15

514 41 4
                                    

Keesokannya Chaeyeon bangun agak telat dari biasanya. Bahkan ia harus dibangunkan oleh Changbin, katanya sih ga denger alarm. Setelah nganterin Changbin yang ngakunya mobil masih dirumah Ibunya mau ga mau Chaeyeon ngajak Wonyoung yang masih asyik sama tidurnya dibawa ke kafe yang dipegang Hyewon.

"Pagi bos." Sapa para karyawan saat melihat Chaeyeon menggendong Wonyoung yang tertidur.

"Pagi."

Setelah selesai membawa Wonyoung diruangannya, Chaeyeon membantu pegawai yang berada didapur. Bertanya ini itu, membantu para pelayan yang ternyata kalo pagi yang milih drive trhu disini banyak.

Setelah satu jam bekerja, jam sarapanpun sudah lewat. Chaeyeon mendengar suara tangis dari Wonyoung langsung lari keruangannya.

Chaeyeon membawa Wonyoung selama bekerja, rasanya dua kali lebih lelah tapi ia tidak bisa melepaskan dua kewajibannya hari ini. Ini hari minggu dan Wonyoung libur sekolahnya.

"Mamii laper."

"Ayo makan." Ajak Chaeyeon sembari menggengam tangan mungil Wonyoung menuju dapur.

Selama makan kebiasaan Chaeyeon berubah, Wonyoung terlalu banyak berbicara hingga mau tak mau ia mengubah kebiasaan itu. Chaeyeon yang biasanya makan dengan tenang sekarang ia harus mendengarkan dan menjawab semua pertanyaan Wonyoung.

"Nanti Wony mau sekolahnya akselerasi aja." Bualan Wonyoung selalu Chaeyeon dengar.

"Emang tau akselerasi apa?"

"Kata oma akselerasi tuh sekolah cepet."

"Emang kenapa pengen cepet-cepet?"

"Biar gak belajar lagi." Chaeyeon mencebikan bibirnya saat tau alasan anaknya itu.

"Wony emang mau jadi apa kalo udah dewasa?"

"Dokter atau intel atau pengacara gitu."

"Kamu tuh masih umur 5 tahun udah mikir kejauhan." Ucap Chaeyeon pada Wonyoung yang asyik mengaduk buburnya.

"Kan kalo jadi pengacara muda atau dokter muda kan daebak mam."

"Masih muda dahal gatau aja kalo overthinking berkepanjangan." Lirih Chaeyeon.

Chaeyeon maupun Wonyoung menyelesaikan makannya diiringi banyak rencana dari Wonyoung. Gini nih kalo otak udah dirancang pinter pake banget.

"Mami pernah sekolah diluar negri?"

"Pernah di Jepang. Pertukaran mahasiswa cuma sebulan sih."

"Yaaah."

Chaeyeon melanjutkan pekerjaannya dengan Wonyoung yang ikut mondar-mandir dibelakangnya sembari menggeret baju Chaeyeon. Hingga sore dan orang-orang pulang kerja, Chaeyeon masih membantu para karyawan.

Secara enggak sengaja Wonyoung menyenggol salah satu pelayan hingga kopinya tumpah dan pecah. Saat itu Chaeyeon meminta Wonyoung untuk melepaskan Chaeyeon dan hanya mengikuti dibelakang. Baju Wonyoung pun ikut terkena kopi.

"ANAK SIAPA SIH LO?!" Well berani banget ni karyawan bentak anak bos.

"Maaf kak." Wonyoung menunduk merasa bersalah.

Chaeyeon diam melihat seberani apa karyawan ini menyalahkan anak kecil. Melihat Wonyoung terus dibentak membuat emosi Chaeyeon menaik.

"Liat! Lantai kotor! Baju gue kotor! Gelasnya pecah!"

"Aku bantuin beresin deh." Wonyoung menahan tangis.

"Beresin doang gabakal selesai urusannya!" Pelayan itu semakin membentak Wonyoung hingga membuat atensi semua karyawan dan pengunjung menatap mereka.

Your Warmth [Chaeyeon x Changbin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang