Bagian 11

8 1 0
                                    

Pemandangan pagi hari rupanya berlanjut hingga saat ini. Aku duduk di salah satu meja di ujung kantin sekolah. Pergi ke kantin, bukan berarti aku sedang lapar saat ini. Tentu aku sedang memperhatikan dua makhluk hidup yang asik menyantap makanan di ujung kantin yang lain.

Satria dan Luna.

Hanya berdua.

Mataku terus terpaku melihat mereka berdua. Tidak peduli dengan ramainya dan bisingnya kantin. Bahkan aku bisa mendengar obrolan mereka. Penglihatan dan pendengaranku menjadi tajam.

"Ini minum untukmu." Satria menyerahkan sekotak susu rasa stroberi kepada Luna yang sedang asik memakan bekal makannya. Sedangkan Satria membawa semangkuk mie ayam di tangan kirinya.

Luna terlihat buru-buru mengunyah dan menelan makanan di mulutnya itu. "Terimakasih Satria. Nanti ku bayar dikelas."

"Tidak usah Luna. Aku memberinya untukmu." Sanggah Satria sembari memulai suapan mie ayam pertamanya.

"Ah, aku jadi merasa tidak enak. Tapi terimakasih sekali lagi. Rasa stroberi adalah favoritku."

Favoritku juga rasa stroberi.

Satria melebarkan matanya. "Wah! Aku tidak menyangka tebakanku benar. Stroberi memang cocok untukmu."

"Apa yang membuatnya cocok?"

Satria terlihat berpikir, alisnya saling beradu. "Kau dan stroberi sama-sama manis."

Deg!

Oke, itu suara detak jantungku.

Wajahku memerah bersama dengan wajah Luna yang juga memerah. Tetapi kami tak sama. Dimana perbedaannya?

Luna berdebar senang. Sedang aku kesal menahan api cemburu.

***

halo!

malam ini bonus satu bagian lagi😆

jangan lupa bintang dan kritik saran😉

see you ...

-mauw

LunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang