31 - Murid Baru

304 23 1
                                    

Hari ini adalah hari senin. Usai menjalankan upacara bendera banyak siswa-siswi yang berbondong-bondong ke kantin untuk sekedar istirahat sebelum bel pelajaran pertama berbunyi.

"Chel, Key." panggil Tasya kepada kedua sahabatnya itu.

Micchele dan Keyna pun kompak menjawab, "Apa?"

Tasya menatap sebentar sahabatnya itu sambil tersenyum kecil. "Temenin gue ngantar tugas-tugas kita ke kantor guru ya," ujar Tasya yang langsung diangguki mantap oleh kedua sahabatnya itu.

Tasya dkk berjalan menuju XII - IPA 2.
Sesampainya disana ia langsung mengangkat buku-buku yang terletak di meja guru untuk segera dibawanya ke kantor guru.

"Kelas kamu di XII - IPA 1 ya. Belajar yang baik."

Tasya dan kedua sahabatnya menoleh pandang ke arah suara itu. Tasya mengernyitkan dahi, wanita yang sedang membelakanginya itu tampak familiar.

Tasya dkk tetap saja mengamatinya sampai selesai. "Anak baru," bisik Keyna. Micchele meletakkan telunjuknya dibibir pertanda diam.

Gadis tadi keluar dari kantor guru. Tasya cepat-cepat menyusun buku-buku itu. "Ayo cepetan!" ujarnya tergesa-gesa.

Micchele mendengus, "Iya ini juga udah cepat."

"Tau nih, emang kenapa sih?" Keyna menimpali.

Tasya mendadak gugup. "Y-ya gak papa! Emang lu pada mau disini lama-lama?" ucapnya meyakinkan.

"Ya enggak sih." sahut Micchele. Tasya mengangguk-anggukkan kepalanya, "Nahhh.."

"Udah cepat ayo."

"Ya jangan dorong-dorong juga kali, Sya!" ucap Keyna sebal.

Tasya mempercepat langkah kakinya untuk mengikuti jejak wanita tadi. Keyna dan Micchele pun sudah tertinggal jauh disana.

"Sya! Tungguin!"

"Key begooooo!" umpat Tasya dalam hati. Bisa ketahuan kalau dia manggil nama Tasya.

Tasya berbalik untuk sekedar membuang muka dari wanita tadi. Ia menyelip kedalam segerombolan siswa penggosip di SMA MARS.

"Huh capeeeek Syaaaa,"

Plak!

"Awww sakit taii!" marah Keyna sambil memegang lengannya yang baru saja ditampar oleh Tasya.

"Makanya jangan teriak-teriak!" ucap Tasya.

"Emang ngapain sih, Sya? Ngikutin cewek itu?" tanya Micchele dengan nafas ngos-ngos-an.

"I-iya lu ga denger tadi? Dia murid baru," Tasya melirik sebentar, "Anak kelas Ipa 1!" seru Tasya sambil mendesah kecewa, wanita tadi tak lagi kelihatan.

"Udah ayo! Mck gak keliatan kaaan." Tasya memutar bola mata malas.

Plak!

"Ssh sakit Key!"

"Kok lu nyalahin kita si, Sya?!" kesal Keyna seraya bersedekap dada.

"Iya karna lu kebanyakan ngomong sih, Key!"

"Jadi ilang kan dia." tambah Tasya.

"Eh eh udah ih! Kenapa pada berantem sih, ayo ikutin lagi aja!" lerai Micchele sambil menarik tangan dua sahabatnya itu.

"N-nah itu di kantinn!" seru Micchele. Tasya dan Keyna menyipitkan matanya.

"Itu bukannya si Ariel ya?"  batin Tasya.

"Mana sih, Chel? Ga keliatan," Micchele menghela nafas. "Sini." kembali lagi di tariknya tangan sahabat-sahabatnya itu.

Mereka sampai di depan salah satu kelas yang dekat dengan kantin. Wanita tadi duduk tak jauh dari pintu kantin.

WHO KNOWS ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang