14 . Kelulusan[21+]

185K 3.5K 122
                                    

2 tahun kemudian.....

ajg cepet amat

[NOTED] kesanananya bahasa baku!

Hari ini tepat hari kelulusan Naya, acara kelulusan diadakan digedung hotel.

Naya tidak menyangka waktu berjalan begitu cepat,seragam putih abu nya sudah tak terpakai lagi itu membuatnya sedikit sedih. Tidak,tidak sedikit! sedih sekali. Ah pasti setiap perpisahan itu menyedihkan bukan.

Naya sudah tampil dengan sempurna, wajahnya ia poles dengan make up natural tidak seperti Vio yang terlihat seperti badut. Maksudnya Vio berdandan terlalu menor. Niatnya untuk menarik perhatian para pria disana tapi nyatanya tidak ada yang tertarik padanya sama sekali. Menyedihkan.

Acara sudah dimulai sedari tadi,Naya memerhatikan sekeliling. Ia menunggu seseorang,tapi orang itu tak kunjung datang. Hingga acara benar-benar akan selesai orang yang ditunggu Naya belum datang juga. Raut kekecewaan kentara jelas diwajah cantik naya.

Selama acara Naya tidak memerhatikan dengan jelas. Pikirannya hanya tertuju pada Devan. Kemana lelaki itu?

Lihatlah orang-orang sudah bersama pendampingnya, maksudnya seseorang yang menghadiri acara perpisahan ini.

mentari sudah tak menampakan sinarnya dan acara pun selesai tepat pada pukul 21:00. Naya berjalan lesu keluar dari gedung tersebut. Vio sudah diantar pulang oleh gebetannya...? hm,masih belum jadian katanya.

Tiba diluar gedung hotel,Naya kira Devan menunggunya diluar tapi tidak. Devan tak terlihat sama sekali. Naya benar-benar kecewa. Ia ingin menangis saja rasanya. Sebut saja Naya cengeng toh faktanya memang iya.

Apalagi malam yang tidak ada bintang mengartikan mendung.

"Apa tidak ada yang mau menjemputku" gumam Naya.

Naya kembali kedalam hotel,ia ingin ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya. Rasanya sangat gerah jika tidak diganti.

Kamar mandinya sangat sepi. Tubuh Naya merinding karena lampunya juga redup kadang mati kadang nyala.

Naya membuang jauh-jauh pikiran buruk nya. Naya bercermin dicermin besar yang disediakan disana. Ia menatap penampilan nya yang sudah berantakan. Tiba-tiba saja lampu padam. Dan

"SIA-hmphhhh"

Seseorang membekap mulut naya dengan tangannya lalu masuk kesalah satu bilik toilet. Naya berontak tapi tidak ada yang mendengarnya.

Naya menggeleng kuat-kuat ketika orang itu mengikat tangannya kebelakang. Gelap. Hanya itu yang Naya rasakan. Ia tidak bisa melihat orang yang menyekapnya ini. Seorang pria intinya.

Naya merasakan matanya juga ditutup oleh kain. Ia tidak tinggal diam,kakinya ia hentakan,tubuhnya ia guncang agar pria ini tidak menyentuh bagian tubuhnya. Naya tersentak ketika pria itu melumat bibirnya tiba-tiba. Ia melawan dengan brutal berharap orang itu melepas pangutannya. Tapi, orang itu tak melepasnya malah terus mencium Naya dengan menuntut.

Naya menyerah. Ia pasrah. Tenaganya sudah dibatas. Ia tidak bisa melawan pria bejat yang tengah melecehkannya ini.

Pria itu menggigit bibir bawah Naya alhasil Naya membuka bibirnya karena meringis. Jadilah ciuman panas yang membuat Naya gerah. Naya tidak membalas ciuman pria ini sama sekali. Ia tak henti-hentinya menangis. Berharap ada yang menyelamat kannya.

Ciuman pria itu turun ke leher jenjang Naya, membuat tanda disana. Naya tidak mendesah sama sekali,sesekali ia berontak mengguncang tubuhnya.

Naya bergerak hebat ketika pria itu dengan lancang membuka gaunnya. Tapi, ia tidak bisa apa-apa karena tangannya diikat.

LOVE? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang