Boyfriend?

309 18 0
                                    

Mira’s POV

Sore ini aku baru ke kamar Cal, tepat pukul 3 sore. Pagi ini aku sangat sibuk, ditambah ada sedikit masalah pribadi. Lagipula kulihat tadi pagi sangat ramai di kamarnya saat aku sekedar memeriksa rutin keadaannya. Sekarang aku menuju ke kamarnya lagi, kulihat ia sedang sendirian diam disana. Kemana semua keluarganya??

“Selamat sore, Calum.” Aku menyapanya.

“Siang, dokter Mira.” Dia mengenali suaraku, mendongak kemudian tersenyum. Sangat manis.

“Sendirian saja, kemana yang lainnya.” tanyaku basa-basi sambil memeriksa keadaannya.

“Ntahlah, Mom dan Mali sedang ada urusan, Dad bekerja. Luke dan Ash sedang pergi membeli makan. Mike.. err kukira ia sedang ke kamar mandi.” jawabnya dengan rinci.

“Kau sendiri sudah makan??” Aku duduk di ujung kasurnya, telah selesai memeriksa.

“Sudah, tadi dengan Mom.” jawabnya singkat.

“Tidakkah kau bosan?? Mau ke taman?” ajakku.

“Tentu, tapi bagaimana jika Mike dan yang lain mencariku?” Dia setuju. Tapi wajahnya khawatir akan teman-temannya.

“Kurasa mereka tau, mari kubantu.” Aku meyakinkannya. Kemudian membantunya berdiri, menuntunnya menuju taman. Ya, Cal butuh latihan berjalan. Dia menerima bantuanku dan tersenyum.

Calum’s POV

Aku dan Mira pergi ke taman rumah sakit. Aku memang bosan saat itu di kamar karena sendirian, jadi aku menyetujui ajakannya. Aku dituntun menuju kursi taman, dan kami berdua duduk disana. Hening. Tak seperti bisanya.

“Ra?” aku membuka suara, disini memang lebih segar, lebih nyaman. Tapi aku tetap akan bosan jika tetap saja diam.

“Oh iya, Cal.” Dia sepertinya tersentak kaget, suaranya juga bergetar.

“Kau tak apa? kau terdengar tak seperti biasanya, ada masalah?”Aku penasaran. Ya, aku khawatir.

“Tidak, hanya sedikit masalah pribadi.” jawabnya singkat.

“Keluargamu?” tanyaku lalu.

“Bukan, dengan kekasihku.” Oh ternyata dia telah memiliki kekasih. Lagipula aku juga aneh, mana mungkin dokter muda yang kurasa cantik sepertinya belum memiliki kekasih.

“Oh, jadi kau telah memiliki kekasih.” tanyaku lagi.

“Tadinya.” Apa maksudnya, aku mengernyitkan alis.

“Maksudmu? Kau boleh bercerita padaku jika kau tak keberatan, teman-temanku bilang aku pendengar yang baik.” aku tersenyum, kuharap dia melihatku.

“Haha, aku baru saja... err putus dengannya.” katanya langsung

“Hah?? Mengapa?”

“Jadi dia harus pergi keliling dunia untuk pekerjaannya, dia sepertimu Cal, penyanyi. Kurasa kau mengenalnya, Niall Horan dari One Direction.” jadi kekasih Niall adalah Mira, aku baru tahu. Yang aku tahu kekasih Niall memang seorang dokter.

“Lalu apa masalahnya? Long distance relationship?” Kurasa aku memang kepo.

“Itu salah satunya. Lagipula aku takut terlalu mengekangnya, artis pasti bergaul dengan banyak kalangan kan, Cal? Banyak wanita. Sebenarnya aku percaya padanya, tapi mungkin ini yang terbaik untuk kami berdua.” Jelasnya kemudian.

“Aku turut sedih, Ra. Semoga kau mendapatkan yang lebih baik.”  Aku mengelus lengannya.

“Terimakasih, Cal. Lagipula aku putus baik-baik kok dengannya...-eh maafkan aku, aku jadi bercerita begini pada pasienku.” nadanya terlihat tak enak denganku.

“Santai saja, aku kan pasien sekaligus temanmu, Ra.  Hehe.” aku menunjukkan sederet gigiku.

“Ya, kau benar haha, sudahlah. Terimakasih sekali lagi, kurasa setelah bercerita aku sudah lebih baik hehe.”

“Mau ku hibur dengan suaraku?? kau tahu beberapa lagu 5sos?” aku berharap dia tahu dan mau mendengar suaraku.

“Tentu haha, aku suka lagu ‘Amnesia’.” Tepat seperti lagu yang akan kunyanyikan.

“Kau memang suka galau, Ra. Haha. Mari bernyanyi bersamaku!”

Tak ada jawaban, sampai...

“Ini gitar untukmu, haha maaf aku barusaja meninggalkanmu untuk meminjamnya hehe. Mari bernyanyi!!” dasar Mira, ternyata dia pergi meminjam gitar. Ide bagus.

NP : Amnesia - 5 Seconds of Summer

Aku yang memulai lebih dulu

I drove by all the places we used to hang out getting wasted

I  thought about our last kiss , how it felt the way you tasted

And even though all your friends tell me you’re doing fine

Dia meneruskan, aku mengiringi dengan gitar

And you’re somewhere  feeling lonely even though he’s right beside you

When he says those words that hurt you do you read the ones i wrote you

Sometimes i just to wonder was it just a lie?

If what we have was was real how could you be fine?

Kami berduet

I remember the day you told me you were leaving

I remember the make up running down your face

And the dreams you left behind you didn’t need them

Like every single wish we ever made

I wish that i could wake up with Amnesia

And forget about the stupid little things

Like the way it felt to fall asleep next to you

And the memories i never can’t escape

Cause I’m not fine at all

Sore itu benar-benar menyenangkan. Mira benar-benar membuatku tak bosan. Aku bernyanyi sepanjang sore bersamanya. Semangatku kembali lagi, aku tahu tanpa penglihatan aku tetap bisa bernyanyi. Aku percaya suatu hari aku akan dapat melihat, melihat dunia, melihat orang-orang tersayangku dan tentunya, melihat Mira.

*****

Hey readers :) Thanks for reading ya :) ciee kali ini keknya Calum udah punya rasa nih haha, ikutin terus yaa, love semoga kalian suka deh :) cek multimedia jan lupa :) See you in the next part :) jangan lupa vomments ya, love love<3 -Dy

The Beautiful Miracle (Calum Hood)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang