20. about Jessica family (1)

767 81 8
                                    

Berbicara tentang agama dan gereja.
Bukan hanya perbedaan agama yang sulit bersatu, bahkan terkadang sesama merekapun akan sulit bersatu bila permasalahan nya layaknya Jessica dan Jerome.

Lelaki itu seorang kharismatik yang mana, ajaran gereja menolak keras adanya adat istiadat, namun Jessica yang notabene katolik adalah ajaran gereja yang khusyuk dan hening, juga masih menganut sistem adat istiadat.

Fikirkan bagaimana sulitnya mereka bersatu, ketika ayah Jerome adalah seorang pendeta yang pastinya tidak menginginkan anak-anak nya menikah secara adat, karena menurut nya itu akan melanggar ajaran gereja.

Fikirkan juga Jessica, yang mana ayahnya adalah kepala adat di desanya, betapa malu ayahnya nanti bilamana putri sulungnya menikah tanpa adat.

Fikirkan juga mereka berdua, yang sama-sama sakit ketika kemudian sama-sama merenungi nasib masing-masing.

Meski Jessica sudah mengusir Jerome secara halus, namun lelaki itu tak kunjung bergerak.

Malam tiba, orangtua Jessica sudah pulang saat Jessica tengah sibuk dengan bahan masakan didapur, dan Jerome yang hanya bisa diam memaku diri memandangi Jessica yang tidak menotice kehadirannya.

"Masih marah Jess?"

Tidak Jessica gubris, ia sibuk dengan pisau dan daging yang akan ia olah.

"Tahu Qing Fei de yi nggak kak?"

Celetuk Nana yang baru saja muncul dari balik pintu dapur.
Jessica dan Jerome sontak menoleh.

"Apaan itu?"

Tanya Jessica sedang Jerome mengangguk.

"Itu, kisah klasik kalian berdua"

Kekeh Nana kemudian meninggalkan keduanya yang saling beradu tatap.
Jessica sampai melukai ujung jari telunjuknya, tak fokus pada daging yang ia potong hingga membuat Jerome panik.

Menarik jari itu dan memasukkannya kedalam mulut, yang Jerome emut jari itu, sedang Jessica menatap Jerome dari samping.

"Qing Fei de yi?, Kira-kira apa artinya?"

Batin Jessica, yang kemudian tersadar dari lamunannya setelah Jerome membersihkan lagi luka Jessica dengan air di wastafel.

"Maaf"

Lirih sekali Jerome berucap.
Dia tidak tahu, kalau urusan cinta bisa semenyakitkan ini bila dia salah bertindak.
Jessica menarik kembali tangannya, kemudian ia kembali sibuk Dnegan acara masak-memasak nya.

"Jess"

"Kamu mending keruang tengah aja. Ganggu tahu nggak!"

Ketus Jessica, lelaki itu nampak menghela nafas kecil kemudian meninggalkan Jessica seorang diri.
Tetapi, selepas lelaki itu pergi Jessica letakkan pisaunya, dan menopang tangan diatas meja.
Ia, menangis dalam diam.


💚💚💚

Makanan telah tersaji diatas lantai tanpa alas. Jerome duduk disebelah ayah Jessica, sedang Jessica sibuk menyendok nasi kepiring, beserta jajaran lauknya.

"Kak, nct comeback loh"

Celetuk Jeno,

"Trus?"

Jawab Jessica tanpa menghentikan aktivitas nya.

"Nanti mau bilang sama kak Fajar"

Jerome melirik Jeno, ia benar-benar penasaran siapa Fajar yang mereka maksud ini? Kalau betul hanya teman Jessica saja, kenapa keluarganya sampai mengenal Fajar-Fajar itu dengan akrab?

"Bilang apa kamu?"

Imbuh ibu Jessica,

"Bilang kalau kembarannya comeback"

Balas Jeno disertai kekehannya,
Jerome hanya bisa ikut tertawa garing, Jessica meliriknya sekilas. Ia tahu lelaki itu tak nyaman dengan nama Fajar.

Ketika mereka selesai berdoa Jessica dan Jerome sama-sama curi-curi pandang. Ayah Jessica menyadarinya, dan dia berdehem membuat fokus semua teralih pada ayah Jessica.
Jessica menyodorkan air pada ayahnya, yang diterima lelaki paruh baya itu dan menenggak nya, kemudian berucap.

"Nanti saya mau ngomong sama nak Jerome"

Jerome terkesiap dan mendadak nervous,

"Ah, i-iya paman"

Makan malam dilanjutkan dengan hening. Fajar menatap Jessica dan ibunya bergantian. Kemarin Jeno tidak sengaja mendengar pembicaraan ibunya dan kakaknya, yang mana sang ibu menentang hubungannya dan Jerome.
Jeno kasihan pada sang Jerome., tetapi juga kasihan pada sang kakak.
Bagaimana nasibnya nanti kalau ia bersanding dengan Jerome?

Jerome Polin Sijabat. Kalau kalian tidak mengenalnya maka aku akan bertanya, dizaman apa kalian hidup?

Dia adalah duta pendidikan, calon menteri pendidikan. Seorang penulis buku yang memotivasi, salah satu bukunya yang tengah naik daun itu 'mantappu jiwa'.

Dia juga seorang YouTuber terkenal yang memiliki lebih dari tiga juta subscriber, jangan lupakan folowers nya di Instagram yang mengalahkan followers seorang idol, Yuta nct 127.

Oleh sebab itu Jeno berucap pada Jerome sebelum lelaki itu menghampiri ayah mereka di teras sesudah acara makan malam selesai.

"Kalian ga pantes bersanding kak. Sesayang apapun kakak sama kak Jessica, tetapi aku mohon tolong tinggalin kka Jessica aja"

Kebayang bagaimana sakitnya Jerome diberi saran begitu? Tapi lelaki itu hanya diam dan membalas dengan senyuman simpul, kemudian berlalu untuk menghampiri ayah Jessica seperti titahnya tadi.
Dimana salahnya dia? Mengapa keluarga Jessica begitu tidak membuka tangan menyambut nya?

"Paman"

Panggil Jerome yang membuyarkan lamunan ayah Jessica yang tengah menyesap kopi panasnya.

"Duduklah"

Titahnya, yang dipatuhi lelaki itu.

"Saya tahu kamu menyayangi putri saya"

Ayah Jessica berkata membuka pembicaraan tanpa basa-basi, yang Jerome dengarkan dengan seksama.
Sementara kedua pria itu tengah bertukar pikiran, seorang gadis tengah berkutat dengan ponselnya mencari arti Qing Fei de yi, yang justru menampilkan sebuah lagu asal China disana. Yang Jessica buka terjemahan nya sembari mendengarkan lagunya.

Tidak terasa, bulir bening menganak sungai dipipi gadis itu, begitu rupanya artinya. Jessica merasa dadanya menyesakkan. Ia menenggelamkan wajahnya di bantal, menangis disana.

.

Next➡️

Jerome and JessicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang