Dua belas

19 4 0
                                    

Biasakan vote sebum baca

Kurang seru kalau belum komen

Happy reading🙌

Keadaan dibukit kini sepi, hanya ada Irman, Yanti dan teman-teman yang lainnya. Ifly di haruskan pulang oleh Yanti karena ia takut kenapa-kenapa dengan ifly. Sedangkan teman-teman ifly menginap di rumah ifly itupun perintah yanti.

"Regar kemana?" Tanya yanti namun bukannya menjawab mereka semua pergi memasuki mobil irman. Nanta yang kebetulan belum masuk langsung membalas pertanyaan yanti.

"Pergi. Aku suruh pulang kasian dia." Yanti hanya tersenyum dan melanjutkan langkahnya.

Saat semua sudah memasuki mobil, Irman pun langsung menjalankan mobilnya diikuti motor angga.

"Kalian semua kenapa? Gak biasanya diem."

"Kasian ifly bun, kalau kita berisik." Ujar caramel dengan lembut.

"Ngomong depan bunda aja lembut, mana depan gue kasar bahasanya." Cibir putri yang duduk disamping caramel.

"Bacot!" Caramel mencibir balik ucapan putri. Ifly hanya mendengarkan saja di pelukan nanta.

"Kalian kayak adik kakak." Celetuk nanta. Dengan kompak putri dan caramel bersuara.

"Najis."

"Jijik."

"Hahahaha benar-benar kompak." Ifly tertawa terbahak-bahak mendengar kekompakan mereka berdua.

"Lo ikut-ikutan!" Tuduh putri dengan mimik wajah kesal.

"Lo nyalahin gue?!"

"Iyalah mulut nya gak di rem dulu bentar!"

"Lo tuh mulut lambe turah!"

"Sialan ngajak gelud lo mol! Cimol goreng! Udah Butet, pesek, idul lagi." Putri terus mengolok-olok caramel dan itu pun membuat caramel kesal.

" Sini Lo deketan jangan ngumpet."

"Mata Lo Burem? Gue samping lo cimol!" Nanta dan yang lainnya hanya tertawa mendengar pertengkaran putri dan caramel. Beginilah jika keduanya bersama.

"Lo nutup mata gue setan!"

"Bahasanya!" Sentak nanta membuat caramel langsung memeluk putri dengan erat. Ia malu. Benar-benar malu.

"Apaan peluk-peluk! Sana minggir kuman badag kayak lo bikin gue sesak!"

"Hahahaha kalian tuh bikin gue sakit perut tau ga! Udah deh, gue mau istirahat bentar." Ifly tertawa terbahak-bahak dan ia pun berhenti karena perutnya sudah terasa sakit.

Dilain tempat, regar baru saja sampai di rumah. Ia sempat mampir ke rumah Levi untuk sekedar mengistirahatkan tubuhnya.
Saat memasuki rumah, di sofa terdapat seseorang yang sedang berkumpul. Ya, mereka kedua orangtua regar dan .... Tunggu siapa itu?

"Akhirnya kamu pulang nak. Sini ada Clara loh teman kecil kamu. Inget?" Ujar Andrian selaku ayah nanta. Namun bukannya menghampiri, regar malah pergi berjalan menaiki anak tangga.

BENUA BIRUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang