu Hanna dan Angga pulang lebih dahulu
"Kita pulang juga?" Tanya putri namun ifly masih diam tidak menjawab karena ia sedang minum haha masa iya minum sambil ngomong
"Lo kalau mau duluan sok aja."
"Yaudah gue duluan, Lo gapapa sendiri?"
"Heem. Udah biasa. Hati-hati"
"Yoii! Gue duluan ya." Ifly hanya mengangguk lalu ia fokus ke ponselnya. Disana terdapat notif dari orang-orang tak di kenal, ifly bingung siapa yang membagikan nomornya serta line-nya. Jika ifly tau orang itu siapa mungkin ia sudah babak-belur dihajar ifly
KAMU SEDANG MEMBACA
BENUA BIRU
Teen FictionTentang cinta, dimana ungkapan 'aku suka kamu' tak berarti bagi ifly. Suatu ketika seorang cowok masuk di kehidupan ifly dengan sengaja. Ia datang membawa warna dan kenyamanan, mengajarkan arti menyayangi dan mencintai. Dia adalah Regar Titanum Wija...