Dress

1.2K 99 6
                                    

Seokjin sudah membongkar lemarinya sejak satu jam yang lalu. Berlembar-lembar baju sudah ia keluarkan, tergeletak berantakan di atas ranjang dan lantai kamarnya. Ia sedang panik setengah bingung. Siang tadi Namjoon tiba-tiba menelponnya, setelah 3 minggu tidak bertemu, dan mengundangnya untuk ikut makan malam merayakan anniversary orang tua kekasihnya itu.

Tentu saja Seokjin menyanggupi. Mau ditaruh mana mukanya jika tidak menghadiri undangan dari calon mertua, hehe.

Dan sekarang ia tengah bingung memilih pakaiannya untuk nanti malam, ah tidak, 2 jam dari sekarang. Ini sudah jam 4, padahal Namjoon akan menjemputnya jam 5. Undangannya jam 6 omong-omong. Ia sudah mandi, sudah menata rambutnya. Tinggal membenarkan sedikit make upnya.

Tapi yang menjadi masalah adalah gaunnya. Ia tidak memiliki banyak pilihan gaun untuk acara formal. Namjoon bilang acaranya di sebuah restoran salah satu hotel di Gangnam, dan tentu saja dengan pakaian formal yang sesuai dengan temanya.

"Seokjin? Kau di dalam?"

Itu suara eommanya. Seokjin berjalan cepat dan membuka pintu kamarnya, menyisakan sedikit celah hingga hanya kepalanya yang terlihat. Ia tak mau mendengar omelan sang eomma saat melihat betapa berantakan kamarnya.

"Namjoon sudah datang."

"Hah?!" Seokjin memekik kaget. Tentu saja, ia belum siap sama sekali, dan kekasihnya itu tiba-tiba sudah ada di rumah.

"Hah heh hah heh. Iya, pacarmu itu sudah di depan. Eomma suruh ke sini ya?" tanya eommanya memastikan. Seokjin dengan cepat mengangguk, ingin cepat-cepat Kembali memilih baju.

Seokjin membiarkan pintu kamarnya terbuka dan berbalik untuk merapikan baju-bajunya yang masih berserakan.

"Aduuh, oppa juga kenapa sudah datang sih." Seokjin menggerutu sembari mencoba memasukkan bajunya ke dalam lemari. Sedikit asal-asalan sebenarnya.

"Ini mau membantumu, princess."

Seokjin dengan cepat berbalik, sudah mendapati sang kekasih berdiri di balik pintu kamar yang kini tertutup.

"Ketuk dulu, oppa! Bagaimana kalau aku tengah telanjang atau ganti baju?!" Seokjin mengerutkan kening sebal. Masih kesal sebenarnya dengan kedatangan kekasihnya yang lebih cepat dari waktu janjian.

Namjoon terkekeh, "Ya berarti keberuntunganku."

Seokjin mendengus, "Sembarangan!"

Namjoon balas tertawa, melirik sekeliling kamar kekasihnya yang berantakan, "Belum siap?"

Seokjin menggeleng, dengan pasrah mendudukkan diri di ranjang, "Belum. Tinggal memilih baju sebenarnya. Lihat-lihat, wajah dan rambutku sudah cantik kan~"

Seokjin memamerkan rambutnya yang sudah ia curly sendiri, mencoba membuat tekstur bergeleombang. Dan Namjoon tersenyum, mendekat kearah Seokjin.

"Iya, sudah cantik kok."

Seokjin balas tersenyum, menepuk sisi ranjang di sebelahnya, menyuruuh kekasihnya itu duduk.

"Kenapa datang lebih cepat? Katanya jam 5 dijemput?"

Namjoon mengangkat tangan kanannya, memperlihatkan sebuah paperbag dengan salah satu logo brand fashion disana.

"Aku membawakanmu ini."

Seokjin membelalakkan matanya terkejut, "Oppa membelikanku gaun?!" dengan cepat ia merebut paper bag tersebut dan membukanya. Mendapati sebuah gaun berwarna hitam yang sangat anggun. Kainnya terasa lembut ditangannya.

"Seingatku, aku juga belum pernah membelikanmu pakaian. Kau selalu menolak jika kuajak berbelanja."

Seokjin menoleh, menatap Namjoon yang tangannya sudah mengusap paha polosnya. Ia hanya menggunakan tanktop dan hotpants omong-omong.

Goals  [Namjin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang