Seorang anak perempuan berusia delapan tahun bernama Kim Yerim menonggakkan kepala menatap ke atas pohon mangga yang terdapat seorang anak laki-laki berusia duabelas tahun bernama Jeon Jungkook yang tengah mengambil buah mangga untuk anak perempuan itu.
"Kookie, hati-hati. Kau bisa jatuh nanti" teriak Yeri kecil.
"Tidak akan Yerimie. Aku ini kan laki-laki kuat. Kau juga menginginkan buah mangga kan? Jadi aku mengambilnya untukmu" ujar Jungkook kecil.
"Tapi kan kita bisa meminta, Appa, untuk membelikannya, Kookie. Kau tidak perlu memanjat seperti ini" ujar Yeri kecil.
"Menunggu Appa-mu pulang itu terlalu lama, Yerimie. Sudah tidak khawatirkan aku. Yang penting kau dapat menikmati buah mangga ini" ujar Jungkook kecil.
Yeri kecil hanya bisa pasrah melihat anak laki laki yang juga sahabatnya dan sudah ia anggap seperti Oppa baginya. Tidak ada yang bisa menghentikan Jungkook kecil untuk memenuhi keinginan Yeri kecil, walaupun itu perintah Yeri kecil sekalipun.
Setelah di rasa buah mangga yang ia ambil cukup, Jungkook kecil tersenyum kepada Yeri kecil dengan memperlihatkan sebuah kantong yang sudah terisi buah mangga tentunya sebelum akhirnya Jungkook kecil melompat dan membuat lutut kakinya terluka.
"Kookie, kau terluka" panik Yeri kecil.
"Ini hanya luka kecil, Yerimie. Aku ini pria kuat dan aku tidak akan menangis hanya karena luka kecil ini" ujar Jungkook kecil.
"Ish..ish..tapi kakimu..ish..terluka" Yeri kecil mulai terisak.
"Sudah, Yerimie, tidak apa apa. Jangan menangis ya. Jika kau menangis, aku merasa gagal menjadi sahabatmu" Jungkook kecil membelai rambut panjang milik Yeri kecil.
"Kau tidak gagal menjadi sahabatku. Kau tidak akan tergantikan oleh siapa pun. Ingat itu" ujar Yeri kecil sambil menghapus bulir-bulir air mata yang sempat jatuh tadi.
"Baiklah kalau begitu kita pulang ya. Kita pasti sudah di tunggu. Aku tidak mau Appa-mu memarahiku dan tidak mengizinkanmu bermain lagi bersamaku" ujar Jungkook kecil. Yeri kecil pun mengangguk dan menggenggam tangan Jungkook kecil.
Mereka berdua telah sampai di depan rumah Yeri. Sudah ada babysitter yang menunggu kepulangan Yeri kecil.
"Aku pulang, Eonnie" ujar Yeri kecil dengan semangat.
"Nona Yeri darimana saja? Kalau nanti nona di culik, Naya Eonnie akan di marahi tuan" ujar Naya.
"Aku hanya bermain dengan, Kookie. Aku mengambil buah mangga tadi" ujar Yeri yang kini mengangkat tinggi kantong yang ia genggam ke arah Naya.
"Jika nona ingin buah mangga, nona bicara saja pada, Tanggung akan membelikannya untukmu" ujar Naya.
"Selagi masih ada, Kookie, aku akan meminta padanya. Aku tidak mau merepotkan kalian. Semenjak Eomma pergi ke surga, aku tidak ingin meminta pada siapa pun. Asal Kookie bersamaku, aku tidak membutuhkan orang lain" ujar Yeri kecil dengan polosnya. Mendengarnya saja, Naya sudah tidak sanggup. Mata Naya sudah memerah saat ini. Bagaimana bisa seorang anak kecil berkata seperti itu?
Perlu diketahui, Eomma Yeri meninggal semenjak anak tersebut berusia 4 tahun. Sudah berapa banyak kesepian yang melandanya semenjak Eomma meninggalkannya. Walaupun sejak Yeri bayi, Naya sudah menemaninya, namun semua itu kurang bagi Yeri untuk mengembalikan keceriaan.
Sampailah saat dua tahun lalu, Yeri bertemu dengan Jungkook. Saat itulah Yeri menemukan kembali keceriaannya. Dengan adanya Jungkook, Yeri tidak akan kesepian lagi. Jungkook yang berhasil mengalahkan kegelapan yang menyelimuti Yeri empat tahun lalu. Tidak ada lagi yang Yeri inginkan selain Jungkook yang selalu berada di sampingnya dan setia mengajaknya bermain.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] THE QUEEN
Fanfiction~Pikiran kami berkata, kami adalah sahabat. Hati kami berkata, kami saling mencintai~ Kim Yerim Anak kedua dari Kim Jong Suk pemilik Kim's Corp. Gadis yang mandiri dan memilih jalannya sendiri tanpa bantuan Appa. Memiliki sahabat sedari kecil dan se...