08

494 56 13
                                    

Double up nih euy


"Aku siapa sih dikehidupan kakak?"

Untung lagi lampu merah, mana disitu lampu merahnya dengan jangka waktu yang lama. Bikin Chaeyeon sama Changbin menatap mata mereka satu sama lain.

"Kamu orang yang paling penting buat aku."

"Kita gaada ikatan apapun kak, kenapa kakak gampang banget sih bilang sayang ke aku."

"Karna aku emang sayang kamu. Masalah ikatan kita, aku serius sama kamu."

Tangan Changbin sudah mengelus pipi Chaeyeon sembari menenangkan ego yang meluap.

"Aku tau kamu curiga ini itu ke aku, cemburu sama hal yang gak mendasar. Buat penjelas, aku sayang kamu melebihi aku sayang hidup aku sendiri. Kamu udah masuk dikehidupan aku sejak dulu. Kamu alasan aku tetap hidup. Will you marry me?" Chaeyeon nganga ga percaya sama pertanyaannya bikin Changbin.

"Aku tau ini gak romantis tapi aku serius sama kamu." Chaeyeon gak butuh yang romantis, Chaeyeon butuh ketulusan.

"Kamu ga nikahin aku karna aku dianggep ibu sama Wony kan?" Changbin menggeleng kemudian mengelus rambut Chaeyeon.

"Enggaklah kamu udah jadi separuh hidupku sebelum datengnya Wonyoung." Changbin menjalankan mobilnya saat lampu berubah hijau dan menuju kediaman mereka.

Chaeyeon diam pertanyaan Changbin seolah memecah pertahanan Chaeyeon.

"Iya aku mau." Changbin sebenernya ngeh sama jawaban itu.

"Mau apa sayang?"

"Mau gudeg! Ya nikah sama kamu lah!" Balik jadi maung.

Changbin terkekeh kemudian menarik Chaeyeon agar kepelukannya. Chaeyeon segera melepas pelukan itu dan menatap Wonyoung yang berbicara dengan bonekanya.

"Ami ami! Ada uto ga?"

"Kayaknya ada." Chaeyeon mikir Wonyoung bakal jadi kantong semar yang banyak serangganya mengingat Wonyoung begitu humble dan cantiknya gak ketulungan sejak dini, kayak dia dulu.

"Uto siapa?"

"Gebetan." Yang jawab bukan Chaeyeon tapi Wonyoung yang santai banget dibelakang.

Chaeyeon nepuk jidatnya pelan sedangkan Changbin udah heboh.

"Yang jadi kantong semar biar mami aja dong, Wony gausah." Chaeyeon udah santai tuh ngomong malah kena plototan Changbin.

"Dih enggak ya, harem berkedok serangga Wony lebih banyak dari ami." Maklum anak jaman sekarang sekecil apapun itu udah kenal yang namanya harem.

"Wony! Chaeyeon!" Ucap Changbin membentak bikin Wonyoung kaget trus nangis.

Chaeyeon langsung ngambil Wonyoung dibelakang dan menenangkannya sedangkan dirinya cuma nunduk, takut ngeliat Changbin.

"Kenapa nangis?" Tanya Chaeyeon pada Wonyoung yang udah selesai sama nangisnya.

"Ayah ngebentak Wonyoung! Hueeee~."

"Udah ya gausah nangis, Ayah juga tadi kaget kok makanya teriak. Maafin ayah ya?" Wonyoung ngangguk kemudian memeluk Chaeyeon.

Changbin lupa jika Wonyoung maupun Chaeyeon paling gabisa sama yang namanya bentakan. Meskipun sudah selesai dengan tangisnya, isakan-isakan kecil terdengar dari Wonyoung. Chaeyeon nguatin hatinya biar ga pecah ikut nangis, dia gamau keliatan lemah didepan anaknya.

"Eh mami punya cerita." Suara Chaeyeon bergetar hatinya belum setangguh itu.

"Jadi dulu waktu mami masih kecil. Mami main sama tante Yena kerumah makan." Chaeyeon mengawali ceritanya membuat Wonyoung penarasan.

Your Warmth [Chaeyeon x Changbin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang