30 - About Karin

422 22 0
                                    

-Perasaan orang bakal berubah seiring dengan berjalannya waktu.-

Amira Argalexa

***

Sesampainya mengantar Tasya, Ariel lebih memutuskan untuk pulang kerumahnya.

Dari luar rumah berwarna hitam yang terkesan elegan itu tampak satu mobil yang belum dimasukkan ke garasi mobil.

"Paa ini kenapaa ga dimasukiiin?" Ariel berteriak setelah turun dari motor sport miliknya.

Merasa tak ada yang menjawabnya, Ariel memutuskan untuk masuk kedalam rumah.

"Abang pulaang!" Ariel bertetiak lagi dari pintu masuk.

Hening.

Tetap tak ada jawaban. Kemana semua orang-orang dirumahnya?

Tak mau ambil pusing Ariel berjalan kearah kamarnya yang terletak di lantai dua.

"Capek banget asli" gumamnya. Ariel melepaskan jaket yang di pakai nya selama berkendara tadi dan menyampirkannya di kursi meja belajarnya.

Tiga kali menghempas-hempaskan baju nya agar mengurangi rasa gerahnya. Ariel yang tidak sabaranpun langsung berlari ke kamar mandi untuk berendam di bathup miliknya.

Jangan lupa dengan rutinitas Ariel yang selalu menyetel lagu kesukaanya hanya untuk sekedar menemani dirinya membersihkan diri.

***

"Udah pulang, nak?" tanya Dera sambil duduk dikursi meja makan.

"Udah lama, Ma. Tadi udah manggil eh gaada yang nyahut," ujar Ariel sambil menyendokkan nasi nya kepiring.

"Serius?? Mama di dapur lho dari tadi." ucap Dera membela diri.

"Iyaa Maa seriusss."

"Tasya dimana?" Ariel iseng-iseng bertanya.

"Gak tau tuh, tadi katanya cari angin." kata Dera. Ariel mengangguk.

"Kalo Mira kemana, Ma?" tanyanya lagi.

"I'm hereee!!"

Panjang umur, Amira datang dari pintu belakang.

Eh tunggu! Dia tak sendiri, siapa di belakang Amira? Perempuan berponi kecil, bentuk wajah yang tirus, bibir mungil, dan kulit putih.

"Jangan teriak ih, kuping mama sakit!" kesal Dera. Amira lantas menyengir.

"Marahin Maa!" dukung Ariel sambil terus memasukkan nasi kemulutnya.

"Yeeee gitu doang!" celetuk Amira.

"Eh by the way, kenalin, Karin."

Karin berjalan dan menjulurkan tangannya kepada Ariel. Ariel yang sudah tau maksud Karin pun membalas dengan menjulurkan juga tangannya.

"K-karin, kak." katanya gugup.

"Arga." ucap Ariel sambil tersenyum singkat.  Setelah itu, Karin kembali ke posisi nya tadi.

"Eh ada cake nih" tambah Ariel seraya mencomot satu cake berisi toping lucu diatasnya.

"Eh enaaak!" kata Ariel.

"Itu Karin yang buat kak!" beritahu Karin girang.

"Oh yaa? Enak!" puji Ariel lagi.

"Terus yang ini punya siapa?" tanya Ariel tatkala melihat masih tersisa dua piring berisi cake.

WHO KNOWS ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang