22 - Sial

3.6K 152 3
                                    

[vote dong. kali ini panjang loh.]

***

Pagi ini Tasya sudah lengkap dengan seragam sekolahnya. Ia berjalan kearah meja makan untuk sekedar sarapan. Disana sudah dihidangkan sarapan pagi serta susu untuk Tasya.

"Mama mana, bu?" tanyanya kepada salah satu asisten rumah tangga.

"Ibu sudah pergi jam enam tadi. Urusan kantor katanya." ujar pelayan itu yang dibalas anggukan oleh Tasya.

Pelayan itu pergi kedapur. Tasya menatap nasi goreng di meja makan. Jujur saja, Tasya sedang tidak mood makan nasi goreng saat ini.

Mending bawa ke sekolah, pasti enak tuh. Batin Tasya kemudian mulai menyiapkan bekal nya.

Setelah menyiapkan bekal nya ia mengambil selembar roti dan mengoleskan selai diatasnya. Melipatnya dan berakhir di mulutnya.

Di sela-sela makannya sesekali Tasya meneguk susu vanilla nya.

Tok! Tok! Tok!

Sebuah ketukan berhasil menghentikan aktivitas Tasya. Ia mendengus sebal karena aktivitas makannya di ganggu.

Merasa kesal, Tasya tak mau membukakan pintu meski sedari tadi pintu terus di ketuk.

TOK TOK TOK!

Suara ketukan pintu semakin kuat sehingga Tasya tersulut emosi dan mulai berjalan kearah pintu.

"Santai aja dong! Ga usah nge--"

Bangsasssssss

"Kenapa lo?"

Tasya menatap pria itu gelagapan. "Ga papa dong gapapa!" jawabnya berusaha santai.

"Lo bareng ama gue." titah Ariel dengan gaya angkuh.

"Kalo gue gamau?" balas Tasya.

"Ya harus mau, kalo enggakk...." Ariel menggantungkan ucapannya dengan ekspresi datar. "Ya udah kalo enggak."  lanjutnya.

Kening Tasya mengerut pertanda bingung. "Gajelas." Tasya memilih kembali ke rumah dan kembali dengan tas serta kotak bekal bawaannya.

"Percuma juga, gue kesini disuruh mama Selly jadi ga akan ada penolakan."

Paparan Ariel membuat mata Tasya membola. Apa?! Mamanya?!

"Bodo amat, gue tetep ga mau!" pungkas Tasya sambil berjalan menerobos Ariel.

"Lagian lo mau pake apaaaa, dodol?"

"Ojol lah masa kuda!" ketus Tasya tanpa berniat berhenti berjalan.

Suara derap langkah terdengar di telinga seorang Tasya. Sudah di pastikan bahwa itu adalah Ariel.

Lantas Tasya menoleh menatap Ariel. Ia mendengus kemudian mendesah pelan.

"Akh monyet?!" Tasya meringis sebab Ariel yang menarik ikat rambutnya. Sekarang rambutnya nyaris berantakan.

WHO KNOWS ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang