05. Hujan

1.1K 120 9
                                    

Di vote ya gaes 🙏🤗💚



💚💚


Sepulang gereja, keluarga Jerome akan mampir kesalah satu mall di Jakarta seperti biasanya.
Menikmati makan siang sekaligus family time di restoran.
Ayah Jerome ini adalah pendeta, jadi mereka pulang lebih lama dibanding umat yang lain, makanya dari itu setiap pulang gereja sudah lewat jam makan siang.
Tak ingin merepotkan istri, ayah Jerome justru punya ide ini.

"Makanya Ian nanti kalo udah nikah sama Jessica harus pengertian juga kek papa"

Ucap papanya setelah mereka duduk di salah satu meja dipojokan restoran.
Ucapan ayah Jerome sukses membuat pipi Jessica merona malu, namun Jerome justru kesal.

"E-emang Jesica mau sama Ian pah?"

Idih! Kok kesel ya?
Batin Jerome meronta-ronta ingin menggulingkan abangnya itu Kesambel matah yang baru saja disajikan.

"Gimana cha?"

Ibu Jessica yang kini bertanya, Jessica nya malu-malu kucing.
Sesaat ia menoleh pada Jerome yang duduk disampingnya dengan raut wajahnya yang kesal.

"A-aku belum ada ke---"

"Jangan dijawab sekarang Cha, aku tahu kita belum saling kenal"

Idih! Pede banget Abang gue ya Lord!

Lagi-lagi Jerome membatin melihat tingkah abangnya itu yang sekarang justru salah tingkah didepan Jessica.

"Nggak mau makan nih!"

Ucap Jerome kesal karena hidangan sudah tersedia namun masih bahas Jessica dan Ian.

"Bang Jer cemburu ya?"

Pertanyaan Jesse mengalihkan atensi mereka semua dan beralih menatap Jerome.

"Heh bocah! Ngomong tuh jangan ngasal"

"Udah-udah! Ian pimpin doa bang"

"Jerome aja mah"

Setelah mereka berdoa yang dipimpin oleh Jerome, acara makan pun dimulai dengan khidmat.
Pelayan datang menyajikan enam botol badak setelah mereka selesai berdoa, minuman kesukaan keluarga itu.

"Woooo ada badaaak!"

Seru Jerome, yang mana Ian mulai mempraktekkan bagaimana badak bercula satu datang, dengan kepala yang ia tundukkan kearah Jerome.

"Badaknya dataaang wooozzz"

Ucap Ian, Jesse tertawa konyol melihat tingkah kedua abangnya itu, begitu juga Jesica.

"Maklumin ya Cha, usia merek aja yang tua, kelakuan lebih bocah daripada Jesse"

Sontak keduanya menghentikan tingkah konyol mereka, saat ibu nya berkata demikian pada Jessica.

"Iya Cha, nanti kalo udah jadi sama Ian dan masih begitu, getok aja kepalanya"

Timpal ayahnya setelah mengelap mulutnya menggunakan tisu tanda selesai makan.

"Apaan sih pah! Nggak ya"

Ucap Ian,
Disini Jerome yang kesal setengah mati, mana Jessica nya diam-diam malu-malu.
Jerome melirik Jessica dari ekor matanya.
Ia terlihat menunduk malu.

"Udahkan makannya? Jer sama dia balik duluan aja pah, mah. Diluar mendung, takutnya nanti keguyur hujan kalo kelamaan"

Ucap Jerome dengan nada jengkel yang sedikit ditahan.

Jerome and JessicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang