10. Menyakitkan

276 57 6
                                    

Happy Reading!!!





































Sebelum mulai membaca, pencet ❤ dulu ya:)
Thank you!!!



















































10. Menyakitkan

Yeri berada di atap perusahaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeri berada di atap perusahaan. Ia menatap nanar ke arah biola yang tidak jauh darinya. Dengan langkah gontai Yeri menghampiri dan mengambil biola itu.

Yeri mulai memainkan biola tersebut. Alunan biola yang dimainkan olehnya sangatlah lembut dan menyayat hati seakan-akan menggambarkan dirinya saat ini. Menyedihkan dan menyakitkan.

Namun, lama kelamaan alunan biola yang dimainkan semakin cepat menggambarkan kemarahan Yeri saat melihat kenyataan yang tidak pernah ia inginkan selama ini.

Senar biola putus, Yeri terduduk lemas dan menangis begitu kencang. Melempa biolanya asal. Ingatan beberapa tahun yang lalu saat Yeri berusia dua tahun berputar. Menghantam otaknya.

"Mengapa Eomma senang sekali bermain biola?"

"Biola adalah diri Eomma. Di saat senang maupun sedih Eomma akan memainkan biola ini. Di saat Eomma terpuruk, biola ini akan menenangkan hati Eomma. Di saat Eomma bahagia, biola ini akan menambah kesan kesenangan di dalamnya"

"Apakah aku juga harus melakukan itu Eomma?"

"Itu keputusan mu Yerimie. Eomma tidak akan memaksamu untuk bermain biola"

"EOMMA BERBOHONG PADA KU! NYATANYA AKU TIDAK BISA TENANG" Yeri menangis sejadi-jadinya. Yeri yang dulu sempat rapuh kini kembali.

Dari balik tembok, seseorang menahan tangisnya. Park Sooyoung. Joy tidak bisa melihat Yeri seperti ini. Ia tidak akan kuat sendirian menenangkan Yeri.

Tiba-tiba saja ada yang menepuk pundak Joy. Joy mengarahkan pandangannya pada tangan orang tersebut.

"Kenapa kau berdiri di sini? Pergilah. Tenangkan Yeri"

"Aku tidak bisa. Aku tidak kuat melihatnya menangis lagi"

Jungkook memengang lengan Joy. "Jika bukan kau, siapa lagi yang bisa menghiburnya?"

"Kau juga sahabatnya. Kenapa tidak kau saja?"

"Kau tahu aku sedang tidak baik-baik saja. Aku tidak bisa menenangkan nya"

[2] THE QUEEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang