14.Jerome and Jessica (moment 2)

853 89 3
                                    

"kamu fotoin aku diem-diem ya?"

Jessica terkesiap, tiba-tiba tersedak Saliva sendiri mendengar tuduhan lelaki itu, padahal dia hanya ingin memesan makan saja.

"Ge er Lo!"

Ketus nya menarik ponsel miliknya dari tangan Jerome.
Lelaki itu mengerucutkan bibirnya imut sekali, membuat Jessica ingin menjawil nya, namun ia tahan-tahan.

"Kamu belum sarapan kan?"

"Pake nanya! Ya belumlah makanya gue mau pesen!"

"Ketus banget sih kamu"

Kamu, kamu, nggak tahu apa ya Jerome kalo jantung Jessica sudah siap-siap terjun kelambung sejak tadi,  Jerome memperlakukan nya manis sekali.

"Apaan kamu-kamu! Ga jelas lo!"

"Suara kamu Jess, mama lagi sakit"

Membuat Jessica membulatkan matanya ,karena tiba-tiba saja tangan Jerome terulur untuk menangkup wajahnya.
Dengan cepat Jessica hempas tangan lelaki itu dari wajahnya, berdehem kemudian memalingkan wajahnya yang seperti kepiting rebus sekarang.

"Aku mau beli sarapan dulu"

"Aku aja"

"Nggak, kamu jagain Tante mama aja, lagian kamu pasti capek karena baru nyampe"

Jerome menghela nafas, pertanda dia mengalah dengan wanita itu.
Jessica melangkah keluar, mencari kantin rumah sakit, memesan nasi dan lauk kesukaan Jerome.
Tidak lupa juga ia belikan untuknya.
Tidak bohong, Jessica ini lapar, sejak semalam belum makan.

Jessica pergi menyisakan Jerome dan mamanya, yang tak lama selang Jessica berlalu, wanita itu siuman.

"Mah"

Panik bahagia Jerome tergambar jelas diwajahnya.
Dia pencet tombol diatas headboard kasur mamanya, tak lama dokter datang.
Jerome mundur teratur.
Rupanya setelah diperiksa, wanita itu hanya terlalu lelah dan stress dengan fikiranya.

"Mamah mikirin apa sih?"

Tanya Jerome, sepeninggal dokter setelah acara periksa memeriksanya selesai.

"Nggak tahu Jer, mama kangen aja gitu sama Jessica"

Astaga, wanita itu nggak tahu apa ya, kalau yang menjaganya semalaman itu Jessica.

Jerome tersenyum lebar, semakin menggenggam erat tangan ibunya.

"Mah, mama pasti seneng banget kalo tahu yang jagain mama semalaman disini siapa"

"Emang siapa?"

"Dia, je___"

"Jelas Michel Tantee"

Keduanya menoleh ke sumber suara.
Michel yang baru datang dengan parcel berisi buah ditangannya.

"Jelas Michel nggak lupa kalau Michel juga harus jenguk calon mertua"

Centilnya, membuat mama Jerome terkekeh dan Jerome tersenyum.
Michel cium pipi kanan dan kiri mama Jerome, juga tak lupa mencium tangan wanita yang terbaring lemah itu.

Ketika saat itu, Jessica justru harus menyaksikan adegan bahagia itu.
Seketika ia merasa kecil sekali diantara mereka.
Melihat cara berpakaian Michel, juga betapa cantik dan beningnya wanita itu.
Jika disandingkan dengan Jerome yang kini duduk disebelah Michel dan Michel yang berdiri disebelahnya, mereka sangat, se-ra-si.

"Eehhh, Ichaaaa"

Heboh ibu Jerome, yang membuat sepasang insan serasi Dimata Jessica itu ikut menoleh melihat Jessica yang berdiri diambang pintu dengan bungkusan plastik hitam ditangannya.

"Sini nak, Tante mama kangen!"

Seru wanita itu merenggangkan kedua tangannya untuk menyambut Jessica kedalam pelukannya.
Jerome tersenyum tulus, sedang Michel justru merasa diasingkan seketika itu juga.
Menarik lengan Jerome, membawanya keluar ketika Jessica berpelukan dengan ibunya.

"Siapa sih dia kak?

"Seseorang"

Senyumnya menanggapi Michel, dimana gadis itu hanya ber oh ria.

Tak lama kemudian keduanya masuk, Jessica tengah menyuapi ibu Jerome dengan makanan rumah sakit.

"Tante, Michel pulang dulu ya. Dianterin kak Jerome tapi"

Ia terkekeh diujung ucapannya, membuat Jerome mendelik tak suka kearahnya namun tak disadari olehnya. Sedang Jessica tak bisa berkata apapun, padahal Jerome inginnya wanita itu menahannya.
Yang ia lirik sejak tadi agar berucap jangan padanya.
Namun, justru diam seribu bahasa tak menanggapi.
Tanpa tahu, sesungguhnya Jessica tidak rela.
Ia cemburu, tapi atas dasar apa ia mau menghentikan Jerome?

Dia merasa tidak pantas dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Aahh, Jessica...
Gadis itu terlalu merendah hingga lupa jati diri.






**

Next➡️

Jerome and JessicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang