WHO KNOWS ?

14 - Dilanda Kebingungan

"Itu tadi, temen kamu?" tanya Selly pada Tasya.

"Iya Bun, itu Micchele" jawab Tasya sambil tersenyum.

"Tasya" panggil Bundanya.

Sebelum menjawab, Tasya sempat bingung. Tidak biasanya Bundanya berbicara tanggung. Biasanya To The Point.

"Iya, Bun?" jawab Tasya santai.

"Kamu? Udah punya pacar?" pertanyaan Selly membuat Tasya semakin bingung sekaligus agak tegang.

Dengan keberanian dan tekad yang sudah bulat. Tasya menggeleng antusias. "Tasya ga punya pacar, Bun. Tasya cuma punya Bunda" goda Tasya.

Selly tersenyum lalu mengecup pipi Tasya singkat. "Bagus lah".

"Bagus kenapa Bun?" tanya Tasya. Selly hanya menggeleng saja sebagai jawabannya.

"Kamu belum berteman dengan Jeje?" tanya Selly lagi.

"Udah kok Bun" jelas itu suatu kebohongan Tasya. Menurutnya, setelah perjumpaan nya kemarin membuat Tasya lumayan berfikir bahwa Amira akan berdamai dengannya. Namun, siapa yang ingin menanggung malu? Status nya belum pasti.

"Jangan egois Nak, Ibunya sudah berteman dengan Bunda dua tahun yang lalu--"

Belum selesai Selly berbicara. Tasya sudah memotongnya lebih awal. "Apa Bun? Bunda kok gak bilang-bilang sih?!" kesalnya.

Selly menyengir. "Maaf" ucapnya. "Nah, sekarang ketahuan deh kamu boong" lanjutnya.

Tasya melotot kepada Selly. Apa-apaan Bundanya ini?!

"Mama dengar kamu bodoh disekolah" jelas itu gurauan, Bundanya hanya mengetes saja.

"Apaan! Tasya gini-gini masih pintar kok kaya dulu! Setiap malam Tasya terus belajar dan juga berdoa" cerocos Tasya tidak terima dikata bodoh.

Selly hanya tertawa terbahak-bahak. Putrinya itu memang paling anti jika di ledek bodoh.

***

Kini, Ariel tengah berada disebuah rumah megah dan besar. Dimana pemiliknya adalah seorang Ferdy Argalexa, lebih tepatnya ayah Arga Raditya Argalexa. Ya, setelah kejadian di rumah sakit, mereka memutuskan agar Ariel tinggal dirumah mereka.

"Hai Zi, abang pulang. Kaka mana?"

"Selamat pulang Babang Ariel jelek!" ledek anak kecil berumur 4 tahun itu. Namanya Azriel Argalexa. Pria kecil yang sangat menggemaskan, mulai dari tingkahnya yang sangat lucu, wajah yang tampan, bibir merah, dan bertubuh mungil itu membuat orang tak bisa berkedip memandangnya.

"Ka Jeje belom pulang" tambahnya.

Menurut Ariel, akan ada Rutinitas terbaru, yaitu berperang dengan adik nya itu.

"Azriel bauu" balas Ariel sembari menutup hidungnya pertanda ke-bau an.

"Babang Ariel ngatain Ziel jelek yaaa" Azriel berlari sambil membawa sapu.

Setelah kedatangan Ariel, Azriel memang langsung dekat dengan Ariel. Semalam saja mereka tidur berdua di kamar Ariel. Namun, tak jarang pula mereka bertengkar layaknya Tom and Jerry seperti sekarang.

"Eh udah pulang Bang" ucap Dera yang baru saja datang dari dapur.

"Eh iya Ma" balas Ariel sembari menyalim tangan Mamanya.

"Ganti baju dulu, Papa sebentar lagi pulang. Biar kita makan bareng, sekalian ada yang mau kita omongin sama kamu" instruki Dera. Ariel mengangguk lalu berjalan menaiki anak tangga. Kamarnya terletak dilantai dua.

Tin Tin

Suara mobil milik Ferdy menggelegar sampai kerumah. Dera yang masih berada diruang tengah langsung berjalan ke depan seraya menggendong Azriel.

"Haiii Pa!!" sapa Azriel bersemangat. Ferdy yang baru saja keluar dari mobil tersenyum sembari mengambil ahli putranya. Ia mengecup sekilas dahi istrinya lembut.

"Eh hai Pa" sapa Ariel yang baru saja turun memakai celana selutut dan kaos polos biru.

"Hai, Jeje mana?" Mata Ferdy mengabsen semua sudut ruangan. Namun belum mendapati Amira.

"Belum pulang" balas Ariel.

Ferdy menghela nafas berat. "Hadeh pasti nongkrong dulu" keluhnya.

"Yaudah lah, bentar lagi juga dateng. Papa ganti baju dulu biar kita makan bareng, sekalian papa ngomongin soal kemarin" ujar Dera yang sekarang sudah menggendong Azriel.

"Bang, Pah! Kok belum ganti baju sih? Ayo sana ganti!" seru Dera sudah jengah melihat dua lelaki dihadapannya.

Dua lelaki itu bukannya takut, malah cekikikan. Sebelum akhirnya mereka berlarian ke kamar mereka masing masing akibat tatapan membunuh yang Dera lemparkan.

Ayo dong Vote and Coment:'(
LuppUu💚