[2] THE QUEEN

1. Sahabat

Happy Reading!!

.

.

.

.

.

10 tahun kemudian...

Seorang gadis cantik dengan berpakaian sekolah menengah atas melangkahkan kedua kaki menyusuri koridor sekolah bersaha dengan seorang gadis yang tidak kalah cantik menemaninya. Kim Yerim.

Gadis tersebut berjalan menuju parkiran dengan sahabatnya, Park Soo Yeong, atau yang biasa dipanggil Joy. Hari ini guru-guru SMA Permata mengadakan rapat dadakan dan menjadikan siswa-siswi SMA Permata di perbolehkan pulang lebih awal.

Tidak sedikit siswa maupun siswi SMA Permata yang menyapanya, ataupun sekedar memandangnya dengan tatapan kagum. Bagaimana tidak? Dengan rambut yang di gerai, tubuh seperti model, dan tidak ada yang mengalahkan mereka soal tampilan.

Yeri dan Joy termasuk ke dalam Most Wanted SMA Permata. Tidak hanya cantik, kecerdasan yang mereka miliki dan juga sikap saling menolong yang membuat mereka banyak di sukai oleh siswa maupun siswi di sana, kecuali Im Nayeon.

Im Nayeon adalah salah satu dari ribuan wanita yang ingin mendapatkan ketenaran. Nayeon pun sering kali beradu mulut dengan Joy karena Nayeon yang selalu mengatai Yeri sebagai perusak rencananya untuk mendapatkan perhatian Cha Eunwoo. Segala cara ia lakukan, namun Eunwoo tetap saja memilih Yeri.

Seperti saat ini, Yeri dan Joy melangkah menuju parkiran sekolah, namun langkah mereka di halangi oleh Nayeon.

"Hai, wanita tidak tahu malu" ejek Nayeon pada Yeri.

"Jaga mulutmu yang kotor itu, Im Nayeon!" Joy mendorong tubuh Nayeon.

"Jangan pernah menyentuh tubuhku yang mahal ini dengan tanganmu yang murahan itu, wanita miskin!"

"Cukup, Im Nayeon! Kau boleh saja menghina ku, tapi tidak dengan Joy!" amarah Yeri mulai memuncak setelah Nayeon mengatai Joy. Yeri tidak pernah terima sahabatnya dikatai seperti itu.

"Mulai berani kau ya!--" Nayeon akan mengarahkan tangannya menuju pipi kiri Yeri, namun tangannya di cekal. Siapa lagi kalau bukan Eunwoo.

"Jangan pernah menyentuh, Yeri, Im Nayeon! Sudah berapa kali aku peringatkan kau?!"

"Eunwoo, mereka sudah kurang ajar padaku" adu Nayeon yang sekarang bergelayut manja pada lengan Eunwoo.

"Lalu apakah aku percaya? Maaf saja, Nayeon. Aku sudah melihat semuanya. Jadi aku tidak akan percaya dengan omong kosong mu" ujar Eunwoo menghempaskan tangan Nayeon dengan kasar.

Joy yang mendengarnya tidak dapat menahan tawanya. Ia menertawai kebodohan yang dilakukan Nayeon. Sedangkan Yeri tersenyum miring ke arah Nayeon.

"Tidak ada yang bisa melawanku" Yeri tidak mengeluarkan suara, namun Nayeon bisa membaca gerakan bibir Yeri.