24. bertemu misya

60.5K 1.7K 117
                                    

Setelah melakukan hubungan intim, Naya segera pergi dari bangunan itu. Ia tak jadi healing karena obat sialan itu. Meninggalkan Devan yang tertidur. Naya tidak peduli dengan penampilannya, ia segera menyalakan mobilnya.

Ditengah perjalanan, Naya benar-benar frustasi memikirkan Devan yang berubah padanya hingga ia tak sadar hendak menabrak seseorang.

"AAAA"

Naya segera meng-rem mobilnya lalu bergegas keluar.

"Apa kau baik-baik saja? Apa yang terluka ayo aku bawa ke rumah sakit." Ucap Naya dengan panik luar biasa.

"A-aku tidak apa-apa. Tapi, perutku sakit sekali ahh."

"Ayo aku bawa ke rumah sakit."

Naya segera membawa wanita yang hampir ia tabrak ke rumah sakit.

***

"Kondisinya baik-baik saja tapi kandungan nya lemah jadi harap berhati-hati. Jangan sampai terjatuh atau kecapean." Ujar seorang dokter.

"Terima kasih dok."

Naya mendekati wanita yang ia tabrak.

"Eum....kau sedang hamil?" Tanya Naya.

"I-iya."

"Dimana suamimu apa belum kamu hubungi jika kamu ada dirumah sakit?"

Wanita itu diam.

"Siapa namamu?" Tanya Naya, merasa tak enak

"Misya Rienza" jawab wanita itu.

"Baiklah misya dimana rumahmu? Aku akan mengantarmu pulang."

"Rumahku tidak jauh dari sini,terima kasih sebelumnya aku bisa pulang sendiri." Tolak misya dengan sopan.

"Tidak, aku akan mengantarmu. Ayo."

Karena Naya memaksa, akhirnya misya pulang dengan diantar Naya.

Naya tak menyangka jarak rumah misya dari rumah sakit tadi sangat jauh. Kenapa misya mengatakan jika rumahnya tak jauh dari rumah sakit? Naya mengerti,Misya pasti tidak ingin merepotkannya. Bagaimana pun Naya hampir menabraknya juga membuatnya terjatuh jadi Naya harus bertanggung jawab.

"Terima kasih sudah mengantarku." Ucap Misya.

"Sama-sama. Maaf sekali lagi aku benar-benar tidak sengaja hampir menabrakmu."

"Iya aku tahu. Hati-hati dijajan."

Setelah mengantar Misya, Naya memutuskan untuk pulang ke rumah.

"Devan?" Gumam Naya.

Naya melihat Devan berada diteras rumah. Naya tersenyum lalu menghampiri suami nya itu.

"Hai."

Hati Naya kembali merasakan sakit ketika Devan hanya menatapnya sekilas. Namun, ia mencoba untuk tetap tegar dengan senyuman palsunya.

"Pulang kapan?" Tanya Naya.

"Tadi." Jawab Devan singkat.

LOVE? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang