"Baiklah Nn. Blue, senang bekerjasama dengan anda. Sekarang anda boleh keluar." Beliau kemudian mempersilahkanku keluar.
"Saya juga Mr. Adam, terimakasih. Saya permisi dulu." Akupun segera melangkah keluar dari ruangan Kepala Rumah Sakit
***
Mira’s POV
Hari-hari di setiap jam pekerjaanku lebih banyak kujalani dengannya. Ya. Dengan Calum, pria yang dulu sempat singgah di hatiku. Akankah rasa itu kembali? kurasa lebih baik jangan dulu, tapi hanya Tuhan yang tahu. Yang jelas, akhir-akhir ini aku lebih mencintai pekerjaanku.
“Selamat pagi semuaaa..?! Hi, Cal.” Sapaku pagi itu saat aku masuk ke ruangan Calum. Disana juga ada Luke, sepupuku dan 2 orang lainnya, Ash dan Mike. Mungkin kali ini mereka bertiga yang bertugas menemani Calum.
“Pagi, dokter Miracle.” Ketiganya menjawab serempak, hanya Calum yang sekedar memberi seutas senyuman.
“Haha, kalian bisa memanggilku Mira saja kok.” senyuman terukir di wajahku.
“ Pagi, Mira.” Ucap ketiganya setelah itu. Kurasa mereka meralatnya.
“Haha, terserah kalian.” aku sedikit tertawa renyah.
“Ohiya, bagaimana keadaanmu Cal? Merasa lebih baik.” Aku mendekatkan diri kepada Calum, mulai menjalankan tugasku.
“Kurasa iya, namun hanya satu masalahnya...” Aku mengernyitkan alis.
“Aku bosan terus berada di ruangan ini.” sambungnya cepat dengan sedikit memanyunkan bibirnya.
“oh haha, baiklah. Bagaimana kalu kita ke taman, teman-teman??” Usulku.
“Ayo!!”
“Let’s go!!”
“C’mon!!”
Ashton sedikit berteriak penuh semangat, diikuti 2 sahabat sehati sejiwanya, Michael dan Luke. Cal hanya merekahkan senyumnya.
Calum’s POV
Setelah Calum dipindahkan ke kursi roda, kamu berlima keluar ruangan menuju taman belakang rumah sakit. Disana kami bersendau gurau, berusaha menghibur Cal agar sedikit melupakan bagaimana keaadaannya.
“Kurasa kau bukan orang sakit, Cal.” Aku menoleh ke asal suara. Itu Ashton.
“Iya, benar kata Ash. Kau terlihat ceria, cepatlah sehat, Cal” dan itu Luke menambahkan.
“Sebenarnya fisikku memang sudah jauh membaik.” Ya, fisikku memang sudah jauh lebih membaik.
“Iya, aku sudah jarang melihatmu hanya diam dan menekuk kedua lututmu kemudian memeluknya. Itu benar-benar menjijikkan.” kata-kata Michael selalu terlalu jujur. Dia memang gila. Aku tersenyum kecut.
“Sudahlah, aku tak ingin mengingatnya. Doakan saja hal menjijikkan itu tak terjadi lagi padaku.” Aku menunduk, Mike memang pembuat onar. Dia membuatku mengingatnya.
“Hey, sudahlah. Bagaimana dengan sarapan?? Kurasa kalian-kalian belum melakukannya, do you?” Mira mengelus pundakku kemudian mengajak kami semua makan. Ide yang bagus, aku memang lapar, haha.
Mira dan Luke pergi meninggalkan aku dengan Ash dan Mike untuk mengambil makanan. Keheningan terjadi begitu saja. Aku hanya menunduk dalam diam.
“Kurasa kau harus melupakan Cath, Cal.” Ash membuka suara, menasihatiku. Aku mendongak, sedikit terkejut juga.
“Iya, Cal. Kurasa kau lebih baik mencari penggantinya. Yang benar-benar tulus padamu.” Mike menambahkan. Baru kali ini kudengar suaranya begitu serius. Aku jadi ingin melihat raut wajahnya.
“Tapi siapa yang mau dengan lelaki buta sepertiku? Cath yang terlihat sangat mencintaiku pun sampai pergi meninggalkanku.” Aku tertunduk lesu kembali, nasihat mereka memang baik, tapi itu semua membuatku mengingat apa yang sedang kuhadapi.
“Ayolah, Cal. Kau pasti melihat kembali, aku percaya itu. Bersabarlah.” Ash memukul lenganku pelan.
“Yang terpenting sekarang, lupakan masa lalu. Hadapi saja, Cal. Life must go on.” Ya, Mike benar. Suaranya yang bersemangat membakar semangatku.
“Kau seharusnya melihat Mike sekarang, Cal Pal. Dia sangat semangat, buktinya saja dia mengangkat kedua tangannya yang tak berotot itu, hahaha.” Ash terkekeh pelan. Mereka selalu bisa membuatku tersenyum.
“Enak saja, kau.” Mike terdengar tak terima, haha. Kurasa aku mulai tertawa.
Mira’s POV
Aku telah selesai dengan Luke. Sekarang kami berdua kembali menuju taman menuju 3 orang yang sepertinya sedang bercanda. Terlihat disana Mike mengangkat tangannya penuh semangat dan wajah mereka semua dihiasi lengkungan indah yang merekah lebar.
“Hai, semuaaa... sepertinya seru sekali.” Aku menyapa mereka bertiga.
“Kami semua selalu seru, Ra. Kau seharusnya lebih sering dengan kami haha.” Mike menjawabku.
“Ini untukmu Ash, Ini untuk Mike dan ini untukku.” Luke antusias membagikan makanan dengan pada teman-temannya. Selalu seperti itu apabila berhubungan dengan makanan.
“Bagaimana denganku??” Calum merasa dilupakan, kurasa dia kelaparan.
“Milikmu ada padaku, Cal.” Aku menjawabnya. Dia tersenyum ke arahku.
“Berikan padaku, Ra.” Tangannya menengadah.
“Kau yakin tak mau kusuapi? Hanya bermaksud membantu.” aku menawarkan diri.
“Atau kau ingin diantara kami yang menyuapi mu, Cal??” Mike ikut menawarkan dirinya serta yang lain.
“Lebih baik aku disuapi monyet daripada kalian yang menyuapiku, aku tak pernah yakin pada kalian. Haha.” Dia tertawa setelah mengejek teman-temannya, syukurlah dia sudah terlihat bahagia.
“Syukurlah, lagipula aku hanya bercanda. Lebih baik aku menyuapi mulutku sendiri, aku kan juga lapar. hehehe.” Mike nyengir. Benar. Dia menyebalkan, tapi selalu membuat kita bahagia.
“I know you so well, guys. Aku tahu kalian lebih mementingkan kelaparanmu sendiri.” Kata Calum dengan nada meremehkan.
“Aku mau saja, Cal. Tapi nanti, setelah makananku habis.” Luke buka suara, tak mau diremehkan.
“Ya, aku setuju dengan Luke.” Ash bicara sambil manggut-manggut menyetujui Luke.
“Kurasa itu sama saja.” kata Cal cepat.
“Sudahlah, jadi bagaimana cal, mau kubantu? tak bermaksud meremehkanmu. Lagipula aku belum terlalu lapar.” Aku berusaha melerai, menghentikan kegilaan keempat manusia ini. Kemudian menawari Cal lagi, itu juga tugasku sekarang.
“Tak apa, Ra. Aku bisa sendiri, lagipula itu hanya bubur kan? Mari kita makan bersama.” katanya dengan bijak diiringu senyum tulus.
“Baiklah, selamat makan.” Aku membuka acara makan kecil-kecilan ini. Kami semua duduk di kursi taman, kecuali Cal tentunya yang duduk di kursi roda. Kami sangat menikmati makanan kami masing-masing.
*****
Haiii lagi readers, thanks for reading yaa :) wuuff maaf jelek ya, idenya kurang muncul haha, semoga kalian suka aja deh :) kasih kritik dan saran + vomments yaa.. Makasihh love youu :) -Dy

KAMU SEDANG MEMBACA
The Beautiful Miracle (Calum Hood)
RomanceKeajaiban bukanlah sebuah hal yang tak mungkin terjadi. Selama kau percaya kau pasti akan mendapatkannya. Seperti saat kau mencintai seseorang, teruslah berusaha dan percayalah bahwa keajaiban akan datang. Tuhan Maha Adil, Dia akan memberikan sesuat...