Sebelas

14 5 0
                                    


Biasakan vote sebelum baca
Kurang seru kalau belum komen

Happy reading 🙌

Sekarang tibalah waktunya keluarga ifly pergi berlibur. Ya, mereka pergi dengan ramai. Mereka mengajak sahabat-sahabat ifly dan... Regar. Semenjak tadi ifly hanya bungkam, tanpa bersuara sedikit pun.

"Balem aja lo!" Goda putri, ifly hanya diam dan menyumbat telinganya dengan earphone. Caramel sudah duduk dengan nanta di bangku tengah. Semenjak tadi caramel terus tersenyum dan berbincang dengan nanta, sedangkan putri dengan ifly yang duduk di bangku terakhir dan yang terakhir angga dengan hanna dimotor sama hal nya dengan regar. Lalu Yanti dan Irman di bangku depan.

"Bahagia ya?" Tanya nanta yang langsung di iya kan oleh caramel.

"Banget."

"Lain kali mau kakak ajak ke taman kota cuma berdua?" Mata caramel langsung berbinar, ia paling oke dalam hal seperti ini. Nanta hanya tertawa pelan melihat anggukan kepala caramel yang semangat.

"Put. Ifly tidur?"

"Enggak bun, biasa nonton drakor." Kata drakor sengaja putri kencangkan agar caramel mendengar.

"Drakor apaan?" Celetuk caramel tiba-tiba benar saja tebakan putri.

"Kepo!"

"Tai mo-" ucapan caramel terhenti oleh S
suara nanta yang super lembut.

"Cewek gak boleh ngomong kayak gitu." Ucapan nanta yanga di barengi dengan usapan lembut di rambut caramel.

"Baperrrrrrrrr!" Ledek putri, lihatlah wajah caramel saat ini seperti kepiting rebus.

"Gausah baper! Gue kakak lo." Ucapan nanta sangatlah keterlaluan, caramel sudah diterbangkan lalu dihempaskan dengan cepat. Dasar pak boye!

"Tau!" Sinis caramel lalu mengalihkan pandangannya ke arah jendela, putri yang sedari tadi tertawa langsung berhenti.

"Jiwa bar-bar kok lembek!"

"Berisik anying!" Caramel mendengus kasar lalu ia mengambil headset dan menyumpal telinganya.

Keadaan mobil benar-benar hening, hingga akhirnya perjalanan mereka terhenti karena sudah sampai tempat tujuan. Ifly yang menyadari itu langsung turun.

"Akhirnya kita ke bukit lagi." Ucap nanta lalu tersenyum.

"Woahhhh!! Bagus banget!" Seru caramel dan putri secara bersamaan. Saat mereka semua tengah menurunkan bawaannya dari bagasi, Regar, Angga dan Hanna baru sampai padahal mereka menggunakan motor.

"Angga bantuin gue cepet!" Teriak putri, angga hanya mengangguk pelan. Hanna yang hanya membawa ransel berjalan di belakang angga. Sedangkan regar, ia membawa tenda padahal ada villa disana.

"Loh loh kenapa pasang tenda? Bunda sudah siapin kalian semua kamar." Ucap yanti seraya berjalan mendekati regar.

"Gapapa tante, saya disini saja. Sekalian berjaga-jaga." Ujar Regar lembut

"Gak! Bunda udah siapin kamu kamar. Buruan gausah pasang tenda, nanti kamu sakit bunda gak tanggung jawab." Satu kata yang mewakili sifat Yanti adalah cerewet.

BENUA BIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang