BAB 3.3

13.1K 688 49
                                    

⚛⚛⚛

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚛⚛⚛

Pagi menjelang, kondisi Feli kini sudah lebih baik berkat kehadiran Bella dan juga Daniel, sejak bangun dari tidurnya Feli begitu manja pada sang papa, maunya segala hal Daniel yang harus mengurusnya, dari mulai menyeka, memasangkan baju, menyuapi makan sampai merengek meminta gendong menggunakan jarik seperti yang di lakukan Bella kemarin.

Meski Feli memang sudah besar, tapi Daniel tak menyalahkan kelakuan Feli yang begitu sangat manja seperti bayi, karena selama ini Feli memang haus akan kasih sayang darinya dan juga dari mantan istrinya. Feli masih begitu sangat butuh peran kedua orangtua, dan kemanjaan Feli kali ini membuat Daniel menjadi begitu sangat bersalah.

"Jangan pergi-pergi, Feli nggak mau papa pergi..." ujar Feli pada Daniel, Daniel sebenarnya merasa risih pada tubuhnya sendiri karena ia belum sempat mandi padahal waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, tapi karena Feli melarangnya untuk mandi dan ganti baju, alhasil Daniel hanya bisa menghembuskan nafas pasrah, biarlah kali ini sang putri yang berubah menjadi ratunya, sedangkan Daniel berubah menjadi budaknya. Yang penting Feli bisa ceria lagi seperti sedia kala.

Daniel juga terpaksa harus absen ke kantor demi menemani sang putri, karena selama ini ia sudah sering meninggalkan Feli karena urusan pekerjaan, dan saat ini biarlah putrinya memonopoli dirinya sampai Feli benar-benar dinyatakan sembuh total.

"Enggak, sekarang papa dirumah aja nemenin Feli." Ujar Daniel sembari mengecup puncak kepala Feli dengan penuh kasih sayang, wajah Feli yang oriental begitu menduplikasi wajah Daniel. Maka tak heran banyak sekali orang-orang yang menjuluki Feli sebagai boneka berjalan.

"Papa..."

"Iya sayang?"

"Feli pengen punya adek... Tante Della mau punya baby boy, Cella mau punya adek..." Ucap Feli sembari merangkul leher Daniel, sontak Danielpun langsung terbatuk-batuk karena mendengar permintaan konyol Feli, rasanya lehernya seperti tercekik ketika mendengarkan permintaan polos dari bocah enam tahun itu.

"Pu-pu-punya adek?" Daniel sampai terbata-bata, rasanya seperti tak mampu berkata-kata. Selama ini segala macam permintaan Feli selalu bisa ia wujudkan dengan mudah, tapi kali ini rasanya tidak mungkin, Daniel bahkan belum menikah, lantas bisa dapat adik dari mana? Apa ada adik yang dijual bebas diluaran sana?

"Papa hamilin bunda, nanti Feli bisa punya adek kata Tante Della."

"A-apa?" Daniel sampai menutup mulutnya, rasanya sungguh tak menyangka jika putri kecilnya bisa berbicara hal seperti itu kepadanya. 'Della sialan, awas aja kalau ketemu, berani-beraninya dia mencuci otak anakku' gumam Daniel dalam hati dengan penuh rasa kesal. "Fe-fe-feli... Feli masih kecil, nggak boleh ngomong kayak gitu sayang."

"Feli pengen adek..."

"Sayang... Punya adek itu nggak gampang, nggak semudah yang Feli bayangkan, Feli harus besar dulu baru bisa punya adek, nanti kalau Feli udah besar baru bisa jagain adek." Jelas Daniel memberi pengertian kepada sang putri.

My Naughty Fiancee (Tersedia Di Google Play Book/Pdf/Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang