21 - Terulang

3.2K 168 8
                                    

"Jika sudah dilanda emosi,
Jangan harap bisa mengendalikan diri."

><

vote dong, masa pelit sih:(

***

Suara dentuman musik serta aroma alkohol memenuhi isi club. Dimana banyak orang melampiaskan semua masalahnya kedalam club. Sama seperti wanita berambut panjang yang sedang duduk di kursi bar disana. Ia tak sedikitpun terganggu meskipun teman-temannya meracau disana.

Amira masih berkutat dengan pikiran yang terbelah dua akan nurani serta logis. Hati dan pikirannya tidak tersinkron.

Ia tersulut emosi dan berakhir menjadikan botol minuman keras menjadi beling.

"Gue sampe sekarang benci mama papa gue, karna mereka maksain kehendak mereka sendiri," seorang wanita yang setengah mabuk membuka suara.

Amira menoleh ke arah wanita itu. Kemudian beralih lagi ke tatapan sebelumnya, kosong.

"Nih, Rokok." ujar wanita berambut pendek seraya menyodorkan sepuntung rokoknya.

"Enggak, gue kesini mau nenangin diri, stop nyodorin gue yang enggak-enggak."

"Sans aja kalee, mbaa!" seru wanita yang sedang menyesap sepuntung rokok.

"Gue denger-denger anak FD mau tawuran sekarang,"

Amira menoleh karena tertarik. "Sama geng siapa? tanyanya, "Dimana?" tambahnya.

"Si babyxtrd. Di gedung 2"

"Nonton yuk, anggotanya berapa?"

"Gatau, bawa anggota aja."  ujar Alena, gadis yang menyesap rokok.

Amira merogoh saku celananya dan mengambil benda pipih disana. Setelah mendapatinya, ia menelepon nama seseorang disana.

"Halo"

"Halo"

"Lo bisa ke club gak?"

"Ah! Lo aja yang kesini Je, gue lagi mau nonton tawuran anak FD, si BX lama bgt datangnya," tolak pria itu, nada bicaranya keras sebab disana pasti ribut.

"Oke." kemudian Amira menutup panggilan sepihak.

***

Seseorang gusar di atas ranjangnya. Lagi lagi ia tak juga dapat memejamkan matanya.

"Anak TK kaya aku mana mungkin marahin kak Jeje yang udah besar, bisa di buat jadi bakwan akutuh!" dumel Azriel sambil memeluk lututnya.

"Besok harus sekolah tapi aku belum bobo, gimana nih!" gerutu Azriel sambil merebahkan kembali tubuhnya.

"Gimana kalo besok kak Jeje nanya, kamu bisa ngomong kaya tadi diajarin dari siapa? Masa iya jawabnya diajarin bang Arga." Azriel mendengus, terlalu banyak yang dipikirkannya.

"Siapa ya? Malam-malam kea pake sepatu gitu?" batin Azriel.

Tatkala ada suara sepatu terpasang. Azriel beringsut duduk dan mulai memberanikan diri untuk berjalan ke arah pintu.

Membukanya sedikit dan...

"Baaaaa!"

"Aa-hmpp"

WHO KNOWS ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang