8. Ditembak cowok

137K 3.5K 135
                                    


"gue kalo jadi elo kabur tahu nay"celetuk Vio.

"Hah? Lo ngomong apaan?"tanya Naya.

"Nihya,kan lo dijodohin kalo gue jadi lo gue kabur karna gak mau dijodohin! Ya walaupun cowoknya seganteng Lee Minho" jelas Vio.

"Hilih gak yakin gue kalo lo nolak Lee Minho"cibir Naya.

"Ya jelas gak bakal gue tolak lah gimana sih lo"

"Tadi katanya mau kabur"

"Taudeh nay.....lo beneran udah cinta sama suami lo nay? gue gak yakin masa tiba tiba langsung cinta aja"

Naya berfikir sejenak "Iya juga si nyet! Gue juga gak yakin ya gak tau juga sih"

"Keknya belum deh nay,gak mungkin juga lo langsung cinta maybe lo cuma suka karna dia ganteng"

"Keknya si gue juga bingung"

Oh, apalagi ini naya dibuat berfikir lagi. Ia juga bingung pada perasaannya. Tidak mungkin juga hatinya langsung berlabuh pada Devan yang sama sekali tidak pernah melihatnya. Benar kata Vio,ia hanya suka. Perasaannya juga belum sepenuhnya untuk Devan. Naya rasa ia harus memantapkan hatinya kemana hatinya akan berlabuh. Jika ada yang membuat Naya luluh selain Devan maybe bisa. Karena hati naya saat ini masih kosong. Ia pernah meyakinkan hati nya bahwa ia sungguh-sungguh telah mencintai Devan,tapi ternyata dugaanya salah. Ia hanya menyukai bukan mencintai. Lebih tepatnya mengangumi sih.

Suasana dikelas sanagt hening,semuanya sibuk pada handphone. Ada apa disana sehingga membuat banyak orang betah menatap benda itu. Naya sibuk dengan pikirannya,ia sekolah disekolah yang cukup besar juga kebanyakan orang-orang disini berawal dari keluarga yang kaya. Sementara Naya,sekolah saja masih naik angkutan umum. Itu tidak masalah bagi Naya,toh tidak ada yang berani membuli nya disini. Kenapa? Karena ia cantik juga bad. Naya akan kasar pada orang yang mengasarinya. Ia tidak lemah seperti anak anak yang dibully pada umumnya.

Tiba-tiba saja ada yang menghampiri Naya, ah ternyata Galang. Laki-laki yang membuat Naya patah hati bukan patah hati sakit hati. Naya mengalihkan pandangan nya memperlihatkan ketidaksukaannya pada kehadiran Galang.

"Nay gue ganggu ya?"

"Tahu kenapa Nanya?" Naya selalu kesal bawaannya jika bicara atau bertemu dengan Galang.

"Pulang bareng gue ya gak terima penolakan" seenaknya dia.

"Eh siapa lo tiba-tiba udah ngomong gitu aja!" Sewot Naya.

"Gue gak terima penolakan!"sarkas Galang.

"Eh sok banget ngomong gitu dikira gue bakal nurut gitu kek yang ada dinovel-novel enggak ya! GAL BAKAL JUGA!"ucap Naya dengan menggebu-gebu___

____Galang sangat mengganggunya, Naya benar-benar tidak suka pada lelaki itu meskipun dulu ia menyukainya. Tatapan nya begitu tajam,matanya memperlihatkan kebencian yang sangat kentara. Naya benci Galang. Ia tidak suka didekati oleh orang yang pernah merendahkannya. Sampai orang itu bertekuk lutut pun Naya tidak akan melirik jika orang itu pernah merendahkannya juga menghinanya. Naya memaafkan hanya saja dalam istilah 'tidak bisa seperti dulu'

"Ya gue gak nerima penolakan pokoknya" dasar pemaksa.

"Ya gue gak peduli lah"

Vio merasa tidurnya terusik lalu ia melihat peperangan apa ini?!

"DUH APASIH GUE LAGI TIDUR BERISIK AMAT!" siapa lagi kalo bukan Vio.

Vio membuka matanya lalu menegakkan badannya "oh lo,ngapain disini? Ditolak ya? Gak malu udah ditolak berapa kali tetep kesini?"ucap Vio meremehkan.

LOVE? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang