BAB 5.4

16.1K 813 87
                                    


***

Tepat pukul lima pagi, Ratih dan Rissa kakak Daniel yang baru saja tiba dari Belanda datang untuk melihat kondisi Felicia. Rissa yang mengetahui jika hubungan Daniel dan Bella sudah berakhirpun memutuskan untuk segera terbang ke Indonesia bersama dua orang putranya, sedangkan suaminya tidak ikut karena masih punya banyak pekerjaan yang harus diselesaikan di Belanda. Namun saat baru tiba di Indonesia, Rissa malah mendapati keponakan kesayangannya masuk rumah sakit, hati Rissapun merasa sangat sedih, ditambah dengan kebodohan sang adik yang dengan seenak jidatnya memutuskan wanita sebaik Bella, membuat Rissa semakin terpukul dan rasanya ingin sekali menggetok kepala Daniel menggunakan palu.

"Loh! Bella disini? Terus... Kok posisi mereka berdua kayak gitu? Gimana sih Bu katanya Daniel sama Bella udah putus." Ujar Rissa pada Ratih yang tampak ikutan terkejut karena melihat Daniel tidur dengan kepala yang berada diatas paha Bella.

"Ibu juga nggak ngerti... Bella emang datang kesini semalam, kan ibu udah bilang kalau yang nungguin Feli disini itu Daniel sama Bella, tapi ibu juga nggak ngerti kalau mereka bisa kayak gitu, mungkin udah baikan kali." Jelas Ratih seraya mendekat kearah Feli yang masih tampak tertidur lelap.

Bella yang mendengar suara orang berbicarapun segera menoleh kearah Rissa dan juga Ratih, sejak tadi Bella terus menahan rasa kantuk, mau memindahkan kepala Daniel dari pahanya tapi gadis itu tak tega, Daniel baru saja tidur, Bella takut pria itu terbangun jika ia pindahkan kepalanya.z

"Bella! Kalian-"

"Sssttt... Adik kak Rissa baru aja tidur, sejak semalem dia nggak bisa tidur karena muntah-muntah terus." sahut Bella dengan suara pelan.

"Pantesan sejak tadi malam wajah Daniel pucet banget." ucap Ratih seraya menyentuh tangan sang putra. "Apa Daniel demam? Udah panggil dokter?"

"Enggak kok bu, tapi masuk angin, udah Bella kerokin sama kasih dia jamu, Daniel nggak mau Bella panggilin dokter, tapi nanti kalau kondisinya masih belum membaik Bella bakalan panggilin dokter buat periksa Daniel." ujar Bella.

"Emang siapa yang beliin jamunya?"

"Bella telpon paijo dan suruh dia beliin jamu buat Daniel."

"Daniel emang anak Ayah banget Bu, persis banget kayak Ayah yang suka masuk angin kalau kecapekan. Nggak habis pikir aja, CEO masak penyakitnya masuk angin, wajah udah kayak aktor-aktor korea tapi penyakitnya kampungan banget." ejek Clarissa seraya menggeleng-gelengkan kepalanya tak habis pikir.

"Hush kamu tuh! Masih mending adik kamu kena masuk angin, dari pada kena penyakit aneh-aneh." seru Ratih memperingati. Rissa hanya tersenyum geli menanggapinya.

"Daniel kok mau sih kamu kerokin? Padahal diakan anti banget sama yang kayak gitu." ucap Rissa.

"Udah dua kali ini kak, awalnya aku paksa, tapi kemarin dia minta sendiri sama aku." jawab Bella.

"Wah... Ketagihan tuh si kuda nil." Rissa tersenyum mengejek, Daniel memang banyak berubah semenjak kenal dengan Bella.

"Hm, bu Bella mandi dulu ya! Lengket banget rasanya." ungkap Bella pada Ratih.

"Iya, biar ibu sama Rissa yang gantian jaga Daniel sama Feli."

"Iya bu." angguk Bella. Lalu gadis cantik itupun perlahan berusaha untuk memindahkan kepala Daniel ke bantal, Daniel menggeliat pelan namun untung saja tak sampai membangunkan pria tampan itu. "Bella tinggal mandi dulu ya!" pamitnya.

"Iya." Seru Ratih dan juga Rissa.

***

Beberapa saat kemudian Bella akhirnya selesai mandi dan mendapati Feli yang sudah bangun dari tidurnya, Felipun langsung memeluk Bella, kehadiran Bella disampingnya membuat kondisi gadis kecil itu semakin membaik, Feli yang awalnya tak mau makan sama sekali kini jadi bersemangat untuk makan, demamnya turun dengan cepat membuat Ratih benar-benar bernafas lega.

Setelah menyuapi dan menyeka tubuh Feli,  Bella kini tengah mengobrol empat mata bersama Clarissa, sedangkan Feli kini bersama dengan Ratih sedang menonton tv.

"Ceritain semuanya sama kakak kenapa kalian berdua bisa putus? Kalian berdua tuh pasangan aneh tau nggak, lebih baik cepet deh nikahnya dari pada kayak gini terus nggak ada kejelasan. Nanti biar kakak omelin si Daniel, dia pasti bakalan dengerin omongan kakak." ujar Rissa pada Bella.

Bellapun akhirnya menjelaskan semuanya kepada Rissa sejelas-jelasnya, tak terkecuali menjelaskan tentang kehadiran sosok Citra diantara hubungannya dengan Daniel.

"Kalau kayak gitu ceritanya, mending mulai sekarang kamu sok jual mahal aja sama Daniel biar dia tau rasa, kakak tuh dari dulu udah tau kalau Daniel itu sebenarnya suka juga sama kamu cuma dipungkiri terus sama dia. Kamu juga jangan mau kalah sama si medusa bernama Citra itu, tunjukkin ke dia kalau kamu lebih dari segalanya, dia itu nggak ada apa-apanya dibanding kamu yang lebih dari segalanya Bella. Kakak minta maaf atas nama Daniel karena dia udah sering menyakiti kamu, kamu gadis baik berhati tulus, tapi emang dasar adik kakak aja yang kelewat tololnya nggak bisa lihat itu dari kamu." jelas Rissa panjang lebar.

"Nggak kok kak, kak Rissa nggak perlu minta maaf. Aku udah maafin Daniel kok,  aku tau kalau dia sebenarnya juga suka sama aku, cuma yah... Gitu dia terlalu banyak berpikiran negatif tentang aku makanya dia jadi mutusin aku." ungkap Bella.

"Dan itu semua gara-gara pengaruh dari sekretarisnya bernama Citra itu. Please... Kasih Daniel satu kesempatan lagi, kakak yakin sekarang dia udah sadar sama perasaannya sama kamu. Tapi kamu cuekin aja dia, biar dia yang berjuang untuk dapetin kamu sekarang, dan kita lihat seberapa besar cinta dia sama kamu."

"Oke, tapi kalau sekali lagi dia nyakitin aku,  maka aku bakalan benar-benar pergi dari hidup dia." tutur Bella.

"Terserah kamu, karena segala keputusan kini ada ditangan kamu."

"Fix!" Bella mengangguk setuju seraya tersenyum menatap Rissa yang juga ikutan tersenyum kearahnya.

"Kakak akan bantu kamu, kali ini kakak akan turun tangan langsung untuk ikut mencampuri kehidupan asmara Daniel,  kakak ingin lihat Daniel sama Feli bahagia,  dan kebahagiaan mereka berdua hanya ada dalam genggaman kamu Bella." Rissa menatap Bella dengan penuh ketulusan seraya memegang tangan gadis itu.

"Thanks kak." ungkap Bella dengan senyuman manis.

"Sama-sama adik ipar." balas Rissa dengan senyuman manis pula.

***

to be continued...

Mulai besok hiatus dulu ya nggak tau sampe kapan. Maybe empat ato lima hari hehe...
Leave some Vomment,  yg buanyak yah... 😘😘😘

My Naughty Fiancee (Tersedia Di Google Play Book/Pdf/Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang