Mira’s POV
“Bagaimana keadaan putraku, Dok?” perempuan itu selanjutnya menemuiku, memandangku dengan pandangan penuh harap.
“Mari keluarga pasien ke ruangan saya.” Kurasa lebih baik aku menjelaskan semuanya di ruanganku.
Aku menunjukkan ruanganku kepada keluarga pasien, mereka mengikuti di belakangku.
“Silahkan duduk, Nyonya.” Aku mempersilahkannya duduk.
“Jadi bagaimana keadaan Calum, Dok?” Wanita itu langsung bertanya, sorot matanya penuh kekhawatiran.
“Putra anda mengalami kecelakaan yang cukup tragis dan fatal saya rasa. Benturan yang dialaminya berpengaruh pada syaraf matanya, Nyonya. Kemungkinan besar putra anda akan mengalami--“
“Mengalami apa dok?” beliau memutus bicaraku dengan panik.
“Kemungkinan besar anak anda akan mengalami kebutaan.”
“APA??!” matanya membulat, tangannya menutupi mulutnya yang menganga, aku jadi tak tega. Keluarga yang lain melakukan hal yang sama, seakan tak percaya.
“Tapi untuk kepastiannya, kita semua akan menyaksikan sendiri dari anak anda setelah dia siuman.” Aku berusaha menghiburnya, meski itu sebenarnya tak merubah apapun.
“Baik, Dok. Terimakasih. Saya permisi dulu.” Semua keluar dengan langkah gontai.
“Silahkan, Nyonya.” Aku ikut berdiri mngantarkannya keluar kembali.
Kulihat keluarga lelaki tadi berjalan semakin menjauh dari ruanganku, sampai akhirnya...
“AWW!!” teriakku tak terlalu kencang mengingat ini rumah sakit. Kurasa ada seseorang menabrakku dengan cukup keras dari belakang.
“Maaf, saya tak seng-- oh Hi Mira!!” Apa? Dia mengenalku.
“Luke??! Apa yang kau lakukan disini??” Aku juga mengenalnya. Dia sepupuku, Luke Hemmings. Sudah kuduga dia akan kesini.
“Teman se-band ku mengalami kecelakaan, kau masih ingat Calum? tidakkah kau tahu dimana dia? Aku sedikit bingung dengan penjelasan bagian resepsionis tadi.” Kata Luke cepat, dia terlihat sangat khawatir.
“Kebetulan aku baru saja menanganinya, biar kuantar.”
Ternyata itu Luke dan dua teman lainnya. Aku juga ingat kalau mereka berempat memang tergabung dalam sebuah Band yang cukup fenomenal dari Australia. Langsung saja aku mengantar mereka, terlihat jelas wajah khawatir di setiap paras mereka.
Luke’s POV
Aku diantar sepupuku Mira yang kebetulan bekerja disini sebagai dokter menuju ruangan Calum. Kulihat disana, di depan sebuah ruangan, ada Ibu Calum dan keluarga lainnya.
“Bagaimana dengan Calum, Mom?” Aku khawatir. Benar-benar khawatir. Aku bertanya pada perempuan paruh baya itu setelah aku sampai di dekatnya.
“Kurasa akan menjadi kabar buruk Luke, tapi kita pastikan saja saat Calum siuman.” jelasnya.
“Oh My God! Kami menyayangimu Calum.” Michael buka suara, wajahnya tak kalah khawatir denganku.
“Semoga kau baik-baik saja, Cal.” Ashton juga bicara sambil melirik ke arah ruangan Calum.
***
Calum’s POV
Suara gaduh membuatku bangun. Tapi aku tak merasa sudah bangun, semuanya gelap! Ada apa ini??! Aku meraba mataku, ada perban disana. Sebenarnya ada apa? akupun tak tahu. Bukankah kemarin aku berada di perjalanan di dalam mobil? daripada aku terus bertanya pada diriku sendiri, aku memutuskan memanggil Mom, bertanya padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Beautiful Miracle (Calum Hood)
RomantikKeajaiban bukanlah sebuah hal yang tak mungkin terjadi. Selama kau percaya kau pasti akan mendapatkannya. Seperti saat kau mencintai seseorang, teruslah berusaha dan percayalah bahwa keajaiban akan datang. Tuhan Maha Adil, Dia akan memberikan sesuat...