BAB 7.4

13.7K 838 186
                                    


***

Malam yang panjang Daniel habiskan dengan menghujamkan miliknya ke dalam surga yang selama ini tak pernah ia singgahi.

Deru nafas hangat dan wangi itu membuat Daniel benar-benar dimabuk kepayang. Gairah seksualnya semakin tak terkendali, meskipun sudah ia lepaskan sekali, namun nyatanya Daniel butuh berkali-kali pelepasan untuk menuntaskan segala hasrat yang membelenggu didalam dirinya.

Tubuh molek yang ia setubuhi begitu sangat nikmat dan menggoda, bibir wanita itu bahkan terasa sangat manis, penuh, seksi dan memikat sekali.

Matanya, hidungnya, rambutnya, dadanya, perutnya, Daniel menyukai semuanya, semuanya seakan terasa begitu sempurna.

Wanita itu telentang bak bidadari yang menyuguhkan keindahan tiada tara kepadanya, membuat Daniel semakin dibuat mabuk dan seakan terbang kelangit ketujuh.

Entah sudah berapa kali ia melepaskan para pasukannya ke dalam rahim sang wanita yang masih tertidur disampingnya itu. Tak terhitung berapa kali jumlahnya karena rasanya begitu sangatlah nikmat membuat Daniel menginginkannya lagi dan lagi.

Wanita bak Dewi kahyangan itu begitu sempurna, tubuhnya padat berisi dan sangat indah sekali. Pantas ia selalu dijadikan incaran para fotografer majalah dewasa untuk dijadikan sebagai model mereka.

Daniel tak mengira bisa bercinta dengannya, bahkan tanpa menggunakan pengaman, pria tampan itu melihat tubuhnya yang masih telanjang bulat, wanita cantik itu juga masih telanjang hanya berbalutkan selimut.

Daniel mengusap kepalanya yang terasa pening, ia tak bisa mengingat apapun, entah kenapa semuanya bisa terjadi, bagaimana ia bisa berakhir ditangan Bella seperti ini.

Bukannya semalam wanita itu bilang jika ia tak bisa hadir diacara pesta Daniel? Tapi sekarang kenapa malah...

Daniel yang panikpun lantas segera menyibakkan selimut dan mengamati kasur yang hanya meninggalkan bau sperma dimana-mana. Bahkan tak ada darah, darah keperawanan Bella tentunya. Lantas selama ini... Apa yang Bella jaga untuknya?

Sekelebat pikiran-pikiran negatif pun langsung menguasai diri Daniel. Apa mungkin Bella sengaja melakukan semua ini? Bella seolah-olah tak ingin kembali pada Daniel, padahal wanita itu masih sama seperti dulu, begitu sangat terobsesi sekali kepada dirinya.

Ya Tuhan... Kepala Daniel rasanya mau pecah memikirkan ini semua, ia sudah bilang pada Bella berkali-kali jika ia tak akan bisa melakukan sex bila ia belum resmi menikah. Tapi sekarang... Karena pengaruh alkohol dan obat perangsang, Daniel akhirnya melakukannya juga dengan Bella.

Bella yang entah masih suci atau tidak, karena nyatanya Daniel tak menemukan bekas darah keperawanan Bella dimana-mana. Semuanya bersih tanpa noda kemerahan yang seharusnya ada jika Bella memang masih benar-benar perawan.

Daniel yang merasa sangat bingungpun akhirnya memutuskan untuk segera membersihkan dirinya. Mandi air hangat pagi ini mungkin akan membuat tubuhnya lebih rilex dan bisa berpikir jernih.

***

Beberapa waktu kemudian Daniel akhirnya selesai membersihkan dirinya, ia masih mengenakan celana dan kemeja yang sempat ia pakai semalam karena disini tak ada baju ganti.

Daniel sedikit terkejut karena mendapati Bella sudah bangun dan kini tengah duduk diatas ranjang dengan berbalutkan selimut. Wanita cantik itu tampak meringis kesakitan seraya merapatkan kedua kaki jenjangnya.

"Bisa kita bicara?" Tanya Daniel pada Bella.

"Aku bersih-bersih dulu." Balas Bella tanpa menatap kearah Daniel. Bella luar biasa malu tentu saja, seumur-umur baru kali ini ia berhubungan seks dengan seorang pria, pria yang masih memiliki tahta tertinggi di hatinya.

My Naughty Fiancee (Tersedia Di Google Play Book/Pdf/Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang