That Time (2)

1.6K 127 18
                                    

Seokjin sudah berusaha mencari Namjoon ke fakultas namja itu, ia hafal jadwal kekasihnya itu omong-omong. Jadi, kemungkinan pagi ini dirinya bertemu Namjoon cukup tinggi. Ia ditemani Jisoo dan Taeyeon sudah menunggu di depan fakultas Namjoon sejak 1 jam yang lalu, tapi namja itu belum terlihat dimanapun.

"Seokjin ah, kau yakin Namjoon ada kelas pagi ini?" Tanya Taeyeon setelah menyeka keringatnya untuk kesekian kali.

Seokjin mengangguk yakin, "Aku hafal jadwal Namjoon oppa. Dan dia ada kelas pagi ini." Meski kini Seokjin mulai menggigit bibirnya resah.

Jisoo hanya menepuk pelan punggung Seokjin, tanpa mengatakan apapun menemani sahabatnya itu disini. Menjadi tontonan mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis yang lalu lalang sedari tadi.

"Seokjin? Ada apa kemari?"

Seokjin seakan menemukan harapannya kembali saat Hoseok menyapanya. Kalau ada sahabat kekasihnya itu, kemungkinan Namjoon ada disana aemakin tinggi.

"Hoseok oppa. Annyeong haseyo."

Tetap, menyapa yang paling utama. Dan Hoseok balas menunduk canggung, "Eo, annyeong."

Jisoo dan Taeyeon hanya diam, mereka tidak mengenal namja didepannya itu.

"Aku mencari Namjoon oppa. Akhir-akhir ini sulit untuk kuhubungi, aku ke apartemennya juga tidak ada. Apa oppa tahu aku harus kemana untuk bertemu Namjoon oppa?" Jelas Seokjin to the point. Ia meremat tangannya penuh harap.

Hoseok menggosok tengkuknya canggung, "Ah, Namjoon. Pagi ini dia izin tidak masuk. Aku tak tahu apa alasannya. Tapi nanti kalau aku bertemu dengannya akan kusuruh ia menghubungimu."

Seokjin mengangguk kecil merasa kecewa, sekali lagi gagal bertemu Namjoon. Dan Hoseok tidak buta untuk melihat kekecewaan di wajah Seokjin.

"Kalau begitu aku duluan Seokjin ah. Aku ada kelas. Aku akan beritahu kalau bertemu Namjoon."

"Ne, oppa. Gomawoyo."

Sekali lagi ia membawa hasil kosong.

"Gwenchana Seokjin ah. Pasti ada jalan keluar." Jisoo mengusap lembut bahu Seokjin yang menurun kecewa.

"Geurae, sekarang lebih baik kita ke kelas. 30 menit lagi kelas pertama kita kan."

Lalu ketiga sahabat itu berlalu dari sana, dengan Seokjin yang menghela nafasnya panjang.

Kemana sebenarnya kekasihnya itu ?!

«★✩★»

Hoseok menepati janjinya. Karena saat Seokjin tengah sibuk mengerjakan tugasnya di perpustakaan kampus keesokan harinya, sahabat kekasihnya itu tiba-tiba mengiriminya sebuah pesan.

Seokjin ah
Namjoon ada di cafe belakang kampus. Kau tahukan cafe yang biasa aku dan dia sering kesana? Aku menyuruhnya menunggu disana
Semoga, apapun yang dikatakan Namjoon membuat hubungan kalian lebih baik

Seokjin langsung bergegas membereskan barang-barangnya dan setengah berlari keluar kampus. Ia bahkan tidak membalas pesan Hoseok. Yang ada di pikirannya sekarang hanya bertemu Namjoon secepatnya.

Setengah perasaannya berisi rindu. Sudah berhari-hari ia tak melihat Namjoon, juga tidak bertukar pesan.

Sisanya, adalah ketakutan. Entah kenapa ia takut akan alasan apa yang akan diberikan oleh kekasihnya itu karena menghilang belakangan ini. Ia merasa tak siap jika hubungan mereka terancam. Ia merasa tidak ada yang salah.

Tidak sampai 15 menit, Seokjin sudah sampai di cafe yang dimaksud. Ia berhenti sejenak, mencoba menormalkam nafasnya yang terengah sebelum masuk ke dalam cafe. Bunyi lonceng di atas pintu terdengar nyaring saat Seokjin melangkah masuk. Ia mengedarkan pandangannya ke penjuru cafe sebelum menemukan sosok Namjoon di meja yang terletak di sudut timur, dan namja itu juga menatapnya.

Goals  [Namjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang