35 - Jealous?

266 17 1
                                    

Tasya Octavia
__________________

Satu hari berlalu, bumi masih dijatuhi hujan deras setiap paginya. Hal itu tentu membuat aktivitasku sedikit terganggu. Apa-apa aku harus berhati-hati serta teliti dalam menelaah jalanku.

Seperti pagi ini aku ingin berangkat ke sekolah. Mama sudah berangkat ke kantor sejak awal.

Aku berjalan menaiki tangga untuk men-cek seseorang, mungkin aku akan meminta tolong kepadanya.

Ditengah-tengah langkahku, seakan ada yang menyuruhku agar tidak berjalan keatas. Tentunya adalah pesan kalimat Ariel kemarin.

Pesan itu menghantui dan mengusik pikiranku. Sebenarnya kenapa aku ini? Bukankah dia juga pulang dengan Karin siang itu?

"Lo tau gak, Sya?" ujar Brama kepadaku ketika kami sudah berhenti disalah satu warung penjual eskrim.

Eskrim yang ada ditanganku ku jilat sekali, "Apa?" jawabku tanpa mengalihkan pandangan dari eskrim rasa vanila.

"Tadi motor kedua dari samping kita itu motor," Brama menggantungkan ucapannya. Aku lantas mendongak menatap nya yang ternyata sedang menjilati eskrim rasa coklatnya.

"Ariel." lanjutnya. Aku sedikit kaget, tapi dengan cepat ku netralkan suasana.

"Tapi gak sama si Aldi terus siapa itu? Si..."

"Alvin!" lanjutku. Brama mengangguk.

"Terus?" aku semakin penasaran.

"Sama anak baru itu. Cewe." jawabnya santai. Aku hanya ber-oh-ria. Meski darahku sedikit berdesir. Tapi aku tak akan mengaku jika diriku sedang cemburu. Yang benar saja!

"Nama si cewe itu siapa, Sya?" tanya Brama.

"Karin. Dia tinggal satu rumah sama si Ariel." jelasku sambil menjilat eskrim ku lagi.

"Wah lu gak takut?"

Perkataan Brama tentu membuatku bingung saat itu. Aku mengerutkan dahi, "Kenapa takut?"

"Ya lu mikir-mikir lah, siapa tau si Ariel kepincut sama si Karin-karin itu." kata Brama sambil tertawa diakhir kalimat.

"Apalagi dia pulang bareng mulu sama 'tunangan' lo." Brama semakin memanas-manasiku. Aku kesal dengannya, tapi perkataan nya sedikit masuk kepikiranku.

"Hehhh gue gak perduli kali! Mau sama siapa kek!" entah mengapa mulutku berbicara seperti itu.

"Kita pura-pura dekat aja, Sya. Siapa tau dia juga cemburu!"

"Gak ah. Nanti lo lagi yang babak belur."

"Yeeee! Gue tonjok pake tangan kiri dia mahh!" sarkas Brama sok.

"Ngapain gue mikirin itu sih?!" gerutuku ketika sudah sadar.

"Halah bodo amat mau dia sama siapa kek!" aku kembali melanjutkan langkahku untuk menemui kamar Brama.

Author POV
_______________

Tok! Tok! Tok!

Tak ada sahutan. Sunyi. Sherlyn sudah berangkat sekolah awal tadi.

Apa mungkin Brama juga sudah berhenti?

"Woii! Lu di dalam kan?" teriak Tasya sambil terus mengetuk pintu.

"BRAMAA!"

"BRAMAA!"

Tok! Tok! Tok!

"BRAMAA...."

WHO KNOWS ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang