Bagian 7

8 3 0
                                    

Satria Akbar adalah nama panjangnya. Ia merupakan sosok lelaki yang tampan, pintar, juga berkarisma. Meskipun agak pendiam, tetapi Satria merupakan anak yang ramah. Tidak ada yang bisa menandingi ramahnya.

Setahun aku sudah bersekolah disini, tetapi baru sadar ada lelaki seperti Satria. Ini bukan karena aku kurang pergaulan atau semacamnya. Yang kudengar dari beberapa teman, Satria jarang sekali keluar kelas. Ia lebih memilih didalam kelas membaca buku atau mengerjakan sesuatu.

Menurutku Satria memiliki pesona yang lebih dari sekadar lelaki tampan. Ia lelaki yang baik, sopan, dan penolong. Rasa hormat kepada orang yang lebih tua, terutama perempuan sangat tinggi. Tidak dipungkiri bahwa Satria adalah lelaki idaman.

Kini diriku menangkap sosoknya yang sedang membantu guru. Beliau sudah hampir pensiun. Sudah banyak absen kelas karena sakit-sakitan.

"Biar saya bantu, Bu!" Seru Satria saat berpapasan dengan beliau. Ia pun membantu sang guru menaiki tangga, bahkan mengantarnya sampai kelas yang beliau tuju. Padahal Satria ditugaskan untuk memanggil guru jam pelajaran berikutnya di kelas kami.

Senyuman tipis terlukis di wajahku. Hati yang tadinya teriris karena kedekatan Satria dan Luna pagi tadi, lukanya menjadi tertutup karena pesona Satria saat ini. Meskipun kebaikan yang ia lakukan bukan untukku.

Aku memang tidak akan pernah menyesal untuk menyukaimu Satria. Kuharap kita bisa bersama-sama didunia ini.

***

heii!

jangan lupa bintang dan kritik sarannya😉

see you ...

-mauw

LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang