Tiga belas

13 3 0
                                    

Biasakan vote sebelum baca
Kurang seru kalau belum komen

Happy reading 🙌


Hari ini SMA TRISULA tengah mengadakan acara Anniversary yang ke-23. Para murid pun ikut serta membantu. Ada yang tengah bernyanyi, membantu OSIS maupun membantu guru.

"GAR BAWA SINI!" Teriak juna dengan gesit Regar membawa peralatan ke arah belakang panggung.

"Hey Karisa," sapa Levi dengan suara andalannya. Karisa hanya tersenyum.

"Sini dulu dong."

"Ada apa kak?" Tanya polosnya, Levi pun merangkul pundak Karisa dengan lembut.

"Kamu kok beda ya sama di foto, kenapa ya?"

"Wah masa sih?" Karisa bukannya risih dengan rangkulan Levi tapi ia malah nyaman dengan rangkulan pakboye!

"Iya, aslinya cantik banget jadi suka." Goda Levi lalu dengan cepat Karisa memalingkan wajahnya.

"Ada lagi! Mau tau?" Karisa hanya mengangguk. Regar yang melihat perlakuan Levi hanya menggeleng, gada akhlak kata itu pas untuk Levi.

"Kamu tau angka satu bahasa Inggris nya apa?"

"One?"

"Salah!"

"Terus kan emang itu."

"Ada kepanjangannya mau tau?" Karisa lagi-lagi mengangguk.

"Kepanjangan satu itu adalah one-nita idaman aku adalah kamu." Levi yang melihat wajah merah Karisa pun tertawa. Ia melepaskan rangkulannya dan berdiri.

"Udah-udah gausah baper gue bercanda tadi!" Ucap Levi seraya meninggalkan Karisa yang terdiam mendengar perkataan Levi. DUARRR! Levi laknat!

"Levi sini anjir bantuin aing!" Teriak Regar. Levi pun berjalan mendekati Regar dan dengan cepat regar menjitak kepala Levi.

"Kalau godain cewek gausah gitu setan! Kasian anak orang!" Levi terkekeh mendengar ucapan regar, ia hanya main-main untuk semua.

"Dahlah anak orang ini." Dengan santainya Levi berjalan meninggalkan Regar.

"WEN SAMBADI LOPE ME! EPRITING WEUS BYUTIPUL!" Teriak caramel seraya duduk di meja dan memegang sapu, itulah teriakan orang Sunda campur indo.

"EPRI HAWES SPEND TUGEDER  LIPES WITING MY HART!!" kali ini putri yang melanjutkan lirik lagunya. Angga yang tengah duduk dengan tenang pun merasa terganggu.

"Para bidadari ku duduk yu, gak sopan duduk dimeja. Kata bapak urang engke loba hutang." Ucapan Angga terasa kalem, namun mukanya terlihat menyeramkan.

"Bang Abang Abang Abang! Neng sayang Abang ututu!" Gemas caramel seraya mendekati Angga dan mencubit pipinya. Sedangkan Hanna dan ifly hanya tertawa melihat itu.

"Eh nanti ada pergantian OSIS kan. Lo pada mau ikut?" Tanya salsa dengan tiba-tiba. Ifly dkk menggeleng serentak, sedangkan teman-temannya yang dikelas langsung berisik.

BENUA BIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang